Sumedang Bakal Jadi Lumbung Suara Ajat-Syaikhu
A
A
A
SUMEDANG - Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi mematok Kabupaten Sumedang sebagai lumbung suara pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik).
Diketahui, Sudrajat yang akrab disapa Kang Ajat itu merupakan putra daerah Sumedang yang telah meraih sukses dan kini maju ke ajang Pilgub Jabar 2018. Kang Ajat kecil tumbuh dan besar di Kota Tahu itu. Ayahnya pituin (asli) Sumedang, sementara ibunya berasal dari Cianjur.
Mulyadi yakin, sebagai putra daerah, Sudrajat akan mendapatkan dukungan mayoritas warga Sumedang. Bahkan, Mulyadi pun yakin, dukungan maksimal akan diperoleh juga Kang Ajat dari warga Majalengka dan Subang.
"Pak Sudrajat kan putra asli Sumedang. Ini jadi indikator untuk memastikan bahwa Pak Sudrajat jadi pemenang mayoritas di Sumedang, umumnya di wilayah SMS (Sumedang, Majalengka, dan Subang)," tegas Mulyadi dalam Rapat Koordinasi Daerah Pemilihan (Rakordapil) Jabar IX (Sumedang, Majalengka, dan Subang) di GOR Tadjimalela, Sumedang, Rabu (28/2/2018).
Di hadapan ribuan kader dan simpatisan Partai Gerindra, Mulyadi menyatakan, pihaknya kini mengintensifkan koordinasi dan konsolidasi, mulai di tingkatan DPC hingga fraksi-fraksi untuk memastikan seluruh mesin Partai Gerindra bergerak dalam upaya merebut kemenangan di ajang Pilgub Jabar 2018.
"Kami pastikan mereka bergerak, mereka menjalankan program-program sosialisasi secara masif, dan disinergikan juga dengan wilayah-wilayah yang menggelar pilkada," katanya.
Sementara itu, Kang Ajat meminta agar seluruh kader Gerindra bisa memenangkan Pilgub Jabar 2018, termasuk Pilkada Serentak di 16 kabupaten/kota di Jabar.
"Hati-hati memilih pemimpin, pilihlah yang punya pengalaman, punya pendidikan, track record, rekam jejak yang baik dan terutama niatnya," tegas Kang Ajat.
Menurut Kang Ajat, memenangkan agenda politik 2018 akan menjadi penentu kemenangan di pileg, terutama Pilpres 2019 yang menjadi sasaran pokok Gerindra, yakni memenangkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Presiden RI selanjutnya.
"2019 adalah kehendak kita untuk memiliki pemimpin yang baru. Kita berkumpul di sini, kita berusaha untuk jadi kader kesatria yang harus berdaulat dan menjadi direktur utama di Indonesia," ujar Kang Ajat lantang.
Diketahui, Sudrajat yang akrab disapa Kang Ajat itu merupakan putra daerah Sumedang yang telah meraih sukses dan kini maju ke ajang Pilgub Jabar 2018. Kang Ajat kecil tumbuh dan besar di Kota Tahu itu. Ayahnya pituin (asli) Sumedang, sementara ibunya berasal dari Cianjur.
Mulyadi yakin, sebagai putra daerah, Sudrajat akan mendapatkan dukungan mayoritas warga Sumedang. Bahkan, Mulyadi pun yakin, dukungan maksimal akan diperoleh juga Kang Ajat dari warga Majalengka dan Subang.
"Pak Sudrajat kan putra asli Sumedang. Ini jadi indikator untuk memastikan bahwa Pak Sudrajat jadi pemenang mayoritas di Sumedang, umumnya di wilayah SMS (Sumedang, Majalengka, dan Subang)," tegas Mulyadi dalam Rapat Koordinasi Daerah Pemilihan (Rakordapil) Jabar IX (Sumedang, Majalengka, dan Subang) di GOR Tadjimalela, Sumedang, Rabu (28/2/2018).
Di hadapan ribuan kader dan simpatisan Partai Gerindra, Mulyadi menyatakan, pihaknya kini mengintensifkan koordinasi dan konsolidasi, mulai di tingkatan DPC hingga fraksi-fraksi untuk memastikan seluruh mesin Partai Gerindra bergerak dalam upaya merebut kemenangan di ajang Pilgub Jabar 2018.
"Kami pastikan mereka bergerak, mereka menjalankan program-program sosialisasi secara masif, dan disinergikan juga dengan wilayah-wilayah yang menggelar pilkada," katanya.
Sementara itu, Kang Ajat meminta agar seluruh kader Gerindra bisa memenangkan Pilgub Jabar 2018, termasuk Pilkada Serentak di 16 kabupaten/kota di Jabar.
"Hati-hati memilih pemimpin, pilihlah yang punya pengalaman, punya pendidikan, track record, rekam jejak yang baik dan terutama niatnya," tegas Kang Ajat.
Menurut Kang Ajat, memenangkan agenda politik 2018 akan menjadi penentu kemenangan di pileg, terutama Pilpres 2019 yang menjadi sasaran pokok Gerindra, yakni memenangkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Presiden RI selanjutnya.
"2019 adalah kehendak kita untuk memiliki pemimpin yang baru. Kita berkumpul di sini, kita berusaha untuk jadi kader kesatria yang harus berdaulat dan menjadi direktur utama di Indonesia," ujar Kang Ajat lantang.
(zik)