Wisatawan Mancanegara Kecewa Pantai Lagoi Tercemar Limbah Minyak Hitam
A
A
A
BINTAN - Pencemaran limbah minyak hitam atau sludge oil di Perairan Bintan menjadi permasalah yang mengganggu pariwisata destinasi laut yang ada di Bintan. Karena sludge oil atau limbah hitam yang diduga berasal dari pembuangan sisa tangki kapal turut mencemari perairan Wisata Lagoi, Bintan.
Akibat hal ini, sedikit banyak para tamu hotel yang merupakan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Wisata Lagoi mengaku kecewa karena disaat mereka berlibur ke Bintan, tidak bisa menikmati wahana air laut di Pantai Lagoi. Hal yang sama juga dikeluhkan, oleh para pengelola hotel yang ada di lokasi wisata Lagoi, Bintan.
Alpha Eldiansyah GM Banyan Tree Hotel and Resort di Lagoi mengatakan, pencemaran limbah minyak hitam jelas menganggu kenyamanan wisatawan utamanya tamu tamu yang menginap di beberapa resort di kawasan Lagoi.
"Di sini banyak resort yang kena limbahnya meski pantai kami tidak terlalu imbasnya," kata dia.
Diakuinya beberapa tamu hotel mengeluhkan terkait pencemaran limbah minyak hitam walaupun tamu umumnya memaklumi bahwa kejadian ini bukan disebabkan karena pihak resort.
"Ada tamu tamu kita dalam dan luar negeri yang mengeluhkan, walaupun mereka mengerti," kata dia.
Kekhawatirannya yakni di kawasan Lagoi banyak sekali resort berskala international yang tamunya tidak semata wisatawan nusantara melainkan wisatawan mancanegara.
"Nama Bintan dengan Lagoi yang menjadi destinasi unggulan wisatawan mancanegara sedang naik daun, saya khawatirnya ketika wisatawan pulang ke negaranya dan menceritakan apa yang mereka lihat di sini ke teman-teman di negaranya," kata dia.
Oleh karena itu dia berharap, alangkah serius dari pemerintah dalam menangani limbah minyak hitam karena masalah ini sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir dan tahun ini limbahnya terburuk dibandingkan tahun lalu.
"Saya sudah laporkan ke pihak kepolisian dan pemerintah. Katanya sudah dibahas, tapi sampai mana saya tidak mengikuti. Tapi kalau ada limbah di sini, sementara ini kami tetap handel," tukasnya.
Kepala OPS PPLP Tanjunguban yang dihubungi media, Sugeng Riyono mengatakan pihaknya terus menyisir perairan meski sementara ini belum ditemukan adanya limbah minyak hitam di laut. Limbah yang ditemukan justru di pesisir dan sudah sampai di darat. "Sekarang kami pun lagi menyisir," kata dia.
Dugaan sementara kata dia, limbah minyak hitam berasal dari perairan laut lepas atau ada kapal yang melakukan cleaning tank atau pembersihan tangki. "Mungkin juga ada industri apa, kami tidak tahu," jelasnya.
Jika menemukan limbah minyak hitam di laut, dia menjelaskan, pihaknya akan mengambil sampel lalu diserahkan ke pihak lingkungan hidup untuk diteliti.
"Sampai sekarang kami belum menemukan limbah di laut, yang kami temukan justru sudah sampai di darat," kata dia.
John, salah satu wisatawan mancanegara, yang menikmati wahana air di wisata pantai Lagoi mengaku jika pantai Lagoi sangat kotor akibat adanya pencemaran mintak hitam yang masih tersisa. "Dirty, Im not happy," ujarnya.
Akibat hal ini, sedikit banyak para tamu hotel yang merupakan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Wisata Lagoi mengaku kecewa karena disaat mereka berlibur ke Bintan, tidak bisa menikmati wahana air laut di Pantai Lagoi. Hal yang sama juga dikeluhkan, oleh para pengelola hotel yang ada di lokasi wisata Lagoi, Bintan.
Alpha Eldiansyah GM Banyan Tree Hotel and Resort di Lagoi mengatakan, pencemaran limbah minyak hitam jelas menganggu kenyamanan wisatawan utamanya tamu tamu yang menginap di beberapa resort di kawasan Lagoi.
"Di sini banyak resort yang kena limbahnya meski pantai kami tidak terlalu imbasnya," kata dia.
Diakuinya beberapa tamu hotel mengeluhkan terkait pencemaran limbah minyak hitam walaupun tamu umumnya memaklumi bahwa kejadian ini bukan disebabkan karena pihak resort.
"Ada tamu tamu kita dalam dan luar negeri yang mengeluhkan, walaupun mereka mengerti," kata dia.
Kekhawatirannya yakni di kawasan Lagoi banyak sekali resort berskala international yang tamunya tidak semata wisatawan nusantara melainkan wisatawan mancanegara.
"Nama Bintan dengan Lagoi yang menjadi destinasi unggulan wisatawan mancanegara sedang naik daun, saya khawatirnya ketika wisatawan pulang ke negaranya dan menceritakan apa yang mereka lihat di sini ke teman-teman di negaranya," kata dia.
Oleh karena itu dia berharap, alangkah serius dari pemerintah dalam menangani limbah minyak hitam karena masalah ini sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir dan tahun ini limbahnya terburuk dibandingkan tahun lalu.
"Saya sudah laporkan ke pihak kepolisian dan pemerintah. Katanya sudah dibahas, tapi sampai mana saya tidak mengikuti. Tapi kalau ada limbah di sini, sementara ini kami tetap handel," tukasnya.
Kepala OPS PPLP Tanjunguban yang dihubungi media, Sugeng Riyono mengatakan pihaknya terus menyisir perairan meski sementara ini belum ditemukan adanya limbah minyak hitam di laut. Limbah yang ditemukan justru di pesisir dan sudah sampai di darat. "Sekarang kami pun lagi menyisir," kata dia.
Dugaan sementara kata dia, limbah minyak hitam berasal dari perairan laut lepas atau ada kapal yang melakukan cleaning tank atau pembersihan tangki. "Mungkin juga ada industri apa, kami tidak tahu," jelasnya.
Jika menemukan limbah minyak hitam di laut, dia menjelaskan, pihaknya akan mengambil sampel lalu diserahkan ke pihak lingkungan hidup untuk diteliti.
"Sampai sekarang kami belum menemukan limbah di laut, yang kami temukan justru sudah sampai di darat," kata dia.
John, salah satu wisatawan mancanegara, yang menikmati wahana air di wisata pantai Lagoi mengaku jika pantai Lagoi sangat kotor akibat adanya pencemaran mintak hitam yang masih tersisa. "Dirty, Im not happy," ujarnya.
(sms)