Tertimbun Longsor, Pasutri Asal Probolinggo Ditemukan Tewas
A
A
A
TABANAN - Nasib nahas pasangan suami istri (pasutri) asal Probolinggo, Jawa Timur, tewas tertimbun longsor di rumah semi permanennya di daerah Desa Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, sekira pukul 08.00Wita, Selasa (23/1/2018).
Kasubbag Humas Polres Tabanan, AKP IPO Suyasa mengatakan, korban meninggal dunia bernama Mistari (52) dan Murniati (43). Dia menjelaskan, kedua korban merupakan buruh tani, menempati rumah pondokan milik saksi I Wayan Puja Umbara. Dimana kedua korban ditemukan dalam keadaan tertindih oleh tembok bangunan pada pukul 09.00 Wita.
"Sekitar pukul 09.00 Wita korban berhasil dievakusi," katanya.
Dia menjelaskan, anak korban diketahui bernama Fauzi meninggalkan mereka pada Senin 22 Januari 2018 sekira pukul 21.00 Wita.
"Tapi keesokan harinya rumah pondokan yang ditinggali orang tuanya ini sudah tertimbun longsor," paparnya.
Sebelumnya pada Senin 22 Januari 2018 pukul 19.00 Wita terjadi hujan lebat. Beberapa jam kemudian hujan semakin bertambah lebat kurang lebih selama dua jam.
Kemudian intensitas hujan mulai menurun berupa rintik-rintik sampai dini hari. "Kondisi tanah disana labil dan merupakan lahan pertanian sayur mayur," ungkapnya.
Dia menambahkan, posisi rumah pondokan yang tertimpa longsor terletak pada lereng perbukitan dengan kemiringan sekitar 85 derajat dengan dinding bagian tebing bangunan yang tertimpa longsor bahan batako.
Sedangkan tinggi timbunan mencapai 1 meter. Dan ketinggian kemiringan tanah longsor 10 meter. "Selain ada korban jiwa juga ada korban material. Ada satu unit motor yang tertimbun longsor," pungkasnya.
Kasubbag Humas Polres Tabanan, AKP IPO Suyasa mengatakan, korban meninggal dunia bernama Mistari (52) dan Murniati (43). Dia menjelaskan, kedua korban merupakan buruh tani, menempati rumah pondokan milik saksi I Wayan Puja Umbara. Dimana kedua korban ditemukan dalam keadaan tertindih oleh tembok bangunan pada pukul 09.00 Wita.
"Sekitar pukul 09.00 Wita korban berhasil dievakusi," katanya.
Dia menjelaskan, anak korban diketahui bernama Fauzi meninggalkan mereka pada Senin 22 Januari 2018 sekira pukul 21.00 Wita.
"Tapi keesokan harinya rumah pondokan yang ditinggali orang tuanya ini sudah tertimbun longsor," paparnya.
Sebelumnya pada Senin 22 Januari 2018 pukul 19.00 Wita terjadi hujan lebat. Beberapa jam kemudian hujan semakin bertambah lebat kurang lebih selama dua jam.
Kemudian intensitas hujan mulai menurun berupa rintik-rintik sampai dini hari. "Kondisi tanah disana labil dan merupakan lahan pertanian sayur mayur," ungkapnya.
Dia menambahkan, posisi rumah pondokan yang tertimpa longsor terletak pada lereng perbukitan dengan kemiringan sekitar 85 derajat dengan dinding bagian tebing bangunan yang tertimpa longsor bahan batako.
Sedangkan tinggi timbunan mencapai 1 meter. Dan ketinggian kemiringan tanah longsor 10 meter. "Selain ada korban jiwa juga ada korban material. Ada satu unit motor yang tertimbun longsor," pungkasnya.
(rhs)