Kerap Lakuan Pungutan Liar, Kasek SMKN 1 Jatirejo Dicopot

Kamis, 18 Januari 2018 - 17:20 WIB
Kerap Lakuan Pungutan Liar, Kasek SMKN 1 Jatirejo Dicopot
Kerap Lakuan Pungutan Liar, Kasek SMKN 1 Jatirejo Dicopot
A A A
MOJOKERTO - Kepala SMKN 1 Kutorejo Irni istiqomah mendapatkan sanksi berat dan dicopot dari jabatannya. Sanksi itu diberikan setelah adanya protes dari siswa mengenai banyaknya pungutan liar (pungli) di sekolah tersebut.

Sejak beberapa hari lalu, ratusan siswa SMKN 1 Jatirejo menggelar aksi demonstrasi di sekolah. Mereka melakukan mogok belajar dan menuntut agar Irni istiqomah dicopot dari jabatannya lantaran kerap memberlakukan pungli yang memberatkan siswa.

Aksi ratusan siswa inipun membuahkan hasil, pada Kamis (18/1/2018), Irni dibebastugaskan sebagai Kepala SMKN 1 Kutorejo, sebagai bentuk sanksi atas tindakannya itu. Beberapa perwakilan siswa sempat mendatangi Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur di Mojokerto. Mereka ingin memastikan kabar terkait pencopotan Irni.

Sebelumnya, siswa masih melakukan aksi mogok belajar, kendati Plh Kasek SMKN 1 Jatirejo Abdullah Iroqi sudah memberikan penjelasan soal Irni telah dinonjobkan. ”Para siswa hanya ingin memastikan kabar itu (pencopotan Irni),” terang Kasubag Tata Usaha Cabdisdik Jatim Wilayah Mojokerto, Fatkhur Rohman.

Dia juga memastikan bahwa Irni Istiqomah telah dinonjobkan setelah terbitnya Surat Perintah Melaksanakan Tugas nomor : 421.3/209/ I/2018 tertanggal 17 Januari 2018. Dalam surat tugas itu, telah ditunjuk Abdullah Iroqi sebagai pejabat pelaksana harian (Plh) Kepala SMKN 1 Jatirejo hingga ditetapkannya Kepala SMKN 1 Jatirejo yang baru secara definitif. ”Senin (22/1) kita akan sampaikan langsung kepada para siswa terkait ini,” tegas Fatkhur.

Sementara salah satu perwakilan siswa mengatakan, ada banyak yang dikeluhkan siswa terkait kepemimpinan Irni. Terutama soal mahalnya biaya pendidikan yang diduga kuat merupakan pungli. Salah satunya, soal biaya bimbingan belajar (bimbel) yang mencapai Rp200.000 per bulan. ”Padahal saat pelajaran tambahan, guru sering tidak masuk. Tak ada gunanya,” papar ND, salah satu perwakilan siswa.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3670 seconds (0.1#10.140)