Nelayan Trenggalek Sempat Mengira Benda Ini Berasal dari Luar Angkasa
A
A
A
TRENGGALEK - Aparat kepolisian Trenggalek mengamankan sebuah benda misterius yang terdampar di Pantai Ngadipuro, Desa Craken, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Berukuran besar dan terapung apung di tengah lautan, membuat kehadiran benda yang berbahan logam campuran itu sempat menggegerkan warga nelayan. Bahkan, sempat dicurigai benda antariksa yang jatuh ke bumi.
Kasubag Humas Polres Trenggalek Inspektur Satu Supadi memastikan benda aneh itu sebagai pelampung rambu-rambu atau mooring buoy. "Dipastikan ini pelampung rambu rambu. Bukan benda antariksa," ujar Supadi kepada wartawan Rabu (21/3/2018).
Buoy ini berupa drum setinggi 3 meter dengan diameter sekitar 6-7 meter. Warnanya cokelat dengan sebagian kondisi telah berkarat. Dari hasil koordinasi dengan pihak terkait, buoy itu diklaim berasal dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Mengingat fungsinya sebagai rambu pelampung, buoy ini berada di perairan dengan kedalaman tertentu.
"Dari hasil koordinasi dengan pihak Pelabuhan Tanjung Perak, disampaikan bahwa rambu pelampung itu milik mereka," kata Supadi.
Selain sebagai lampu jalur kapal laut, buoy juga sebagai tempat bersandar kapal besar yang tidak bisa merapat ke pantai. Secara teknis, buoy dihubungkan rantai dengan benda yang bernama sinker yang berbobot lebih berat. Sinker ditanam di dasar laut tempat buoy berada.
Kenapa bisa sampai perairan Trenggalek? Menurut Supadi, kemungkinan akibat jangkar atau rantai yang putus. Putusnya jangkar diduga akibat tersangkut kapal besar yang melintas. "Diduga karena jangkar yang putus tersangkut kapal. Kemudian terbawa arus hingga ke Trenggalek," jelasnya.
Bersama warga nelayan, polisi mengevakuasi buoy. Benda itu dientas dari air dan ditempatkan di lokasi yang dinilai aman. Di sekitarnya polisi juga memasang police line. Status benda saat ini, kata Supadi, berada dalam pengamanan Polres Trenggalek.
Saat ini, polisi menunggu pihak terkait, termasuk otoritas Pelabuhan Tanjung Perak yang hendak melakukan koordinasi lanjutan. "Kita sudah memasang police line. Meskipun pihak Pelabuhan Tanjung Perak menyatakan sebagai pemilik, kita tetap akan memastikannnya," pungkasnya.
Hadi, warga Munjungan, mengatakan penemuan buoy sempat membuat heboh warga nelayan. Informasinya benda itu pertama kali disaksikan Musdi (47), nelayan warga setempat yang tengah mencari ikan. Karena merasa asing dan khawatir hal-hal yang tidak diinginkan, yang bersangkutan langsung memberitahu nelayan lainnya. "Sempat diduga benda dari luar angkasa yang jatuh. Bersama petugas, benda itu kemudian ditarik hingga ke pinggir pantai," ujarnya.
Kasubag Humas Polres Trenggalek Inspektur Satu Supadi memastikan benda aneh itu sebagai pelampung rambu-rambu atau mooring buoy. "Dipastikan ini pelampung rambu rambu. Bukan benda antariksa," ujar Supadi kepada wartawan Rabu (21/3/2018).
Buoy ini berupa drum setinggi 3 meter dengan diameter sekitar 6-7 meter. Warnanya cokelat dengan sebagian kondisi telah berkarat. Dari hasil koordinasi dengan pihak terkait, buoy itu diklaim berasal dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Mengingat fungsinya sebagai rambu pelampung, buoy ini berada di perairan dengan kedalaman tertentu.
"Dari hasil koordinasi dengan pihak Pelabuhan Tanjung Perak, disampaikan bahwa rambu pelampung itu milik mereka," kata Supadi.
Selain sebagai lampu jalur kapal laut, buoy juga sebagai tempat bersandar kapal besar yang tidak bisa merapat ke pantai. Secara teknis, buoy dihubungkan rantai dengan benda yang bernama sinker yang berbobot lebih berat. Sinker ditanam di dasar laut tempat buoy berada.
Kenapa bisa sampai perairan Trenggalek? Menurut Supadi, kemungkinan akibat jangkar atau rantai yang putus. Putusnya jangkar diduga akibat tersangkut kapal besar yang melintas. "Diduga karena jangkar yang putus tersangkut kapal. Kemudian terbawa arus hingga ke Trenggalek," jelasnya.
Bersama warga nelayan, polisi mengevakuasi buoy. Benda itu dientas dari air dan ditempatkan di lokasi yang dinilai aman. Di sekitarnya polisi juga memasang police line. Status benda saat ini, kata Supadi, berada dalam pengamanan Polres Trenggalek.
Saat ini, polisi menunggu pihak terkait, termasuk otoritas Pelabuhan Tanjung Perak yang hendak melakukan koordinasi lanjutan. "Kita sudah memasang police line. Meskipun pihak Pelabuhan Tanjung Perak menyatakan sebagai pemilik, kita tetap akan memastikannnya," pungkasnya.
Hadi, warga Munjungan, mengatakan penemuan buoy sempat membuat heboh warga nelayan. Informasinya benda itu pertama kali disaksikan Musdi (47), nelayan warga setempat yang tengah mencari ikan. Karena merasa asing dan khawatir hal-hal yang tidak diinginkan, yang bersangkutan langsung memberitahu nelayan lainnya. "Sempat diduga benda dari luar angkasa yang jatuh. Bersama petugas, benda itu kemudian ditarik hingga ke pinggir pantai," ujarnya.
(zik)