Peringati Hari TB se-Dunia, Dinkes Boltim Bagikan Masker
A
A
A
BOLAANG MONGONDOW TIMUR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, membagikan masker secara cuma-cuma di sejumlah lokasi yang tersebar di ibukota kabupaten itu, Jumat (23/3/2018).
Kepala Dinkes Boltim Eko Marsidi menuturkan, aksi bagi-bagi masker itu sengaja digelar pada beberapa titik, dalam rangka memperingati Hari TB sedunia, yang jatuh pada 24 Maret tahun ini. “Pembagian masker ini dilakukan untuk mengimbau masyarakat agar dapat menjaga kesehatan,” kata Marsidi.
Ia berharap, lewat kampanye yang dibalut aksi sosial ini, dapat menggugah kesadaran masyarakat mengenai dampak penyakit TB. “Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit TB ini. Kami juga mengajak masyarakat dan juga media untuk membantu menemukan kasus TB di lingkungan sekitar,” jelasnya.
Kabid P2P Dinkes Boltim Sammy Rarung mengungkapkan, di Boltim terdapat 430 orang penderita TB sejak 2013 hingga 2017. Untuk menekan jumlah penderita TB dan mencegah adanya penderita baru, pihaknya gencar melakukan sosialisasi hingga edukasi pencegahan.
“Lima tahun ini, kami mencatat ada 430 jumlah penderita TB TB sensitif. Sedangkan, penderita TB-RO atau resisten obat hanya 2 orang saja. Pencegahan terus kita galakkan hingga ke tingkat puskemas,” paparnya.
Kegiatan lainnya adalah edukasi TB melalui penyuluhan kesehatan dan pembagian masker yang tidak hanya dilakukan di layanan kesehatan, namun juga di seluruh puskemas yang tersebar di tujuh kecamatan se-Boltim.
Kepala Dinkes Boltim Eko Marsidi menuturkan, aksi bagi-bagi masker itu sengaja digelar pada beberapa titik, dalam rangka memperingati Hari TB sedunia, yang jatuh pada 24 Maret tahun ini. “Pembagian masker ini dilakukan untuk mengimbau masyarakat agar dapat menjaga kesehatan,” kata Marsidi.
Ia berharap, lewat kampanye yang dibalut aksi sosial ini, dapat menggugah kesadaran masyarakat mengenai dampak penyakit TB. “Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit TB ini. Kami juga mengajak masyarakat dan juga media untuk membantu menemukan kasus TB di lingkungan sekitar,” jelasnya.
Kabid P2P Dinkes Boltim Sammy Rarung mengungkapkan, di Boltim terdapat 430 orang penderita TB sejak 2013 hingga 2017. Untuk menekan jumlah penderita TB dan mencegah adanya penderita baru, pihaknya gencar melakukan sosialisasi hingga edukasi pencegahan.
“Lima tahun ini, kami mencatat ada 430 jumlah penderita TB TB sensitif. Sedangkan, penderita TB-RO atau resisten obat hanya 2 orang saja. Pencegahan terus kita galakkan hingga ke tingkat puskemas,” paparnya.
Kegiatan lainnya adalah edukasi TB melalui penyuluhan kesehatan dan pembagian masker yang tidak hanya dilakukan di layanan kesehatan, namun juga di seluruh puskemas yang tersebar di tujuh kecamatan se-Boltim.
(rhs)