Jenguk KH Emon, Kapolda Jabar Beri Dukungan Moral
Jenguk KH Emon, Kapolda Jabar Beri Dukungan Moral
A
A
A
BANDUNG - Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto menjenguk KH Umar Basyri yang akrab disapa Ceng Emon, pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Santiong, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung di RS Al Islam Bandung, Minggu (28/1/2018) siang.
Agung datang ke ruang perawatan Nuurus Shalihat lantai III RS Al Islam Bandung tempat KH Emon dirawat, mengenakan batik kecoklatan dan peci hitam. Dalam kesempatan itu, Agung memberi dukungan moral kepada KH Emon. Kapolda juga menyatakan polisi segera mengungkap kasus penganiayaan yang menimpa korban.
Selain menjenguk korban, Agung juga bertemu dengan dokter spesialis yang menangani korban. "Siang ini bersama Wakapolda (Brigjen Pol Supratman) dan pejabat utama Polda Jabar membesuk Kiai Umar. Saat besuk kebetulan ada dokter visit, spesialis bedah mulut, langsung tanyakan gimana kondisi beliau. Saya prihatin kejadian yang menimpa beliau. Semoga beliau cepat sembuh," kata Agung.
Kapolda juga sempat berkomunikasi dengan KH Emon namun terbatas karena kondisi korban saat ditemui belum pulih seperti sedia kala. Wajah sang Kiai masih membekas luka penganiayaan.
Agung datang ke ruang perawatan Nuurus Shalihat lantai III RS Al Islam Bandung tempat KH Emon dirawat, mengenakan batik kecoklatan dan peci hitam. Dalam kesempatan itu, Agung memberi dukungan moral kepada KH Emon. Kapolda juga menyatakan polisi segera mengungkap kasus penganiayaan yang menimpa korban.
Selain menjenguk korban, Agung juga bertemu dengan dokter spesialis yang menangani korban. "Siang ini bersama Wakapolda (Brigjen Pol Supratman) dan pejabat utama Polda Jabar membesuk Kiai Umar. Saat besuk kebetulan ada dokter visit, spesialis bedah mulut, langsung tanyakan gimana kondisi beliau. Saya prihatin kejadian yang menimpa beliau. Semoga beliau cepat sembuh," kata Agung.
Kapolda juga sempat berkomunikasi dengan KH Emon namun terbatas karena kondisi korban saat ditemui belum pulih seperti sedia kala. Wajah sang Kiai masih membekas luka penganiayaan.
(nag)
Explore More