Hasanah Janjikan Rp1 Triliun per Tahun untuk Pesantren dan Ulama
A
A
A
BANDUNG - Pasangan bakal cagub-cawagub Jawa Barat yang diusung PDIP, Tb Hasanudin-Anton Charliyan, mulai unjuk gigi lewat kebijakan yang mereka janjikan kepada masyarakat Jabar, khususnya kalangan pesantren. Pasangan yang mengusung jargon Hasanah itu menyatakan, siap menyejahterakan kalangan pesantren di Jabar.
"Setelah bersilaturahmi, berkeliling, dan sowan kepada pesantren, para kiai dan alim ulama, mereka menginginkan peningkatan kesejahteraan," ungkap Anton Charliyan dalam konferensi pers di Posko Relawan Hasanah, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jumat (9/2/2018).
Anton menyatakan, setelah melalui proses musyawarah dan perhitungan anggaran, Hasanah memutuskan mengalokasikan anggaran hingga Rp1 triliun per tahun bagi pesantren, termasuk di dalamnya alim ulama, santri, imam masjid, hingga marbot di luar bantuan dari pemerintah pusat, jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jabar.
"Di hari Jumat yang berkah ini, saya dan Gubernur Jabar (Tb Hasanudin) sudah sepakat mengalokasikan dana Rp1 triliun per tahun untuk pesantren, ustaz, kyai, imam masjid marbot, termasuk beasiswa bagi para santri," tegas Anton.
Anton berharap, melalui kebijakan tersebut, kalangan pesantren dan alim ulama di Jabar dapat menjadi agen-agen perubahan demi Jabar yang lebih baik. Bahkan, Anton pun berharap, pesantren menjadi pelopor kemandirian ekonomi, termasuk masjid sebagai pusat syiar Islam. "Pesantren dan masjid sebagai pusat dakwah harus bisa diberdayakan," katanya.
Anton meyakinkan, kebijakan tersebut telah didahului perhitungan yang matang dan sangat memungkinkan untuk direalisasikan. Alokasi anggaran Rp1 triliun per tahun itu, kata Anton, hanya sekitar 2-5 sampai dengan 3 persen dari total APBD Jabar yang nilainya lebih dari Rp30 triliun.
"Mudah-mudahan ini jadi angin segar. Sebab, kesejahteraan mereka selama ini belum memadai dan kami ingin benar-benar memperjuangkan hal tersebut," tandasnya.
"Setelah bersilaturahmi, berkeliling, dan sowan kepada pesantren, para kiai dan alim ulama, mereka menginginkan peningkatan kesejahteraan," ungkap Anton Charliyan dalam konferensi pers di Posko Relawan Hasanah, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jumat (9/2/2018).
Anton menyatakan, setelah melalui proses musyawarah dan perhitungan anggaran, Hasanah memutuskan mengalokasikan anggaran hingga Rp1 triliun per tahun bagi pesantren, termasuk di dalamnya alim ulama, santri, imam masjid, hingga marbot di luar bantuan dari pemerintah pusat, jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jabar.
"Di hari Jumat yang berkah ini, saya dan Gubernur Jabar (Tb Hasanudin) sudah sepakat mengalokasikan dana Rp1 triliun per tahun untuk pesantren, ustaz, kyai, imam masjid marbot, termasuk beasiswa bagi para santri," tegas Anton.
Anton berharap, melalui kebijakan tersebut, kalangan pesantren dan alim ulama di Jabar dapat menjadi agen-agen perubahan demi Jabar yang lebih baik. Bahkan, Anton pun berharap, pesantren menjadi pelopor kemandirian ekonomi, termasuk masjid sebagai pusat syiar Islam. "Pesantren dan masjid sebagai pusat dakwah harus bisa diberdayakan," katanya.
Anton meyakinkan, kebijakan tersebut telah didahului perhitungan yang matang dan sangat memungkinkan untuk direalisasikan. Alokasi anggaran Rp1 triliun per tahun itu, kata Anton, hanya sekitar 2-5 sampai dengan 3 persen dari total APBD Jabar yang nilainya lebih dari Rp30 triliun.
"Mudah-mudahan ini jadi angin segar. Sebab, kesejahteraan mereka selama ini belum memadai dan kami ingin benar-benar memperjuangkan hal tersebut," tandasnya.
(zik)