Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Cari Posisi Korban Tertimbun Longsor Brebes
A
A
A
BREBES - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah mengerahkan dua anjing pelacak untuk membantu pencarian korban bencana longsor di area pegunungan Lio, Desa Pasirpanjang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (23/2/2018). Kapolres Brebes, AKBP Sugiarto mengatakan, anjing pelacak yang diturunkan di lokasi longsor diharapkan bisa membantu menemukan posisi korban yang diduga masih tertimbun material tanah di lokasi bencana sehingga bisa ditindaklanjuti oleh tim gabungan.
“Situasi di lokasi bencana pada pagi hari tampak cerah. Sehingga dengan anjing pelacak ini diharapkan bisa menemukan posisi korban yang masih tertimbun,” kata Sugiarto.
Namun demikian, diperkirakan curah hujan di daerah setempat masih relatif tinggi. Sehingga lokasi tanah longsor masih rawan bencana susulan.
Tim relawan gabungan yang terdiri dari 32 personel Basarnas Semarang, 17 personel Basarnas Bandung, para personel dari TNI, Polri, Tim SAR Brebes, BPBD Brebes, dan warga setempat, telah diperintahkan berhati-hati dalam melakukan pencarian korban.
Kepala Basarnas Semarang Noor Isrodin berharap cuaca di wilayah Desa Pasirpanjang dalam kondisi cerah sehingga pencarian bisa dilakukan dengan cepat. Namun pencarian terhadap korban yang masih tertimbun material longsor terpaksa dilakukan secara manual.
“Alat berat belum bisa menjangkau lokasi bencana, karena beberapa ruas jalan menunju lokasi juga terkena longsor dan mengalami retakan tanah,” ungkap Noor Isrodin.
Dia menyatakan, material tanah yang menimbun area pertanian masih rawan longsor susulan karena setiap saat masih terjadi tanah bergerak.
“Namun, apabila di empat titik tersebut tidak ditemukan korban, tim akan mengalihkan pencarian di titik lain. Yakni, di Sungai Pangurudan yang aliran airnya berhulu di Bukit Pangurudan,” tandasnya.
“Situasi di lokasi bencana pada pagi hari tampak cerah. Sehingga dengan anjing pelacak ini diharapkan bisa menemukan posisi korban yang masih tertimbun,” kata Sugiarto.
Namun demikian, diperkirakan curah hujan di daerah setempat masih relatif tinggi. Sehingga lokasi tanah longsor masih rawan bencana susulan.
Tim relawan gabungan yang terdiri dari 32 personel Basarnas Semarang, 17 personel Basarnas Bandung, para personel dari TNI, Polri, Tim SAR Brebes, BPBD Brebes, dan warga setempat, telah diperintahkan berhati-hati dalam melakukan pencarian korban.
Kepala Basarnas Semarang Noor Isrodin berharap cuaca di wilayah Desa Pasirpanjang dalam kondisi cerah sehingga pencarian bisa dilakukan dengan cepat. Namun pencarian terhadap korban yang masih tertimbun material longsor terpaksa dilakukan secara manual.
“Alat berat belum bisa menjangkau lokasi bencana, karena beberapa ruas jalan menunju lokasi juga terkena longsor dan mengalami retakan tanah,” ungkap Noor Isrodin.
Dia menyatakan, material tanah yang menimbun area pertanian masih rawan longsor susulan karena setiap saat masih terjadi tanah bergerak.
“Namun, apabila di empat titik tersebut tidak ditemukan korban, tim akan mengalihkan pencarian di titik lain. Yakni, di Sungai Pangurudan yang aliran airnya berhulu di Bukit Pangurudan,” tandasnya.
(sms)