Gandeng Ruangguru, Pelajar Desa di Banyuwangi Akses Bimbel Online Gratis
A
A
A
BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi menggandeng perusahaan teknologi pendidikan Ruangguru guna mendorong pemerataan pendidikan berkualitas hingga ke desa. Pembelajaran berbasis digital ini memungkinkan dilakukan seiring berjalannya program ”Smart Kampung” yang memacu masuknya teknologi informasi di desa-desa di Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, kolaborasi ini membuka akses seluas mungkin bagi pelajar desa untuk mendapatkan berbagai pembelajaran berbasis digital secara gratis.
”Selama ini yang bisa les tambahan atau bimbel (bimbingan belajar) hanya pelajar dari keluarga mampu di pusat kota. Dengan kolaborasi ini, pelajar dari keluarga kurang mampu di desa pun bisa mendapatkan bimbel berkualitas dengan metode yang terstandarisasi,” papar Anas setelah penandatangan kolaborasi bersama CEO Ruangguru Belva Syah Devara di Balai Desa Sukonatar, Kecamatan Srono, Senin (12/2/2018).
Program ini dilaksanakan di 24 desa pada 24 kecamatan dari 25 kecamatan yang ada. Satu kecamatan yang tidak termasuk adalah kecamatan pusat kota. Dalam beberapa bulan ke depan akan dievaluasi untuk diimplementasikan di desa-desa lainnya dengan penyempurnaan.
”Ini masuk kerangka Smart Kampung, program ini disebut Kampung e-Learning. Jadi pelajar-pelajar di desa bisa belajar lewat sistem ini, gratis karena pemerintah daerah yang bayar. Anak-anak desa bisa dapat bimbel berkualitas tanpa harus ke pusat kota, tanpa harus bayar,” papar Anas dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Senin (12/2/2018).
Anas menambahkan, program ini digenjot di desa sebagai bagian untuk menyukseskan Nawacita Presiden Jokowi, terkait komitmen membangun bangsa dari pinggiran.
Program ini juga semakin melengkapi fasilitas untuk para pelajar kurang mampu Banyuwangi. Sebelumnya telah ada tabungan pelajar miskin Rp1 juta per pelajar, bantuan uang saku, dan transportasi harian.
“Jadi ini program komplit untuk pelajar. Kita beri tabungan, uang saku, dan bantuan biaya transportasi, plus sekarang bimbel gratis berbasis digital,” jelas Anas.
Langkah ini juga dilakukan sebagai wujud komitmen mewujudkan pemerintahan kolaboratif, di mana sejumlah inovasi sosial telah dirangkul guna menyelesaikan problem masyarakat.
”Sebelumnya kami berkolaborasi dengan Gojek mengantar obat ke warga miskin, dan ke depan kita siapkan beberapa model kolaborasi untuk memudahkan UMKM,” ujarnya.
CEO Ruangguru Belva Syah Devara menambahkan, kolaborasi dengan Banyuwangi menjadi pengalaman baru bagi Ruangguru. Dia mengapresiasi komitmen Banyuwangi yang berupaya meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak desa melalui instrumen berbasis teknologi.
”Saya kira ini luar biasa, ini kerja sama pertama kami dengan pemerintah daerah. Kami sangat gembira, dan ini selaras dengan visi Ruangguru yang ingin membantu memeratakan kualitas pendidikan di Tanah Air,” papar Belva.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, kolaborasi ini membuka akses seluas mungkin bagi pelajar desa untuk mendapatkan berbagai pembelajaran berbasis digital secara gratis.
”Selama ini yang bisa les tambahan atau bimbel (bimbingan belajar) hanya pelajar dari keluarga mampu di pusat kota. Dengan kolaborasi ini, pelajar dari keluarga kurang mampu di desa pun bisa mendapatkan bimbel berkualitas dengan metode yang terstandarisasi,” papar Anas setelah penandatangan kolaborasi bersama CEO Ruangguru Belva Syah Devara di Balai Desa Sukonatar, Kecamatan Srono, Senin (12/2/2018).
Program ini dilaksanakan di 24 desa pada 24 kecamatan dari 25 kecamatan yang ada. Satu kecamatan yang tidak termasuk adalah kecamatan pusat kota. Dalam beberapa bulan ke depan akan dievaluasi untuk diimplementasikan di desa-desa lainnya dengan penyempurnaan.
”Ini masuk kerangka Smart Kampung, program ini disebut Kampung e-Learning. Jadi pelajar-pelajar di desa bisa belajar lewat sistem ini, gratis karena pemerintah daerah yang bayar. Anak-anak desa bisa dapat bimbel berkualitas tanpa harus ke pusat kota, tanpa harus bayar,” papar Anas dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Senin (12/2/2018).
Anas menambahkan, program ini digenjot di desa sebagai bagian untuk menyukseskan Nawacita Presiden Jokowi, terkait komitmen membangun bangsa dari pinggiran.
Program ini juga semakin melengkapi fasilitas untuk para pelajar kurang mampu Banyuwangi. Sebelumnya telah ada tabungan pelajar miskin Rp1 juta per pelajar, bantuan uang saku, dan transportasi harian.
“Jadi ini program komplit untuk pelajar. Kita beri tabungan, uang saku, dan bantuan biaya transportasi, plus sekarang bimbel gratis berbasis digital,” jelas Anas.
Langkah ini juga dilakukan sebagai wujud komitmen mewujudkan pemerintahan kolaboratif, di mana sejumlah inovasi sosial telah dirangkul guna menyelesaikan problem masyarakat.
”Sebelumnya kami berkolaborasi dengan Gojek mengantar obat ke warga miskin, dan ke depan kita siapkan beberapa model kolaborasi untuk memudahkan UMKM,” ujarnya.
CEO Ruangguru Belva Syah Devara menambahkan, kolaborasi dengan Banyuwangi menjadi pengalaman baru bagi Ruangguru. Dia mengapresiasi komitmen Banyuwangi yang berupaya meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak desa melalui instrumen berbasis teknologi.
”Saya kira ini luar biasa, ini kerja sama pertama kami dengan pemerintah daerah. Kami sangat gembira, dan ini selaras dengan visi Ruangguru yang ingin membantu memeratakan kualitas pendidikan di Tanah Air,” papar Belva.
(sms)