Kebakaran Pasar Banjarsari Pekalongan Belum Bisa Dipadamkan
A
A
A
PEKALONGAN - Kebakaran pasar tradisional Banjarsari dan pasar modren serta toko di Pekalongan hingga Minggu siang (25/2/2018) ini belum berhasil dipadamkan. Ratusan petugas pemadam kebakaran, aparat TNI, Polri dan relawan dikerahkan untuk menjinakan api.
Sebanyak 12 mobil pemadam kebakaran dari kota dan kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten Pemalang hingga Kabupaten Kendal dikerahkan. Api melalap hampir seluruh bangunan pasar dan merambat ke bangungan mall serta gedung bioskop yang menjadi satu lokasi dengan pasar tradisional tersebut.
Kobaran api dengan cepat merambat dan melalap seisi bangunan, karena banyaknya barang-barang yang mudah terbakar. Petugas kesulitan memadamkan api, karena lokasi pengambilan air yang sangat jauh dan kurangnya personel.
Selain itu, lokasi sulit dijangkau dan banyak toko harus dijebol paksa karena ditutup pintu baja. Sejumlah pedagang mengaku kesulitan mengamankan barang dagangannya karena seluruh ruangan terbakar.
"Saya berusaha menyelamatkan barang dagangan batik dan baju, namun sulit karena semua terbakar, akses semua terbakar. Kami juga menyayangkan lamanya pemadaman hingga lebih dua belas jam belum bisa padam," jelas H Slamet pedagang batik.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran, namun sejumlah saksi mata melihat asap mulai muncul dari kantor dinas pasar yang ada di lantai 2 dan kawasan makanan. Petugas kepolisian yang dibantu TNI mengamankan lokasi untuk menghindari penjarahan dan melarang para pemilik kios yang akan mengamankan barang-barangnya, karena sangat berbahaya bagi keselamatan.
Sri Ruminingsih, Sekretaris Daerah Kota Pekalongan menyebutkan dampak kebakaran ada sekitar 3000 pedagang yang kehilangan tempat berjualan.
Wakapolres Pekalongan Kota Kompol Saprodin menyebutkan penyebab kebakaran masih diselidiki. "Untuk mengetahui penyebab kebakaran kami sudah meminta bantuan inavis labfor Polda Jawa Tengah," kata Kompol Saprodin.
Sebanyak 12 mobil pemadam kebakaran dari kota dan kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten Pemalang hingga Kabupaten Kendal dikerahkan. Api melalap hampir seluruh bangunan pasar dan merambat ke bangungan mall serta gedung bioskop yang menjadi satu lokasi dengan pasar tradisional tersebut.
Kobaran api dengan cepat merambat dan melalap seisi bangunan, karena banyaknya barang-barang yang mudah terbakar. Petugas kesulitan memadamkan api, karena lokasi pengambilan air yang sangat jauh dan kurangnya personel.
Selain itu, lokasi sulit dijangkau dan banyak toko harus dijebol paksa karena ditutup pintu baja. Sejumlah pedagang mengaku kesulitan mengamankan barang dagangannya karena seluruh ruangan terbakar.
"Saya berusaha menyelamatkan barang dagangan batik dan baju, namun sulit karena semua terbakar, akses semua terbakar. Kami juga menyayangkan lamanya pemadaman hingga lebih dua belas jam belum bisa padam," jelas H Slamet pedagang batik.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran, namun sejumlah saksi mata melihat asap mulai muncul dari kantor dinas pasar yang ada di lantai 2 dan kawasan makanan. Petugas kepolisian yang dibantu TNI mengamankan lokasi untuk menghindari penjarahan dan melarang para pemilik kios yang akan mengamankan barang-barangnya, karena sangat berbahaya bagi keselamatan.
Sri Ruminingsih, Sekretaris Daerah Kota Pekalongan menyebutkan dampak kebakaran ada sekitar 3000 pedagang yang kehilangan tempat berjualan.
Wakapolres Pekalongan Kota Kompol Saprodin menyebutkan penyebab kebakaran masih diselidiki. "Untuk mengetahui penyebab kebakaran kami sudah meminta bantuan inavis labfor Polda Jawa Tengah," kata Kompol Saprodin.
(rhs)