Sebelum Tewas, Gembong Rampok Rebut Pistol Kasat Reskrim
Rabu, 03 Januari 2018 - 00:15 WIB

Sebelum Tewas, Gembong Rampok Rebut Pistol Kasat Reskrim
A
A
A
BEKASI - Sebelum tewas ditembak, gembong rampok asal Lampung Timur, Muso (MS) (26), sempat nekat melawan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Dedy Supriyadi. Saat itu, Dedy mengajak MS melakukan pengembangan kasus perampokan di Kampung Rawa Bambu, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto mengatakan, saat itu petugas ingin menggeledah sebuah rumah kontrakan yang digunakan sebagai save house komplotan mereka.
"Namun MS berusaha merebut senjata api milik Kasat Reskrim yang terselip di pinggang," katanya di Bekasi, Selasa 2 Januari 2018.
Bahkan, kata dia, pakaian yang dikenakan oleh Kasat Reskrim tersebut sampai robek karena MS terus melakukan perlawanan. Karena itu, tersangka diberikan tindakan tegas dengan menembak ke dadanya, karena dianggap membahayakan petugas di lapangan saat itu.
Setelah menembak mati pimpinan rampok asal Lampung Timur tersebut, petugas meringkus AS (15), dan Asmin (34). Para tersangka tersebut ditangkap ketika sedang merencanakan aksi pencurian sepeda motor dan perampokan di wilayah Cikunir, Bekasi Selatan.
Indarto menjelaskan, sepanjang 2017 kelompok tersebut sudah 50 kali melakukan aksi pencurian sepeda motor di wilayah Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Jakarta Timur. Setiap beraksi, mereka selalu membawa senjata tajam jenis golok panjang, dan senjata api.
"Kalau ketahuan korbannya, mereka langsung menyerang dan melukainya dengan cara ditembak," ungkapnya.
Untuk itu, Indarto berharap, dengan tertangkapnya kelompok tersebut diharapkan peristiwa pencurian motor maupun pembegalan bisa berkurang.
Diberitakan sebelumnya, gembong perampok sadis terpaksa ditembak mati di Kampung Rawa Bambu, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Selasa (2/1/2018). Kapten rampok bersenjata api MS, tewas dengan peluru bersarang di bagian dadanya.
"Kami terpaksa menembak korban lantaran melakukan perlawanan kepada petugas," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto. (Baca Juga: Gembong Rampok Sadis Ditembak Mati di Bekasi)
Menurutnya, saat dilakukan penyergapan, MS berusaha mengambil senjata api rakitan yang disimpan di kantong celananya dan akan menembak petugas.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto mengatakan, saat itu petugas ingin menggeledah sebuah rumah kontrakan yang digunakan sebagai save house komplotan mereka.
"Namun MS berusaha merebut senjata api milik Kasat Reskrim yang terselip di pinggang," katanya di Bekasi, Selasa 2 Januari 2018.
Bahkan, kata dia, pakaian yang dikenakan oleh Kasat Reskrim tersebut sampai robek karena MS terus melakukan perlawanan. Karena itu, tersangka diberikan tindakan tegas dengan menembak ke dadanya, karena dianggap membahayakan petugas di lapangan saat itu.
Setelah menembak mati pimpinan rampok asal Lampung Timur tersebut, petugas meringkus AS (15), dan Asmin (34). Para tersangka tersebut ditangkap ketika sedang merencanakan aksi pencurian sepeda motor dan perampokan di wilayah Cikunir, Bekasi Selatan.
Indarto menjelaskan, sepanjang 2017 kelompok tersebut sudah 50 kali melakukan aksi pencurian sepeda motor di wilayah Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Jakarta Timur. Setiap beraksi, mereka selalu membawa senjata tajam jenis golok panjang, dan senjata api.
"Kalau ketahuan korbannya, mereka langsung menyerang dan melukainya dengan cara ditembak," ungkapnya.
Untuk itu, Indarto berharap, dengan tertangkapnya kelompok tersebut diharapkan peristiwa pencurian motor maupun pembegalan bisa berkurang.
Diberitakan sebelumnya, gembong perampok sadis terpaksa ditembak mati di Kampung Rawa Bambu, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Selasa (2/1/2018). Kapten rampok bersenjata api MS, tewas dengan peluru bersarang di bagian dadanya.
"Kami terpaksa menembak korban lantaran melakukan perlawanan kepada petugas," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto. (Baca Juga: Gembong Rampok Sadis Ditembak Mati di Bekasi)
Menurutnya, saat dilakukan penyergapan, MS berusaha mengambil senjata api rakitan yang disimpan di kantong celananya dan akan menembak petugas.
(mhd)