Kebakaran Meluas, TNI dan Warga Gelar Salat Istisqa
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Anggota Kodim 1014 Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah memanjatkan doa memohon diturunkannya hujan. Hal itu berkaitan dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang meluas di Kobar lima hari terakhir.
Prajurit Kodim 1014 bersama masyarakat dan pelajar menggelar salat istisqa meminta diturunkan hujan di sekitar lokasi karhutla Km 13,5 Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam). Salat ini dilaksanakan sebelum memulai upaya pemadaman karhutla, Selasa (20/2/2018) sekitar pukul 08.00 WIB.
"Ini merupakan upaya kita untuk bermohon kepada Allah SWT. Semoga doa dan harapan kita bisa diijabah dan diturunkan hujan agar karhutla tidak semakin meluas," kata Kepala Staf Kodim (Kasdim) 1014 Pangkalan Bun Mayor Inf Muchlis.
Sekitar 70 anggota TNI bersama Polri, BPBD Kobar dan Manggala Agni sudah melakukan pemadaman. Hingga saat ini titik api belum sepenuhnya padam. Sebab, kontur lahan yang terbakar adalah gambut yang kedalamannya sekitar 0,5 meter.
Muchlis menambahkan, berdasarkan pantauan di lapangan, diperkirakan sekitar 80 hingga 100 hektare lahan sudah dilalap api. “Kendala kita memadamkan api adalah lahan gambut, kencangnya angin dan sumber air di lapangan lokasinya cukup jauh,” ungkapnya.
Prajurit Kodim 1014 bersama masyarakat dan pelajar menggelar salat istisqa meminta diturunkan hujan di sekitar lokasi karhutla Km 13,5 Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam). Salat ini dilaksanakan sebelum memulai upaya pemadaman karhutla, Selasa (20/2/2018) sekitar pukul 08.00 WIB.
"Ini merupakan upaya kita untuk bermohon kepada Allah SWT. Semoga doa dan harapan kita bisa diijabah dan diturunkan hujan agar karhutla tidak semakin meluas," kata Kepala Staf Kodim (Kasdim) 1014 Pangkalan Bun Mayor Inf Muchlis.
Sekitar 70 anggota TNI bersama Polri, BPBD Kobar dan Manggala Agni sudah melakukan pemadaman. Hingga saat ini titik api belum sepenuhnya padam. Sebab, kontur lahan yang terbakar adalah gambut yang kedalamannya sekitar 0,5 meter.
Muchlis menambahkan, berdasarkan pantauan di lapangan, diperkirakan sekitar 80 hingga 100 hektare lahan sudah dilalap api. “Kendala kita memadamkan api adalah lahan gambut, kencangnya angin dan sumber air di lapangan lokasinya cukup jauh,” ungkapnya.
(rhs)