4 Polwan Cantik Siap Kawal Calon di Pilwalkot Bandung

Selasa, 13 Februari 2018 - 00:01 WIB
4 Polwan Cantik Siap Kawal Calon di Pilwalkot Bandung
4 Polwan Cantik Siap Kawal Calon di Pilwalkot Bandung
A A A
BANDUNG - Brigadir Oktarianti, Bripda Risky, Bripda Mila, dan Bripda Lisa, anggota Polrestabes Bandung ditugaskan memberikan pengawalan khusus bagi calon wali kota Bandung Nurul Arifin. Empat Polwan cantik ini siap menjaga keselamatan sang calon dari berbagai macam gangguan.

Untuk tugas pengawalan itu, Oktarianti, Risky, Mila, dan Lisa, mendapat pelatihan khusus di Sekola Polisi Negara (SPN) Cisarua, Lembang. Pelatihan yang diberikan terutama tentang sikap dan cara tindak dalam mengamankan calon yang masuk kategori Very Very Importat Person (VVIP).

Keempat Polwan cantik itu, berasal dari Satuan Intel, Sabhara, Reskrim, dan Obyek Vital (Obvit). "Kami berempat ditugaskan mengawal perempuan calon wali kota, bu Nurul Arifin," kata Bripda Risky di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Senin (12/2/2018).

Meski menjadi pengawal pribadi pasangan calon yang bertarung di pilkada, Risky dan kawan-kawannya disumpah untuk tidak terlibat politik praktis. Selain itu, mereka juga menandatangani Pakta Integritas Walpri Pilwalkot Bandung 2018.

"Kami sudah disumpah hari ini. Salah satunya menjaga netralitas Polri di Pilkada Kota Bandung. Salah satu isi pakta integritas adalah soal netralitas dan menjaga nama baik institusi Polri dari segala perbuatan dan aktivitas selama menjadi pengawal pribadi pasangan calon," ujar Risky.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, pengawalan kepada masing-masing pasangan calon peserta Pilwakot Bandung merupakan tugas dan kewajiban Polri. Untuk itu Polrestabes Bandung menugaskan 24 anggota untuk melaksanakan tugas itu. Dari 24 anggota, empat di antaranya Polwan. "Keempat Polwan ini mengawal calon Nurul Arifin," katanya.

Hendro mengatakan, untuk terpilih mengemban tugas pengawalan itu tidak mudah. Mereka harus lolos seleksi ketat, dari kesemaptaan jasmani, rohani, tes psikologi, dan kesehatan. Selain itu, mereka memiliki kecakapan khusus dalam penguasaan ilmu bela diri Polri, yakni judo. "Dari 100 anggota yang mendaftar untuk jadi walpri, terpilih 24 orang," ujarnya.

Kapolrestabes menuturkan, ke-24 anggota yang mendapat tugas sebagai pengawal pribadi itu dilarang terlibat politik praktis. Jika itu dilakukan, yang bersangkutan akan mendapatkan sanksi tegas, berupa teguran, administratif, hingga penggantian.

"Salah satu poin pakta integritas yang ditandatangani oleh anggota adalah menjaga netralitas. Mereka tidak boleh terlibat kegiatan politik yang dilakukan calon," tutur Hendro.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7528 seconds (0.1#10.140)