Parpol Didera Konflik Internal, RINDU Harus Optimalkan Seluruh Kekuatan
A
A
A
BANDUNG - Pasangan cagub-cawagub Jawa Barat yang diusung koalisi NasDem, PKB, PPP, dan Hanura, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (RINDU) harus mengoptimalkan seluruh kekuatan parpol pengusungnya, menyusul konflik internal yang melanda hampir seluruh parpol pengusung RINDU.
Terakhir, kisruh internal melanda DPD Partai Hanura Jabar yang berakibat pada munculnya dualisme kepemimpinan. Selain Hanura, kisruh juga melanda NasDem dan PPP yang berbuntut pada pengalihan dukungan sebagian kader NasDem dam PPP dari RINDU kepada pasangan cagub-cawagub Jabar lainnya.
Menanggapi kondisi tersebut, pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Firman Manan mengatakan, idealnya, RINDU mengoptimalkan seluruh potensi kekuatan untuk meraih kemenangan di ajang Pilgub Jabar 2018.
"Idealnya, seluruh potensi kekuatan harus dioptimalkan dan solid. Ketika semua efektif, tentu akan membantu dalam meraih kemenangan," ungkap Firman melalui sambungan telepon selulernya, Rabu (7/2/2018).
Firman mengakui, kisruh internal yang melanda NasDem, PPP, dan Hanura, memang tak berdampak signifikan terhadap upaya RINDU dalam meraih peluang kemenangan. Sebab, kata Firman, di ajang Pilgub Jabar, calon pemilih cenderung lebih mengutamakan figur ketimbang parpol pengusung.
"Tapi, sekali lagi, idealnya memang efektivitas mesin partai harus dioptimalkan. Saat seluruh mesin partai berjalan, itu akan efektif dalam meraih suara," jelasnya.
Menurut Firman, meski tak berdampak signifikan, masalah internal parpol pengusung RINDU tentu akan berdampak pada kinerja mesin partai di lapangan. Dia mencontohkan, jika solid, PPP sangat mungkin meraih dukungan maksimal di kawasan Priangan Timur. "Priangan timur itu kan basisnya PPP," ujarnya.
Firman menambahkan, kisruh internal yang terjadi di tubuh parpol pengusung RINDU harus segera diselesaikan oleh internal parpol agar dukungan mesin partai kepada RINDU bisa maksimal. Firman menyebut, soliditas dan kinerja maksimal mesin partai sebagai salah satu faktor penentu kemenangan.
"Yang menjadi soal, ini kan internal partai, pasangan calon tidak bisa masuk terlalu jauh. Jadi memang harus diselesaikan di internal partai," tandasnya.
Diketahui, sejumlah kader NasDem Kabupaten Karawang terang-terangan berbalik arah dukungan. Para kader dari 13 PAC partai tersebut mengalihkan dukungannya kepada pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Duo DM).
Hal serupa juga terjadi pada kader PPP. Dalam deklarasi pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Bandung, beberapa waktu lalu, sejumlah kader PPP terang-terangan medukung pasangan yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN itu.
Terakhir, kisruh internal melanda DPD Partai Hanura Jabar yang berakibat pada munculnya dualisme kepemimpinan. Selain Hanura, kisruh juga melanda NasDem dan PPP yang berbuntut pada pengalihan dukungan sebagian kader NasDem dam PPP dari RINDU kepada pasangan cagub-cawagub Jabar lainnya.
Menanggapi kondisi tersebut, pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Firman Manan mengatakan, idealnya, RINDU mengoptimalkan seluruh potensi kekuatan untuk meraih kemenangan di ajang Pilgub Jabar 2018.
"Idealnya, seluruh potensi kekuatan harus dioptimalkan dan solid. Ketika semua efektif, tentu akan membantu dalam meraih kemenangan," ungkap Firman melalui sambungan telepon selulernya, Rabu (7/2/2018).
Firman mengakui, kisruh internal yang melanda NasDem, PPP, dan Hanura, memang tak berdampak signifikan terhadap upaya RINDU dalam meraih peluang kemenangan. Sebab, kata Firman, di ajang Pilgub Jabar, calon pemilih cenderung lebih mengutamakan figur ketimbang parpol pengusung.
"Tapi, sekali lagi, idealnya memang efektivitas mesin partai harus dioptimalkan. Saat seluruh mesin partai berjalan, itu akan efektif dalam meraih suara," jelasnya.
Menurut Firman, meski tak berdampak signifikan, masalah internal parpol pengusung RINDU tentu akan berdampak pada kinerja mesin partai di lapangan. Dia mencontohkan, jika solid, PPP sangat mungkin meraih dukungan maksimal di kawasan Priangan Timur. "Priangan timur itu kan basisnya PPP," ujarnya.
Firman menambahkan, kisruh internal yang terjadi di tubuh parpol pengusung RINDU harus segera diselesaikan oleh internal parpol agar dukungan mesin partai kepada RINDU bisa maksimal. Firman menyebut, soliditas dan kinerja maksimal mesin partai sebagai salah satu faktor penentu kemenangan.
"Yang menjadi soal, ini kan internal partai, pasangan calon tidak bisa masuk terlalu jauh. Jadi memang harus diselesaikan di internal partai," tandasnya.
Diketahui, sejumlah kader NasDem Kabupaten Karawang terang-terangan berbalik arah dukungan. Para kader dari 13 PAC partai tersebut mengalihkan dukungannya kepada pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Duo DM).
Hal serupa juga terjadi pada kader PPP. Dalam deklarasi pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Bandung, beberapa waktu lalu, sejumlah kader PPP terang-terangan medukung pasangan yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN itu.
(wib)