Duel Klasik Duo NU

Kamis, 18 Januari 2018 - 06:30 WIB
Duel Klasik Duo NU
Duel Klasik Duo NU
A A A
PEKIK "merdeka" dari ratusan orang yang menyemut di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menyambut kedatangan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno. Berkemeja putih lengkap dengan kopiah, Gus Ipul tampak serasi dengan Puti yang tampil dengan busana dan kerudung merah.

Kurang lebih satu jam, proses pendaftaran yang hanya beberapa jam menjelang penutupan Rabu (10/1/2018) malam pekan lalu itu tuntas. "Ini mungkin sudah suratan takdir bagi kami berdua. Benang merah kesejarahan melekat pada kami berdua," kata Puti di KPU Jatim.

Memang, banyak yang tak menduga Puti bakal menjadi pendamping Gus Ipul dalam Pilkada Jatim. Nama Puti "tiba-tiba" muncul menjelang akhir masa pendaftaran. Perempuan 46 tahun itu mengambil tempat duduk Abdullah Azwar Anas, yang mundur beberapa hari sebelumnya. PDIP pun baru mengungkap nama Puti kepada publik beberapa jam sebelum pasangan ini mendaftar.

Lantaran drama politik itu, banyak yang menganggap pasangan Gus Ipul-Puti dibentuk dengan tergopoh-gopoh. Meskipun begitu, pasangan ini cukup percaya diri. Pidato singkat Gus Ipul-Puti setelah pendaftaran malam itu bukan tanpa alasan.

Gus Ipul merupakan kader NU tulen yang masih punya trah "darah biru". Dari garis keturunan ibu, Gus Ipul merupakan cicit KH Bisri Syansuri yang juga besan dari pendiri NU, KH Hasyim Asyari. Dari garis keturunan itu pula, hubungan Gus Dur-Gus Ipul adalah paman dengan keponakan. Gus Ipul juga masih sepupu dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Ketua DPW PKB Jawa Timur, Abdul Halim.

Apakah jalan Gus Ipul lapang dalam meraih kursi Gubernur Jawa Timur, mengingat lawannya, mantan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa juga cukup tangguh? Simak laporan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 46/VI/2017 yang terbit Senin (15/01/2018)
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2201 seconds (0.1#10.140)