Tujuh Bulan, Warga Miskin di Banten Bertambah 24.000 Orang

Selasa, 02 Januari 2018 - 21:24 WIB
Tujuh Bulan, Warga Miskin di Banten Bertambah 24.000 Orang
Tujuh Bulan, Warga Miskin di Banten Bertambah 24.000 Orang
A A A
SERANG - Dalam kurun waktu tujuh bulan angka kemiskinan di Provinsi Banten bertambah sebanyak 24,79 ribu orang. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan bulan Maret 2017 yakni sebanyak 675,04 ribu menjadi 699,83 ribu orang pada bulan September 2017.

Kepala BPS Banten Agoes Soebeno mengatakan, angka kemiskinan tersebut diketahui bertambah berdasarkan Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan bulan September 2017 lalu.

"Persentase penduduk miskin baik di daerah perkotaan maupun perdesaan mengalami peningkatan," kata Agoes melalui rilis yang diterima SINDOnews, Selasa (2/1/2018).

Dia menjelaskan, persentase penduduk miskin di perkotaan naik dari 4,52% menjadi 4,69% dan persentase penduduk miskin di pedesaan naik dari 7,61% pada Maret 2017 menjadi 7,81% pada September 2017.

Sementara itu, jumlah penduduk miskin baik di daerah perkotaan maupun perdesaan juga mengalami peningkatan. Di perkotaan bertambah 24,64 ribu orang dari 391,03 ribu orang pada Maret 2017 menjadi 415,67 ribu orang pada September 2017.

Sementara itu, jumlah penduduk miskin baik di daerah perkotaan maupun perdesaan juga mengalami peningkatan. Di perkotaan bertambah 24.000 orang dari 391.000 orang pada Maret 2017 menjadi 415.000 orang pada September 2017.

"Sementara penduduk miskin di daerah perdesaan hanya bertambah sebanyak 160 orang dari 284.000 orang pada Maret 2017 menjadi 284.160 orang pada September 2017," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa, peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi non makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.

Pada September 2017, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan tercatat sebesar 70,92% sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi Maret 2017 yang sebesar 70,47%.

Lima komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging sapi dan daging ayam ras. Di perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, roti dan mie instan.

"Untuk komoditi non makanan penyumbang terbesar Garis Kemiskinan di perkotaan dan perdesaan adalah sama yaitu biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan dan perlengkapan mandi," tandasnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9466 seconds (0.1#10.140)