Lokasi Penganiayaan KH Emon Tak Dilengkapi CCTV
A
A
A
CICALENGKA - Lokasi penganiayaan KH Emon Umar Basyri di Masjid Al Hidayah, Ponpes Al Hidayah Santiong, Kampung Santiong RT 004/01, Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, tak dilengkapi kamera pengintai atau closed circuit television (CCTV).
Kondisi ini cukup menyulitkan bagi Unit Reskrim Polsek Cicalengka, Satreskrim Polres Bandung, dan Ditreskrimum Polda Jabar untuk mengungkap kasus penganiayaan yang terjadi pada Sabtu (27/1/2018) sekitar pukul 05.30 WIB itu.
"Nya eta masalahna, teu aya CCTV (Ya itu masalahnya, tak ada CCTV) di lokasi kejadian, baik di dalam masjid maupun di lingkungan pondok pesantren," kata Kapolsek Cicalengka Kompol Asep Gunawan.
Saat ini, ujar Kapolsek, penyidik mendalami keterangan saksi-saksi, Engkos Koswara dan Endi Iskandar. Berdasarkan keterangan kedua saksi, pelaku mengenakan kemeja levi’s biru, sarung, kulit sawo matang, berperawakan kurus, dan tinggi sekitar 160-165 sentimeter.
Sedangkan jenis rambut pelaku, lurus atau ikal atau keriting, tak terlihat karena pelaku mengenakan kopiah. "Saksi tak terlalu memperhatikan pelaku karena awalnya memang tak mencurigakan. Pelaku ikut salat Subuh berjamaah," ujar Asep.
Bendahara Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Bandung Fauzie mengatakan, Masjid Al Hidayah berada di tepi Jalan Raya Barat Cicalengka. Masjid ini terbuka untuk umum untuk melaksanakan salah fardu lima waktu.
"Masjid itu terbuka untuk siapa saja melaksanakan salat fardu. Jadi kami tidak tahu siapa saja yang ikut salat selain santri," kata Fauzie yang merupakan kerabat KH Emon Umar Basyri. (Baca Juga: Ini Ciri-ciri Pelaku Penganiaya KH Emon
Diketahui, KH Emon Umar Bisri dianiaya orang tak dikenal di dalam Masjid Al Hidayah Ponpes Al Hidayah Santiong pada Sabtu (27/1/2018) sekitar pukul 05.30 WIB. Korban dianiaya pelaku saat wirid seusai melaksanakan salah Subuh berjamaah.
Saat ini, korban KH Emon yang menderita tulang hidung patah dan tengkorak kepala retak itu, dirawat intensif di RS Al Islam Bandung, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. Kasus penganiayaan itu kini ditangani Polsek Cicalengka dibantu oleh Satreskrim Polres Bandung dan Polda Jabar. "Kami berharap poliai bisa segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya," tutur Fauzie.
Kondisi ini cukup menyulitkan bagi Unit Reskrim Polsek Cicalengka, Satreskrim Polres Bandung, dan Ditreskrimum Polda Jabar untuk mengungkap kasus penganiayaan yang terjadi pada Sabtu (27/1/2018) sekitar pukul 05.30 WIB itu.
"Nya eta masalahna, teu aya CCTV (Ya itu masalahnya, tak ada CCTV) di lokasi kejadian, baik di dalam masjid maupun di lingkungan pondok pesantren," kata Kapolsek Cicalengka Kompol Asep Gunawan.
Saat ini, ujar Kapolsek, penyidik mendalami keterangan saksi-saksi, Engkos Koswara dan Endi Iskandar. Berdasarkan keterangan kedua saksi, pelaku mengenakan kemeja levi’s biru, sarung, kulit sawo matang, berperawakan kurus, dan tinggi sekitar 160-165 sentimeter.
Sedangkan jenis rambut pelaku, lurus atau ikal atau keriting, tak terlihat karena pelaku mengenakan kopiah. "Saksi tak terlalu memperhatikan pelaku karena awalnya memang tak mencurigakan. Pelaku ikut salat Subuh berjamaah," ujar Asep.
Bendahara Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Bandung Fauzie mengatakan, Masjid Al Hidayah berada di tepi Jalan Raya Barat Cicalengka. Masjid ini terbuka untuk umum untuk melaksanakan salah fardu lima waktu.
"Masjid itu terbuka untuk siapa saja melaksanakan salat fardu. Jadi kami tidak tahu siapa saja yang ikut salat selain santri," kata Fauzie yang merupakan kerabat KH Emon Umar Basyri. (Baca Juga: Ini Ciri-ciri Pelaku Penganiaya KH Emon
Diketahui, KH Emon Umar Bisri dianiaya orang tak dikenal di dalam Masjid Al Hidayah Ponpes Al Hidayah Santiong pada Sabtu (27/1/2018) sekitar pukul 05.30 WIB. Korban dianiaya pelaku saat wirid seusai melaksanakan salah Subuh berjamaah.
Saat ini, korban KH Emon yang menderita tulang hidung patah dan tengkorak kepala retak itu, dirawat intensif di RS Al Islam Bandung, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. Kasus penganiayaan itu kini ditangani Polsek Cicalengka dibantu oleh Satreskrim Polres Bandung dan Polda Jabar. "Kami berharap poliai bisa segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya," tutur Fauzie.
(wib)