Sudrajat Janji Bangun Rumah Sakit Provinsi Baru
A
A
A
BANDUNG - Calon gubernur (cagub) Jawa Barat nomor urut 3 Sudrajat menilai, Jabar sangat membutuhkan kehadiran rumah sakit (RS) rujukan tingkat provinsi baru. Pasalnya, RS rujukan yang saat ini kurang memadai untuk menampung pasien dari berbagai wilayah Jabar.
Menurut Sudrajat, dengan penduduk Jabar yang mencapai lebih dari 47 juta jiwa, keberadaan RS rujukan yang memadai, baik secara jumlah maupun kualitas pelayanannya, sangatlah penting.
Oleh karenanya, Sudrajat berencana menambah RS rujukan tingkat provinsi jika terpilih sebagi gubernur Jabar. Diketahui, saat ini, Jabar hanya memiliki dua RS rujukan tingkat provinsi, yakni RS Hasan Sadikin (RSHS) di Kota Bandung dan RS Al Ihsan di Kabupaten Bandung.
"Minimal harus ada tiga. Ke depan kita akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (membangun RS rujukan). Terlebih, potensi dokter dan tenaga medis di Jabar juga cukup besar," tutur Sudrajat seusai mengikuti Senam Asyik di Car Free Day (CFD) Dago, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Minggu (11/3/2018).
Sudrajat menilai, dibandingkan dengan jumlah penduduk Jabar yang sangat besar itu, keberadaan dua RS rujukan tingkat provinsi sudah sangat tidak layak. Karenanya, kata Sudrajat, kehadiran RS rujukan tingkat provinsi baru harus cukup mendesak dan harus jadi perhatian khusus pemerintah.
"Bayangkan saja, di Jabar dengan 47 juta penduduk, RS rujukannya hanya satu. Dibandingkan Jateng dan Jatim, di sana ada 3, saya kira itu harus jadi program pemerintah," katanya.
Sementara itu, untuk memacu minat masyarakat dalam berolahraga, cagub Jabar yang berpasangan dengan Ahmad Syaiku dan mengusung jargon Asyik itu mengenalkan Senam Asyik kepada ribuan warga Kota Bandung yang hadir di CFD Dago.
Dengan iringan lagu Jabar Asyik yang diciptakan Ahmad Syaikhu, gerakan-gerakan Senam Asyik cukup menguras energi dan keringat. Terlebih, lagu Jabar Asyik yang mulai dikenal luas masyarakat juga enak didengar di telinga. Sudrajat bersama peserta yang umumnya ibu-ibu melakukan gerakan-gerakan Senam Asyik yang atraktif itu.
"Ini (Senam Asyik) jadi salah satu sarana untuk membina kesehatan masyarakat. Senam Asyik untuk semua," ungkapnya.
Menurut dia, pemerintah harus berperan aktif membina kesehatan masyarakat, agar masyarakat Jabar sehat karena menerapkan pola-pola hidup yang sehat. Sehingga, produktivitasnya pun bisa meningkat dan berujung pada kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Menurut Sudrajat, dengan penduduk Jabar yang mencapai lebih dari 47 juta jiwa, keberadaan RS rujukan yang memadai, baik secara jumlah maupun kualitas pelayanannya, sangatlah penting.
Oleh karenanya, Sudrajat berencana menambah RS rujukan tingkat provinsi jika terpilih sebagi gubernur Jabar. Diketahui, saat ini, Jabar hanya memiliki dua RS rujukan tingkat provinsi, yakni RS Hasan Sadikin (RSHS) di Kota Bandung dan RS Al Ihsan di Kabupaten Bandung.
"Minimal harus ada tiga. Ke depan kita akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (membangun RS rujukan). Terlebih, potensi dokter dan tenaga medis di Jabar juga cukup besar," tutur Sudrajat seusai mengikuti Senam Asyik di Car Free Day (CFD) Dago, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Minggu (11/3/2018).
Sudrajat menilai, dibandingkan dengan jumlah penduduk Jabar yang sangat besar itu, keberadaan dua RS rujukan tingkat provinsi sudah sangat tidak layak. Karenanya, kata Sudrajat, kehadiran RS rujukan tingkat provinsi baru harus cukup mendesak dan harus jadi perhatian khusus pemerintah.
"Bayangkan saja, di Jabar dengan 47 juta penduduk, RS rujukannya hanya satu. Dibandingkan Jateng dan Jatim, di sana ada 3, saya kira itu harus jadi program pemerintah," katanya.
Sementara itu, untuk memacu minat masyarakat dalam berolahraga, cagub Jabar yang berpasangan dengan Ahmad Syaiku dan mengusung jargon Asyik itu mengenalkan Senam Asyik kepada ribuan warga Kota Bandung yang hadir di CFD Dago.
Dengan iringan lagu Jabar Asyik yang diciptakan Ahmad Syaikhu, gerakan-gerakan Senam Asyik cukup menguras energi dan keringat. Terlebih, lagu Jabar Asyik yang mulai dikenal luas masyarakat juga enak didengar di telinga. Sudrajat bersama peserta yang umumnya ibu-ibu melakukan gerakan-gerakan Senam Asyik yang atraktif itu.
"Ini (Senam Asyik) jadi salah satu sarana untuk membina kesehatan masyarakat. Senam Asyik untuk semua," ungkapnya.
Menurut dia, pemerintah harus berperan aktif membina kesehatan masyarakat, agar masyarakat Jabar sehat karena menerapkan pola-pola hidup yang sehat. Sehingga, produktivitasnya pun bisa meningkat dan berujung pada kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
(rhs)