Pemerintah Pusat Diharapkan Segera Bangun Infrastruktur Senggigi
A
A
A
JAKARTA - Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) berharap pemerintah pusat segera membangun infrastruktur pelebaran jalan nasional dari Kota Mataram ke Senggigi, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, kawasan ekonomi khusus Mandalika, NTB, hingga kini belum optimal.
Ketua Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA), Kamrussamad mengatakan, salah satu faktor penting agar kawasan ekonomi khusus Mandalika dapat optimal yakni, infrastruktur jalan, ketersediaan dan jaminan suplai listrik serta kesiapan sarana sistem transportasi laut, udara dan darat harus dioptimalkan. Dia menuturkan, dari data yang didapatnya pertumbuhan ekonomi NTB 2017 memang di atas pertumbuhan nasional yaitu 13,60% jika tanpa biji logam makan 6,03% dengan pertumbuhan tertinggi dicapai pada industri pengolahan sebesar 73,12%.
Pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha, penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,99%. "Pertumbuhan ini harusnya dimanfaatkan sehingga bisaoptimal dalam membangun NTB," kata Kamrussamad dalam rilis yang diterima SINDOnews pada Minggu (28/1/2018).
Menurut dia, bila tidak dioptimalkan maka akan berimbas kepada tenaga kerja. Pertumbuhan yang cukup baik masih harus dioptimalkan agar bisa menyerap tenaga kerja secara optimal. Karena, lanjut Kamrussamad, tenaga yang bekerja tidak penuh terlihat 17,27% setengah pengangguran dan 19,66% bekerja paruh waktu," tegasnya.
"Karena itu diharapkan pemerintah pusat segera membangun infrastruktur pelebaran jalan nasional dari Kota Mataram ke Senggigi dan membangun pusat industri pengolahan seperti gula areng," ujarnya.
Ketua Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA), Kamrussamad mengatakan, salah satu faktor penting agar kawasan ekonomi khusus Mandalika dapat optimal yakni, infrastruktur jalan, ketersediaan dan jaminan suplai listrik serta kesiapan sarana sistem transportasi laut, udara dan darat harus dioptimalkan. Dia menuturkan, dari data yang didapatnya pertumbuhan ekonomi NTB 2017 memang di atas pertumbuhan nasional yaitu 13,60% jika tanpa biji logam makan 6,03% dengan pertumbuhan tertinggi dicapai pada industri pengolahan sebesar 73,12%.
Pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha, penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,99%. "Pertumbuhan ini harusnya dimanfaatkan sehingga bisaoptimal dalam membangun NTB," kata Kamrussamad dalam rilis yang diterima SINDOnews pada Minggu (28/1/2018).
Menurut dia, bila tidak dioptimalkan maka akan berimbas kepada tenaga kerja. Pertumbuhan yang cukup baik masih harus dioptimalkan agar bisa menyerap tenaga kerja secara optimal. Karena, lanjut Kamrussamad, tenaga yang bekerja tidak penuh terlihat 17,27% setengah pengangguran dan 19,66% bekerja paruh waktu," tegasnya.
"Karena itu diharapkan pemerintah pusat segera membangun infrastruktur pelebaran jalan nasional dari Kota Mataram ke Senggigi dan membangun pusat industri pengolahan seperti gula areng," ujarnya.
(whb)