Sleman Kampanyekan Hentikan Kekerasan terhadap Perempuan
A
A
A
SLEMAN - Pemkab Sleman, DIY, kampanyekan stop kekerasan terhadap perempuan melalui program three ends, Jumat (9/2/2018). Kampanye ini sebagai bentuk perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan sekaligus menekan kasus kekerasan pada perempuan di Sleman.
Kampanye ditandai dengan lomba senam dan sosialiasi program three ends kepada para camat dan ketua tim pengerak PKK kecamatan se-Sleman di auditorium Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2 KB) Sleman.
Kepala DP3AP2KB Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan, kampanye hentikan kekerasan pada perempuan ini penting. Sebab kasus kekerasan pada perempuan di Sleman masih cukup tinggi. Tercatat pada tahun 2017,
ada 296 kasus. Dari jumlah tersebut, paling banyak di lima kecamatan yaitu Ngaglik, Tenpel, Depok, Godean dan Mlati.
“Kekerapa perempuan di Ngaglik terjadi 58 kasus, Tempel 54 Kasus, Depok 44 Kasus, Godean 42 kasus dan Mlati 39 Kasus,” kata Mafilinda Nuraini di sela-sela kegiatan tersebut.
Linda panggilan Mafilinda Nuraini menjelaskan kampanye three ends sendiri meliputi akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan kesenjangan ekonomi pada perempuan serta akhiri ketertinggalan perempuan dalam politik.
Bupati Sleman Sri Purnomo menyambut baik upaya pencegahan dan penanganan terhadap korban kekerasan pada perempuan. Kata dia, perlu sinergisitas dan kerja sama semua pihak.
Kampanye ditandai dengan lomba senam dan sosialiasi program three ends kepada para camat dan ketua tim pengerak PKK kecamatan se-Sleman di auditorium Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2 KB) Sleman.
Kepala DP3AP2KB Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan, kampanye hentikan kekerasan pada perempuan ini penting. Sebab kasus kekerasan pada perempuan di Sleman masih cukup tinggi. Tercatat pada tahun 2017,
ada 296 kasus. Dari jumlah tersebut, paling banyak di lima kecamatan yaitu Ngaglik, Tenpel, Depok, Godean dan Mlati.
“Kekerapa perempuan di Ngaglik terjadi 58 kasus, Tempel 54 Kasus, Depok 44 Kasus, Godean 42 kasus dan Mlati 39 Kasus,” kata Mafilinda Nuraini di sela-sela kegiatan tersebut.
Linda panggilan Mafilinda Nuraini menjelaskan kampanye three ends sendiri meliputi akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan kesenjangan ekonomi pada perempuan serta akhiri ketertinggalan perempuan dalam politik.
Bupati Sleman Sri Purnomo menyambut baik upaya pencegahan dan penanganan terhadap korban kekerasan pada perempuan. Kata dia, perlu sinergisitas dan kerja sama semua pihak.
(rhs)