PPP Desak Polda Jabar Bekerja Cepat Usut Kasus Penyerangan KH Emon
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengutuk keras penyerangan terhadap ulama, KH Emon Ujar Basyri (60), yang akrab disapa Ceng Emon di Masjid Al Hidayah, Ponpes Al Hidayah Santiong, Kampung Santiong RT 04/1, Desa Cicalengka Kulon Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Sabtu (27/1/2018).
"Kami mengutuk keras kekerasan dan penganiayaan yang menimpa KH Umar Basyri, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka, Bandung Barat. Apalagi penganiayaan dilakukan saat kiai tengah melakukan dzikir usai melaksanakan ibadah salat subuh, Sabtu (27/1/2018)," ujar Wakil Ketua Umum DPP PPP Reni Marlinawati lewat rilis yang diterima SINDOnews, Minggu (28/1/2018).
Pihaknya pun meminta masalah tersebut menjadi perhatian aparat kepolisian. PPP secara khusus meminta Polda Jawa Barat memberi perhatian serius atas kasus tersebut.
"Polisi diharapkan bekerja profesional, transparan dan cepat. Penanganan kasus yang cepat oleh Polri diharapkan dapat membuat jernih kasus tersebut. Jangan ada kesan polisi lambat dalam menangani perkara yang menimpa ulama," tegasnya.
Ketua Fraksi PPP DPR RI berharap, peristiwa kekerasan yang menimpa KH Emon Umar Basyri agar menjadi peristiwa pertama dan terakhir. Tidak boleh aksi kekerasan dilakukan oleh siapapun atas nama apapun terhadap siapapun terlebih menimpa seorang ulama.
"Kami juga meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan pengungkapan kasus tersebut kepada aparat kepolisian," ucap Reni.
Reni menambahkan, PPP meminta aparat kepolisian untuk menjaga kondusifitas Jawa Barat khususnya dalam menyambut pelaksanaan pilkada yang akan datang. Peristiwa kekerasan yang menimpa ulama ini harus menjadi perhatian dan sinyalemen atas keamanan di Jawa Barat khususnya dalam menghadapi pilkada mendatang.
"Kami mengutuk keras kekerasan dan penganiayaan yang menimpa KH Umar Basyri, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka, Bandung Barat. Apalagi penganiayaan dilakukan saat kiai tengah melakukan dzikir usai melaksanakan ibadah salat subuh, Sabtu (27/1/2018)," ujar Wakil Ketua Umum DPP PPP Reni Marlinawati lewat rilis yang diterima SINDOnews, Minggu (28/1/2018).
Pihaknya pun meminta masalah tersebut menjadi perhatian aparat kepolisian. PPP secara khusus meminta Polda Jawa Barat memberi perhatian serius atas kasus tersebut.
"Polisi diharapkan bekerja profesional, transparan dan cepat. Penanganan kasus yang cepat oleh Polri diharapkan dapat membuat jernih kasus tersebut. Jangan ada kesan polisi lambat dalam menangani perkara yang menimpa ulama," tegasnya.
Ketua Fraksi PPP DPR RI berharap, peristiwa kekerasan yang menimpa KH Emon Umar Basyri agar menjadi peristiwa pertama dan terakhir. Tidak boleh aksi kekerasan dilakukan oleh siapapun atas nama apapun terhadap siapapun terlebih menimpa seorang ulama.
"Kami juga meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan pengungkapan kasus tersebut kepada aparat kepolisian," ucap Reni.
Reni menambahkan, PPP meminta aparat kepolisian untuk menjaga kondusifitas Jawa Barat khususnya dalam menyambut pelaksanaan pilkada yang akan datang. Peristiwa kekerasan yang menimpa ulama ini harus menjadi perhatian dan sinyalemen atas keamanan di Jawa Barat khususnya dalam menghadapi pilkada mendatang.
(kri)