PSK Berkeliaran di Kampung Kuala Lumpur, Warga Resah
A
A
A
BANDAR SERI BENTAN - Syafii, ketua RW 06, Kampung Kuala Lumpur, Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, mengeluhkan keberadaan pekerja seks komersial (PSK) yang berkeliaran di sekitar lingkungannya. Keberadaan PSK yang berkeliaran dan sering mangkal di rumah liar, katanya, sangat meresahkan warga.
"Kalau sedang datang razia oleh Satpol PP, mereka hilang. Seperti ada yang memberikan kode kalau bakal ada razia," kata Syafii, Rabu (7/3/2018).
Syafii berharap, pemerintah mencarikan solusi agar para PSK liar yang ada di wilayah tempat tinggal Syafii bisa diberikan pembinaan.
"Keberadaan PSK ini berada jadi satu dengan perkampungan warga. Jadi, ini suatu keresahan warga yang selama ini tidak pernah ada tanggapan serius dari pemerintah,'' kata Syafii.
Warga lainnya, Irah, juga mengeluhkan keberadaan PSK liar di lingkungan mereka. Apalagi PSK mulai mangkal pada jam-jam anak-anak bermain.
"Jam 19.00 mereka sudah nongkrong. Jam segitu kan anak-anak masih banyak beraktivitas di luar rumah. Jadi pemandangan yang tidak baik untuk anak-anak," keluh Irah.
Ia berharap ada tindakan tegas dari pemerintah untuk menertibkan PSK. "Rata-rata mereka bukan warga asli sini. Mohon diberikan tindakan tegas," pinta Irah.
Keberadaan para PSK, katanya, juga mengkhawatirkan ibu-ibu rumah tangga. "Mereka seringnya nongkrong di kedai kopi. Padahal di situ bapak-bapak juga ngopi, kan mengkhawatirkan juga kalau terjadi apa-apa," ujar Irah.
Kepala Satpol PP Bintan M Insan Amin menanggapi keluhan warga mengatakan, pihaknya akan melaksanakan razia untuk melaksanakan penertiban.
"Kita akan melaksanakan penertiban bersama dengan pemerintah kecamatan, serta instansi terkait lainnya," kata Insan.
"Kalau sedang datang razia oleh Satpol PP, mereka hilang. Seperti ada yang memberikan kode kalau bakal ada razia," kata Syafii, Rabu (7/3/2018).
Syafii berharap, pemerintah mencarikan solusi agar para PSK liar yang ada di wilayah tempat tinggal Syafii bisa diberikan pembinaan.
"Keberadaan PSK ini berada jadi satu dengan perkampungan warga. Jadi, ini suatu keresahan warga yang selama ini tidak pernah ada tanggapan serius dari pemerintah,'' kata Syafii.
Warga lainnya, Irah, juga mengeluhkan keberadaan PSK liar di lingkungan mereka. Apalagi PSK mulai mangkal pada jam-jam anak-anak bermain.
"Jam 19.00 mereka sudah nongkrong. Jam segitu kan anak-anak masih banyak beraktivitas di luar rumah. Jadi pemandangan yang tidak baik untuk anak-anak," keluh Irah.
Ia berharap ada tindakan tegas dari pemerintah untuk menertibkan PSK. "Rata-rata mereka bukan warga asli sini. Mohon diberikan tindakan tegas," pinta Irah.
Keberadaan para PSK, katanya, juga mengkhawatirkan ibu-ibu rumah tangga. "Mereka seringnya nongkrong di kedai kopi. Padahal di situ bapak-bapak juga ngopi, kan mengkhawatirkan juga kalau terjadi apa-apa," ujar Irah.
Kepala Satpol PP Bintan M Insan Amin menanggapi keluhan warga mengatakan, pihaknya akan melaksanakan razia untuk melaksanakan penertiban.
"Kita akan melaksanakan penertiban bersama dengan pemerintah kecamatan, serta instansi terkait lainnya," kata Insan.
(zik)