Pedagang Pasar Gede Solo Yakin Eksis di Zaman Now

Jum'at, 12 Januari 2018 - 22:44 WIB
Pedagang Pasar Gede Solo Yakin Eksis di Zaman Now
Pedagang Pasar Gede Solo Yakin Eksis di Zaman Now
A A A
SOLO - Para pedagang Pasar Gede di Kota Solo, Jawa Tengah tetap optimistis mampu bertahan di tengah gempuran perdagangan online. Pasar tradisional diyakini tetap akan dikunjungi pembeli lantaran memiliki ciri khas.

Koordinator Komunitas Paguyuban Pasar Gede (Komppag) Solo Wiharto mengatakan, teknologi diakui akan menembus segala sektor perdagangan, tak terkecuali pasar tradisional seperti Pasar Gede. Namun, para pedagang tidak mau menyerah dengan keadaan dan menolak untuk kalah.

"Kami yakin dapat mempertahankan pasar tradisional agar tetap eksis di zaman now," kata Wiharto di sela-sela acara Kembul Agung Windu Welasan dalam Peringatan 88 Tahun Pasar Gede Hardjonagoro, Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/1/2018) .

Seluruh elemen di Pasar Gede tetap yakin mampu bersaing di era digital. Pasar tradisional dinilai tetap kokoh berdiri meski jual beli online marak. "Agar tetap eksis, pasar harus memiliki daya tarik agar masyarakat datang. Baik daya tarik komoditas, variasi komoditi, promosi, serta peran pemerintah," katanya.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo mengemukakan, pemerintah terus berjuang untuk menghidupkan pasar tradisional di tengah gempuran pasar online yang kian masif. Pihaknya sejak tiga tahun terakhir sudah mulai melakukan penguatan dari sisi fisik, sumber daya manusia (SDM), serta sistem.

"Fisiknya kami revitalisasi, rehabilitasi, pelihara, dan perawatan rutin. SDM diberi diklat, serta pendampingan terhadap pedagang pasar dan PKL (Pedagang Kaki Lima)," tegas Subagiyo.

Eksistensi pasar tradisional dapat dilakukan dengan penguatan dan pembangunan kepercayaan masyarakat. Pemkot Solo juga memfasilitasi sistem penarikan retribusi secara elektronik.

Selain itu, juga dipasang layar elektronik yang menampilkan harga seluruh komoditas. "Pasar butuh dikenalkan menggunakan event promosi niaga, budaya, dan ekonomi. Saya yakin melalui 88 Tahun Pasar Gede, kebangkitan pasar tradisional dimulai dari sini."

Sementara, perayaan 11 Windu Pasar Gede, diisi dengan acara doa dan pemotongan tumpeng. Sebelumnya diadakan kirab 88 tumpeng berkeliling pasar dan diiringi reog serta barongsai.

Ada juga obral murah buah naga. Sepuluh ton buah naga ludes diserbu ratusan pembeli karena harganya murah. Jika harga normalnya Rp10.000/kg, saat ulang tahun Pasar Gede dijual hanya Rp5.000/kg. Agar semuanya kebagian, pembelian dibatasi satu orang maksimal 5 kg.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9195 seconds (0.1#10.140)