27 TKI Tangkapan TNI Akan Dipulangkan ke Daerah Asal
A
A
A
TANJUNG PINANG - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Tanjungpinang akan memulangkan 27 orang TKI ilegal tangkapan Komando Distrik Militer (Kodim) 0315 Bintan, Selasa (6/3/2017). Para TKI itu dipulangkan ke daerah asal masing-masing agar bisa berkumpul bersama keluarganya.
"Tadi pagi kita sudah terima 27 TKI dari pihak Kodim. Rencana besok sebagia akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing, sebagian lagi dilajugkan lusa," kata Kepala BP3TKI Tanjungpinang Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi melalui sambunga telepon, Senin (5/3/2018).
Dia menyebutkan, 27 TKI itu terdiri dari 21 orang dari Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat, satu orang dari Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur, dua orang daeri Provinsi Aceh, dua orang dari Provinsi Jawa Barat, dan satu orang warga Tanjungpinang Provinsi Kepri.
Sebelum dipulangkan, para TKI sementara haru menginap dulu di kantor BP3TKI Tanjungpinang. "Paling banyak daerah asal dari Lombok," kata dia.
Dia menuturkan, dari pengakuan para TKI tersebut biaya yang dibayar ke penyalur untuk menyeberang ke Malaysia rata-rata di atas Rp2 juta. "Kita kasihan juga melihatnya, mereka sudah habis uang. Tapi, cara mereka berangkat kerja dengan ilegal tidak baik," kata dia.
Lanjut, Ahmad menyebutkan, selain para TKI yang diterima oleh pihaknya, mereka juga menerima satu unit mobil Toyota Rush bernopol BP 1962 QT sebagai transportasi yang digunakan penyalurnya mengangkut ke pelabuhan tikus bekas tambang di Jalan Trikora, Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Binta. Sementara untuk pelakunya sendiri tidak diterima oleh pihak BP3TKI.
"Pelakunya tidak ada, kita tangani yang TKI nya aja dulu," ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat yang ingin menjadi TKI agar berpergian menggunakan jalur resmi. Sebab, lebih 90% TKI yang bermasalah di luar negeri merupakan TKI ilegal. "Kalau TKI resmi tidak ada masalah di luar negeri. Rata-rata TKI yang bermasalah itu TKI ilegal. Belum lagi tantangan maut saat menyeberang," ujar dia.
Terpisah, Pasi Intel Kodim 0315 Binta Kapten Budi Hartono menyampaikan bahwa pihaknya saat ini masih mengejar penyalur TKI ilegal tersebut. Dia menuturkan, penyalurnya saat ini tidak diketahui keberadannya.
"Untuk pelakunya masih kita buru. Sampai sekarang belum ditemukan," kata Budi.
"Tadi pagi kita sudah terima 27 TKI dari pihak Kodim. Rencana besok sebagia akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing, sebagian lagi dilajugkan lusa," kata Kepala BP3TKI Tanjungpinang Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi melalui sambunga telepon, Senin (5/3/2018).
Dia menyebutkan, 27 TKI itu terdiri dari 21 orang dari Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat, satu orang dari Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur, dua orang daeri Provinsi Aceh, dua orang dari Provinsi Jawa Barat, dan satu orang warga Tanjungpinang Provinsi Kepri.
Sebelum dipulangkan, para TKI sementara haru menginap dulu di kantor BP3TKI Tanjungpinang. "Paling banyak daerah asal dari Lombok," kata dia.
Dia menuturkan, dari pengakuan para TKI tersebut biaya yang dibayar ke penyalur untuk menyeberang ke Malaysia rata-rata di atas Rp2 juta. "Kita kasihan juga melihatnya, mereka sudah habis uang. Tapi, cara mereka berangkat kerja dengan ilegal tidak baik," kata dia.
Lanjut, Ahmad menyebutkan, selain para TKI yang diterima oleh pihaknya, mereka juga menerima satu unit mobil Toyota Rush bernopol BP 1962 QT sebagai transportasi yang digunakan penyalurnya mengangkut ke pelabuhan tikus bekas tambang di Jalan Trikora, Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Binta. Sementara untuk pelakunya sendiri tidak diterima oleh pihak BP3TKI.
"Pelakunya tidak ada, kita tangani yang TKI nya aja dulu," ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat yang ingin menjadi TKI agar berpergian menggunakan jalur resmi. Sebab, lebih 90% TKI yang bermasalah di luar negeri merupakan TKI ilegal. "Kalau TKI resmi tidak ada masalah di luar negeri. Rata-rata TKI yang bermasalah itu TKI ilegal. Belum lagi tantangan maut saat menyeberang," ujar dia.
Terpisah, Pasi Intel Kodim 0315 Binta Kapten Budi Hartono menyampaikan bahwa pihaknya saat ini masih mengejar penyalur TKI ilegal tersebut. Dia menuturkan, penyalurnya saat ini tidak diketahui keberadannya.
"Untuk pelakunya masih kita buru. Sampai sekarang belum ditemukan," kata Budi.
(rhs)