Ribuan Nelayan Minta Pemerintah Cabut Larangan Cantrang

Rabu, 17 Januari 2018 - 13:53 WIB
Ribuan Nelayan Minta...
Ribuan Nelayan Minta Pemerintah Cabut Larangan Cantrang
A A A
JAKARTA - Ribuan nelayan asal Pantura berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, memprotes kebijakan larangan menangkap ikan dengan cantrang. Mereka meminta Menteri Kelauatan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mencabut larangan tersebut karena merugikan nelayan tradisional.

Dalam aksinya, para nelayan yang datang khusus ke Jakarta tersebut rata-rata mengenakan ikat kepala, mengibaskan bendera aliansi buruh nelayan, mengusung spanduk dan poster berisi aspirasinya kepada pemerintah. Perwakilan massa silih berganti berorasi.

Ketua Umum Aliansi Nelayan Indonesia, Riyono mengatakan, larangan cantrang berdampak signifikan terhadap kesejahteraan nelayan. Menurutnya jika cantrang tidak diperbolehkan, maka akan ada sebanyak 5.000-6.000 kapal nelayan akan mangkrak.

"Dampak dari cantrang yang tidak diperbolehkan membuat 5.000-6.000 kapal bisa mangkrak," kata Riyono pada Rabu (17/1/2018).
Menurut Riyono, massa ingin bertemu Menteri Kelautan Susi Pujiastuti untuk meminta agar larangan cantrang dicabut. Riyono mengatakan, alat tradisional yang diberikan pemerintah sebagai pengganti cantrang tidak produktif dan tak sesuai dengan kebutuhan nelayan.

"Alat tangkap yang sekarang tidak produktif. Tidak seperti cantrang. Kemudian juga jumlah yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan nelayan," ujarnya.

Riyono mengaku, perwakilan nelayan sudah bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya. Dia mengaku saat ini Presiden kembali akan menerima perwakilan nelayan untuk hasil final dari pertemuan sebelumnya.

"Kemarin sudah ada kesepakatan dan hari ini semoga ada finalisasi," ungkapnya. Dia mengatakan saat ini pihaknya meminta alat tangkap nelayan yang biasa digunakan tersebut bisa kembali diperbolehkan untuk mencari ikan.

"Kami hanya minta cantrang sama payang diperbolehkan kembali. Sampai saat ini kami mau ketemu sama Ibu Mentri saja bukan main susahnya," ujarnya.

Hingga saat ini aksi yang dilakukan ribuan nelayan masih berlangsung, dengan dikawal ketat TNI, Polri serta Paspampres. Beberapa kendaraan taktis seperti Barakuda dan Water Canon juga disiagakan di lokasi demonstrasi.
(whb)
Berita Terkait
Mencekam! Bentrokan...
Mencekam! Bentrokan Pecah di Konawe, Warga Protes Debu Batu Bara Dibalas Tembakan Gas Air Mata
Terancam, Tenaga Medis...
Terancam, Tenaga Medis dan Warga Pendatang Mengungsi Tinggalkan Kobakma Papua
Camat Parung Panjang...
Camat Parung Panjang Ngumpet di Kantor, Massa Demo dan Aparat Saling Dorong
Warga Ramai-ramai Kepung...
Warga Ramai-ramai Kepung Kantor Camat Parung Panjang, Sindir Pungli: Ada Uang Seratus, Jalan Lu Mulus
Diluruk Puluhan Warganya,...
Diluruk Puluhan Warganya, Kades di Gresik Ini Pilih Kabur
Warga Ring Satu Diabaikan,...
Warga Ring Satu Diabaikan, Pintu Masuk PT TPPI Tuban Diblokade
Berita Terkini
BMKG: Gempa M5,2 Bayah...
BMKG: Gempa M5,2 Bayah Banten Masuk Kategori Megathrust Event, Tak Berpotensi Tsunami
2 menit yang lalu
INH-Komunitas Ojol Rawamangun...
INH-Komunitas Ojol Rawamangun Bersih-bersih Masjid dan Bagikan Makanan Berbuka Puasa
3 menit yang lalu
Terduga Pembakar Gerbong...
Terduga Pembakar Gerbong KA di Stasiun Tugu Yogya Di-blacklist Tak Boleh Naik Kereta
15 menit yang lalu
PosIND Salurkan Bansos...
PosIND Salurkan Bansos PKH dan Sembako di Tanjungpinang Capai 99%
28 menit yang lalu
Mantan Gubernur Malut...
Mantan Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba Meninggal, Ribuan Masyarakat Antar ke Kampung Halaman
50 menit yang lalu
Menham Natalius Pigai...
Menham Natalius Pigai Usulkan 3 Hukuman Sekaligus untuk Mantan Kapolres Ngada
1 jam yang lalu
Infografis
6 Alasan Ribuan Narapidana...
6 Alasan Ribuan Narapidana Masuk Islam di Penjara AS Setiap Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved