Satu Korban Longsor Kelud Ditemukan Tewas

Sabtu, 17 Februari 2018 - 15:23 WIB
Satu Korban Longsor...
Satu Korban Longsor Kelud Ditemukan Tewas
A A A
KEDIRI - Jenazah Sunardi (39), warga Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, akhirnya ditemukan. Jasad sopir truk pengangkut pasir itu ditemukan di antara timbunan material longsoran.

Sebelumnya dari 8 orang korban (3 tewas dan 4 terluka) longsor tebing kawasan sungai lahar Gunung Kelud, Sunardi hilang. "Korban ditemukan (Sunardi) meninggal dunia dan langsung dimakamkan hari ini juga," ujar Kasi Humas Polsek Plosoklaten Kediri Bripka Mayanto Fajar kepada wartawan Sabtu (17/2/2018).

Longsor di wilayah Dusun Sumberglatik, Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten terjadi Jumat 16 Februari 2018 dini hari. Setelah semalaman terguyur hujan deras, tebing watu gandul setinggi puluhan bahkan sampai 100 meter ambrol. Sebanyak 8 orang penambang pasir dan 3 unit truk terkubur.

Tiga korban tewas, yakni Andik Setiawan (33), warga Desa Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten (sopir truk); Ponco Suseno (30), warga Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten (kuli pencari pasir); dan Sugianto (33), warga Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten (kuli pencari pasir), ditemukan tewas.

Sedangkan empat orang lainnya, yakni Muryanto (34), warga Desa Margourip, Kecamatan Ngancar (kuli pencari pasir); Sulis (24), warga Desa Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten (kuli pencari pasir); Samsul Hadi (24), warga Desa Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten (kuli pencari pasir); dan Ihsan Safii, warga Desa Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten (sopir truk), dalam keadaan luka luka.

Dengan ditemukannya Sunardi, korban tewas dipastikan menjadi empat orang. Menurut Fajar, jasad Sunardi ditemukan keluarganya yang dibantu para penambang pasir. Sejak pagi mereka berangkat melakukan pencarian sendiri.

"Saat petugas tiba di lokasi untuk melanjutkan pencarian, jasad sudah ditemukan, "papar Fajar. Diiringi petugas gabungan jasad Sunardi langsung dibawa ke rumah duka untuk kemudian dimakamkan.

Atas kejadian ini, tambah Fajar lokasi penambangan pasir sementara waktu ditutup. Sebab dikhawatirkan terjadi longsor susulan. "Di titik lokasi longsor sementara waktu ditutup, "ungkapnya.

Plt Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randi Agata sebelumnya mengatakan, aktivitas penambangan pasir di kawasan sungai lahar Gunung Kelud bersifat ilegal. Pihaknya sudah berulangkali memperingatkan, termasuk memasang rambu tanda bahaya.

Namun karena menyangkut perekonomian masyarakat, peringatan bahaya itu seringkali diabaikan. "Aktivitas penambangan pasir ini ilegal. Meskipun demikian para penambang menggunakan peralatan manual," ujarnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6944 seconds (0.1#10.140)