Ibu Penyekap Anak Sebelumnya Aktif Bersosialisasi dengan Warga

Rabu, 03 Januari 2018 - 20:07 WIB
Ibu Penyekap Anak Sebelumnya Aktif Bersosialisasi dengan Warga
Ibu Penyekap Anak Sebelumnya Aktif Bersosialisasi dengan Warga
A A A
MALANG - Lamini (62), tetangga yang rumahnya berhimpitan langsung dengan rumah Ny Alika (37), ibu penyekap anak, mengaku baru mengetahui situasi kelam di rumah itu sejak satu tahun terakhir.

“Pada awalnya, orangnya sering aktif ikut pengajian dan kegiatan warga juga. Tetapi kemudian menjadi tertutup,” ujarnya. (Baca Juga: Miris! Tiga Anak Perempuan Disekap Ibu Kandungnya)
Bahkan, sekitar dua tahun silam, dia beberapa kali mendengar tetangganya tersebut melakukan kekerasan terhadap ketiga anak gadisnya. Tetapi, hal itu tidak lagi terjadi dalam satu tahun terakhir. Hanya saja, anak-anaknya dilarang keluar rumah.

Kondisi yang dialami Ny Alika ini menimbulkan banyak tanda tanya bagi psikolog, Cleoputri Yusainy. “Harus diteliti lebih jauh lagi tentang latar belakang ibu tersebut, mengingat ada jeda waktu antara perilaku memproteksi anak-anaknya tersebut dengan proses perceraian yang dialaminya,” ungkapnya.

Ketua jurusan psikologi Universitas Brawijaya (UB) Malang, tersebut, mengatakan, banyak faktor yang mempengaruhi kondisi ini terjadi. Selain faktor psikologi sang ibu, juga ada faktor tekanan sosial di sekitarnya, serta tekanan ekonomi.

Menurutnya, seharusnya lingkungan sosial di sekitarnya lebih tanggap saat melihat kondisi ini terjadi. Sehingga, anak-anak tidak sampai semakin parah menjadi korban. “Peran tetangga, lingkungan sekolah, dan keluarga sangat penting dalam persoalan kejiwaan semacam ini. Termasuk peran dalam mengantisipasi dampak buruknya,” ujarnya.

Seperti diberitakan, Ny Alika terpaksa dibawa ke RSJ Radjiman Widiodiningrat, Lawang, karena menyekap tiga anak perempuannya KN (13); ZS (11); dan DNZ (6) di rumahnya di Jalan Wahid Hasyim No 199, RT 14, RW 4, Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur,

Kini, ketiga anak perempuannya itu tinggal bersama M Romli, ayah kandungnya di Jalan Wangkit, Desa Sudimoro, yang berjarak sekitar 1 km dari rumah yang ditempati Ny Alika.

Sejak empat tahun silam, Romli berpisah dengan Alika. Alasan ketidak cocokan, menjadi dasar kegagalan rumah tangga ini. Sejak perpisahan itu, Romli pulang ke rumah orang tuanya. Sedang Alika dan tiga puterinya tinggal bersama.

Setelah perpisahan itu, Romli mengaku perilaku mantan istrinya mulai banyak mengalami perubahan. Orangnya menjadi tertutup. Ketertutupan Alika ini semakin memburuk dalam dua tahun terakhir.

Bahkan, ketiga anaknya tidak lagi dibolehkan sekolah. Anak pertamanya, harusnya sudah duduk di bangku kelas 1 SMP, dan anak keduanya harusnya sudah kelas 4 SD. Sementara, anak bungsunya, harusnya sudah masuk taman kanak-kanak.

Seluruh isi rumah ditutup oleh Alika. Kondisi di dalamnya menjadi gelap gulita. Ketiga puterinya disekap di rumahnya, tidak diperbolehkan ke luar rumah.

Merasa khawatir dengan masa depan ketiga puterinya, akhirnya Romli melaporkannya kepada perangkat Desa Sudimoro. Dibantu pihak Polsek Bululwang, Koramil Bululawang, dan pihak Kecamatan Bululawang, akhirnya ketiga gadis cantik tersebut bisa dibawa keluar rumah, dan Ny Alika dibawa ke RSJ untuk mendapatkan perawatan kejiwaan.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9109 seconds (0.1#10.140)