Kecewa Listrik Sering Padam, Dua Pemuda Rusak Kantor PLN
A
A
A
KEFAMENANU - Lantaran kecewa listrik kerap padam tanpa pemberitahun, dua pemuda asal Dalehi, inisial J dan L nekat merusak Kaca dan jendela pos pelayanan PLN Kefamenanu, Timor Tengah Utara, NTT.
Bukan saja melakukan pengrusakan, mereka juga melakukan pencurian dengan cara mengambil 1 buah tas kerja yang di dalamnya berisi peralatan kerja kunci teknisi dan 2 buah HP Android kantor serta 1 buah HP yang sedang diisi batre.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres TTU Iptu Nyoman Gede Arya menjelaskan, sesuai laporan yang diterima diketahui, jika dua pelaku itu menggunakan kendaraan roda dua datang membawa parang dan langsung melakukan pengrusakan.
"Setelah ada laporan, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan dua orang berinisial J dan L, dan setelah kita interogasi mereka berdua mengakui perbuatan mereka," kata Iptu Nyoman Gede Arya, Kamis, 15/03/2018.
Sementara itu kepala PLN Kefamenanu, Carlos Das Neves saat dihubungi mengakui adanya kejadian itu, namun karena pihak keluarga berniat memperbaiki kerusakan pos pelayanan PLN dan mengakui perbuatannya. "pihak keluarga sudah datang minta damai dan mempebaiki kerusakan sehingga kita pihak korban (PLN) akan mencabut kembali laporan tersebut," pungkasnya.
Bukan saja melakukan pengrusakan, mereka juga melakukan pencurian dengan cara mengambil 1 buah tas kerja yang di dalamnya berisi peralatan kerja kunci teknisi dan 2 buah HP Android kantor serta 1 buah HP yang sedang diisi batre.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres TTU Iptu Nyoman Gede Arya menjelaskan, sesuai laporan yang diterima diketahui, jika dua pelaku itu menggunakan kendaraan roda dua datang membawa parang dan langsung melakukan pengrusakan.
"Setelah ada laporan, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan dua orang berinisial J dan L, dan setelah kita interogasi mereka berdua mengakui perbuatan mereka," kata Iptu Nyoman Gede Arya, Kamis, 15/03/2018.
Sementara itu kepala PLN Kefamenanu, Carlos Das Neves saat dihubungi mengakui adanya kejadian itu, namun karena pihak keluarga berniat memperbaiki kerusakan pos pelayanan PLN dan mengakui perbuatannya. "pihak keluarga sudah datang minta damai dan mempebaiki kerusakan sehingga kita pihak korban (PLN) akan mencabut kembali laporan tersebut," pungkasnya.
(nag)