Khofifah Janji Perjuangkan Akta Kelahiran bagi Anak-anak Yatim Piatu

Selasa, 13 Maret 2018 - 19:53 WIB
Khofifah Janji Perjuangkan Akta Kelahiran bagi Anak-anak Yatim Piatu
Khofifah Janji Perjuangkan Akta Kelahiran bagi Anak-anak Yatim Piatu
A A A
SIDOARJO - Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melihat anak-anak yatim piatu dan yang tidak teridentifikasi orang tuanya harus terpenuhi hak dasar atas kepemilikan akta kelahiran. Kebutuhan itu harus diberikan supaya nanti mereka memperoleh perlindungan dan jaminan sosial dari negara.
Khofifah Janji Perjuangkan Akta Kelahiran bagi Anak-anak Yatim Piatu

“Anak-anak yang terlahir dari unwanted pregnancy dan unwanted child tetap mempunyai hak yang sama dengan anak-anak yang memiliki keluarga. Mereka berhak atas akta kelahiran yang merupakan identitas mereka sebagai warga negara Indonesia, termasuk anak-anak di panti-panti,” ujar Khofifah ketika ditemui di sela-sela kunjungannya ke Pondok Pesantren Millinium, Tenggulunan, Sidoarjo, Selasa (13/3/2018).

Dia melanjutkan, akta kelahiran merupakan hak dasar setiap anak Indonesia seperti diatur dalam Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 sebagai perubahan atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dalam Pasal 27 ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa identitas diri setiap anak harus diberikan sejak kelahirannya. Identitas tersebut dituangkan dalam akta kelahiran.

Makanya, kata Khofifah, akta kelahiran merupakan bukti otentik seseorang sebagai warga negara. Dengan akta kelahiran, anak-anak dapat bersekolah mulai dari taman kanak–kanak hingga perguruan tinggi. Apalagi kelak anak tersebut juga dapat mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu, pengurusan hak waris, mengurus paspor, menikah atau mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM).

“Kalau anak-anak ini tumbuh dewasa lalu mereka melamar pekerjaan, misalnya menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Indonesia (Polri) pasti memerlukan Akta Kelahiran. Jadi betapa pentingnya Akta Kelahiran karena itu merupakan hak dasar setiap warga negara,” tegasnya.

Kunjungan ke Pondok Pesantren Millinium ini merupakan kunjungan ketiga kalinya. Dalam dua kunjungan sebelumnya, Khofifah datang saat menjabat sebagai Menteri Sosial RI. Pada kunjungan pertamanya saat itu mengirimkan Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) dan kunjungan kedua adalah saat dia meminta Direktur Anak Kementerian Sosial untuk memediasi membantu agar anak-anak panti mendapatkan akta kelahiran.

“Saya selalu rindu untuk kembali datang bertemu mereka. Saya merasakan sambutan anak-anak yang begitu hangat, saya bisa merasakan tatapan mata yang jernih dan hati yang bersih. Dalam usia sekecil ini mereka hidup tanpa mengetahui siapa ayah dan ibunya, maka sudah menjadi tugas negara untuk melindunginya,” jelasnya.

Khofifah pun berharap anak-anak ini segera dapat terpenuhi hak dasarnya berupa akta kelahiran. Menteri Sosial RI periode 2014--2018 ini juga telah meminta pemerintah setempat memberikan jalan dan memberi perhatian khusus terhadap mereka.

“Akta kelahiran harus dipenuhi, saya berharap akan ada formula di mana anak-anak ini mendapatkan akta kelahiran. Terutama dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Mudah-mudahan ketemu formulanya yaitu sebagai anak negara,” timpal Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU ini.

Pengasuh Pondok Pesantren Millinium M Choirul Sholeh Effendy mendoakan pasangan nomor urut 1, dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur, Khofifah bersama Emil sukses dalam kontestasi Pilgub 2018.

“Kami mendoakan dan berharap semoga perjuangan Ibu berhasil. Semoga masyarakat Jawa Timur memilih Ibu Khofifah untuk pemimpin Jatim ke depannya,” ucap Sholeh.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7818 seconds (0.1#10.140)
pixels