Jalur Bogor-Bandung via Cianjur Diusulkan jadi Jalan Wisata
A
A
A
BANDUNG - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Jawa Barat mengusulkan jalur Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung menjadi jalur pariwisata.
Ketua BPPD Jabar Cecep Rukmana meminta, pemerintah menjadikan jalur Bogor-Bandung (non-tol) menjadi jalur pariwisata. Mengingat, arus transportasi darat kini telah beralih menggunakan jalan tol. Sementara daerah-daerah di kawasan jalur tersebut memiliki potensi pariwisata yang cukup bagus.
"Kami minta kendaraan ekonomi lainnya tidak lewat situ. Sehingga memberi kenyamanan khusus turis yang lewat jalur tersebut," kata Cecep pada Evaluasi dan Sosialisasi Program BPPD Jabar di Prama Grand Preanger Hotel, Kota Bandung, Jumat (5/11/2018).
Diketahui, jalur Jakarta-Bandung melalui Bogor dan Cianjur pernah menjadi jalur utama yang menghubungkan dua provinsi. Namun, setelah pembangunan Tol Purbaleunyi, jalur tersebut sepi. Jalan tersebut kini hanya dipakai untuk rute tertentu ke Cianjur dan Bogor. Roda ekonomi di jalur tersebut pun cenderung stagnan.
Menurut dia, dengan dijadikannya jalur pariwisata, ada prioritas yang bisa dibangun pemerintah untuk melakukan pembenahan atau pengaturan traffic lalu lintas. "Saya kira soal pengaturan lalu lintas bisa di manage. Memang perlu kebijakan politik pemerintah," kata Cecep.
Menurut dia, penggunaan jalur tersebut akan mengarahkan wisatawan pada lima titik destinasi wisata. Di Jawa Barat bagian barat mulai dari Bogor dan Cianjur, selanjutnya Sukabumi dan Purwakarta, Bandung raya, Jabar bagian utara, dan Priangan.
"Jalur utara dan timur bisa menggunakan pintu masuk melalui bandara di Bandung dan BIJB. Saya kira kalau itu terlaksana, kita bisa menjadikan Jabar sebagai destinasi wisata internasional kedua setelah Bali. Saya yakin itu," imbuh Cecep.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat Ida Hernida mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan 1.750.000 orang wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Jawa Barat. Sementara untuk wisatawan nusantara (winus), Disparbud menargetkan 52 juta orang.
"Kunjungan wisman kami targetkan 1,75 juta orang. Tahun ini kami akan menyasar wisman dari Thailand dan Dubai yang memang masih cukup besar. Sebelumnya, kami masih fokus menggarap wisman Singapura dan Malaysia," jelas Ida.
Namun, bukan berarti dua wisman dari negara tetangga itu diabaikan. Disparbud justru terus menggarap ceruk pasar itu. Salah satunya mendukung adanya kantor perwakilan BPPD di Singapura. Kantor tersebut diharapkan menjadi tempat mencari informasi wisman di Singapura tentang Jawa Barat.
Namun demikian, dari sisi destinasi, diakui dia, Pemprov Jabar akan lebih menggenjot menjual potensi pariwisata di kawasan selatan. Mulai dari Sukabumi dengan potensi Goepark Ciletuh dan Pantai Pelabuhan Ratu, Pantai Rancabuaya di Garut, melintas wisata di Ciamis, dan berakhir di Pantai Pangandaran.
"Saat ini Pangandaran sedang berbenah. Pantainya akan ditata. Nanti tidak ada lagi tenda biru di sekitar pantai. Kami sedang berupaya merelokasi mereka," imbuh dia.
Ketua BPPD Jabar Cecep Rukmana meminta, pemerintah menjadikan jalur Bogor-Bandung (non-tol) menjadi jalur pariwisata. Mengingat, arus transportasi darat kini telah beralih menggunakan jalan tol. Sementara daerah-daerah di kawasan jalur tersebut memiliki potensi pariwisata yang cukup bagus.
"Kami minta kendaraan ekonomi lainnya tidak lewat situ. Sehingga memberi kenyamanan khusus turis yang lewat jalur tersebut," kata Cecep pada Evaluasi dan Sosialisasi Program BPPD Jabar di Prama Grand Preanger Hotel, Kota Bandung, Jumat (5/11/2018).
Diketahui, jalur Jakarta-Bandung melalui Bogor dan Cianjur pernah menjadi jalur utama yang menghubungkan dua provinsi. Namun, setelah pembangunan Tol Purbaleunyi, jalur tersebut sepi. Jalan tersebut kini hanya dipakai untuk rute tertentu ke Cianjur dan Bogor. Roda ekonomi di jalur tersebut pun cenderung stagnan.
Menurut dia, dengan dijadikannya jalur pariwisata, ada prioritas yang bisa dibangun pemerintah untuk melakukan pembenahan atau pengaturan traffic lalu lintas. "Saya kira soal pengaturan lalu lintas bisa di manage. Memang perlu kebijakan politik pemerintah," kata Cecep.
Menurut dia, penggunaan jalur tersebut akan mengarahkan wisatawan pada lima titik destinasi wisata. Di Jawa Barat bagian barat mulai dari Bogor dan Cianjur, selanjutnya Sukabumi dan Purwakarta, Bandung raya, Jabar bagian utara, dan Priangan.
"Jalur utara dan timur bisa menggunakan pintu masuk melalui bandara di Bandung dan BIJB. Saya kira kalau itu terlaksana, kita bisa menjadikan Jabar sebagai destinasi wisata internasional kedua setelah Bali. Saya yakin itu," imbuh Cecep.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat Ida Hernida mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan 1.750.000 orang wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Jawa Barat. Sementara untuk wisatawan nusantara (winus), Disparbud menargetkan 52 juta orang.
"Kunjungan wisman kami targetkan 1,75 juta orang. Tahun ini kami akan menyasar wisman dari Thailand dan Dubai yang memang masih cukup besar. Sebelumnya, kami masih fokus menggarap wisman Singapura dan Malaysia," jelas Ida.
Namun, bukan berarti dua wisman dari negara tetangga itu diabaikan. Disparbud justru terus menggarap ceruk pasar itu. Salah satunya mendukung adanya kantor perwakilan BPPD di Singapura. Kantor tersebut diharapkan menjadi tempat mencari informasi wisman di Singapura tentang Jawa Barat.
Namun demikian, dari sisi destinasi, diakui dia, Pemprov Jabar akan lebih menggenjot menjual potensi pariwisata di kawasan selatan. Mulai dari Sukabumi dengan potensi Goepark Ciletuh dan Pantai Pelabuhan Ratu, Pantai Rancabuaya di Garut, melintas wisata di Ciamis, dan berakhir di Pantai Pangandaran.
"Saat ini Pangandaran sedang berbenah. Pantainya akan ditata. Nanti tidak ada lagi tenda biru di sekitar pantai. Kami sedang berupaya merelokasi mereka," imbuh dia.
(rhs)