Gelombang Laut Capai 4 Meter, Pelayaran Batam-Dabo Ditunda Satu Hari
A
A
A
BATAM - Cuaca Ekstrem yang terjadi sejak Jumat, (12/1/2018) membuat sejumlah pelayaran di pelabuhan Telaga Punggur dihentikan. Kapal tujuan Telaga Punggur-Dabo Singkep pun ditunda keberangkatanya satu hari hingga, Sabtu (13/1/2018), mengingat cuaca di laut dan gelombang tinggi tidak memungkinkan untuk berlayar.
Syahbandar Pelabuhan Telaga Punggur Komarudin mengatakan, penundaan pelayaraan tersebut dilakuakan karena gelombang di periran Kepri cukup tinggi. Keselamatan penumpang pun menjadi hal yang utama saat ini.
"Gelombang di perairan Dabo singkep mencapai tiga hingga empat meter sejak kemarin Kamis (11/1/2018). Oleh sebab itu, kami menunda pelayaran hingga cuaca membaik," kata Komarudin.
Sementara untuk pelayaran menuju Tanjungpinang dan Tanjunguban masih terpantau aman dan tidak ada penundaan. Gelombang masih terpantu normal dan kapal masih bisa menempuh jalur tersebut dengan aman. "Masih aman untuk keselamatan, jadi pelayaran masih normal untuk ke sana," katanya.
Hal serupa juga terjadi di Pelabuhan ASDP Telaga, pelayaran kapal Roro tujuan Tanjung Balai Karimun, Button dan Dabo Singkep juga dihentikan sejak Kamis lalu (11/1/2018). Ombak setinggi empat meter juga mengganggu pelayaran tersebut.
"Memang tidak bisa kita paksakan untuk keselamatan. Kami juga pantau enam jam sekali untuk cuaca, agar pelayaran bisa dipastikan aman," kata Manager usaha ASDL Adolf DC Enoch.
Untuk keselamatan pelayaran, kata dia, pihaknya terus juga terus mengingatkan agar nahkoda selalu memperhatikan perubahan cuaca selama di tengah laut dengan selalu memperhatikan alat navigasi dan komunikasi kepada pihak pelabuhan serta syahbandar.
"Jadi kami tidak izinkan kapal-kapal berlayar membawa penumpang hingga cuaca membaik. Kami juga telah memberikan pengertian kepada mereka," katanya.
Sementara Kasi Datin BMKG Hang Nadim Batam Suratman menuturkan, di perairan Dabo Singkep hingga Telaga Punggur gelombang tinggi terjadi sejak pagi tadi. Dimana gelombang setinggi empat meter yang diprediksi akan terus terjadi hingga Sabtu besok (13/1).
"Untuk kapal-kapal yang berlayar memang harus wasapada dengan cuaca saat ini. Perhatikan perubahan cuaca dan selalu kordiansi dengan pelabuhan untuk keamanan," katanya.
Gelombang setinggi enam meter pun terjadi di perairan Natuna, Kepri. Oleh sebab itu, ia meminta kepada nahkoda untuk selalu hati-hati ketika melaut. "Selalu pastikan update perubahan cuaca yang dilakukan oleh BMKG. Jika tidak memungkinkan, tunda pelayaran untuk keselamatan," pungkasnya.
Syahbandar Pelabuhan Telaga Punggur Komarudin mengatakan, penundaan pelayaraan tersebut dilakuakan karena gelombang di periran Kepri cukup tinggi. Keselamatan penumpang pun menjadi hal yang utama saat ini.
"Gelombang di perairan Dabo singkep mencapai tiga hingga empat meter sejak kemarin Kamis (11/1/2018). Oleh sebab itu, kami menunda pelayaran hingga cuaca membaik," kata Komarudin.
Sementara untuk pelayaran menuju Tanjungpinang dan Tanjunguban masih terpantau aman dan tidak ada penundaan. Gelombang masih terpantu normal dan kapal masih bisa menempuh jalur tersebut dengan aman. "Masih aman untuk keselamatan, jadi pelayaran masih normal untuk ke sana," katanya.
Hal serupa juga terjadi di Pelabuhan ASDP Telaga, pelayaran kapal Roro tujuan Tanjung Balai Karimun, Button dan Dabo Singkep juga dihentikan sejak Kamis lalu (11/1/2018). Ombak setinggi empat meter juga mengganggu pelayaran tersebut.
"Memang tidak bisa kita paksakan untuk keselamatan. Kami juga pantau enam jam sekali untuk cuaca, agar pelayaran bisa dipastikan aman," kata Manager usaha ASDL Adolf DC Enoch.
Untuk keselamatan pelayaran, kata dia, pihaknya terus juga terus mengingatkan agar nahkoda selalu memperhatikan perubahan cuaca selama di tengah laut dengan selalu memperhatikan alat navigasi dan komunikasi kepada pihak pelabuhan serta syahbandar.
"Jadi kami tidak izinkan kapal-kapal berlayar membawa penumpang hingga cuaca membaik. Kami juga telah memberikan pengertian kepada mereka," katanya.
Sementara Kasi Datin BMKG Hang Nadim Batam Suratman menuturkan, di perairan Dabo Singkep hingga Telaga Punggur gelombang tinggi terjadi sejak pagi tadi. Dimana gelombang setinggi empat meter yang diprediksi akan terus terjadi hingga Sabtu besok (13/1).
"Untuk kapal-kapal yang berlayar memang harus wasapada dengan cuaca saat ini. Perhatikan perubahan cuaca dan selalu kordiansi dengan pelabuhan untuk keamanan," katanya.
Gelombang setinggi enam meter pun terjadi di perairan Natuna, Kepri. Oleh sebab itu, ia meminta kepada nahkoda untuk selalu hati-hati ketika melaut. "Selalu pastikan update perubahan cuaca yang dilakukan oleh BMKG. Jika tidak memungkinkan, tunda pelayaran untuk keselamatan," pungkasnya.
(nag)