Liburan di Depok, Bocah 16 Tahun Keciduk Bareng Geng Jepang

Liburan di Depok, Bocah 16 Tahun Keciduk Bareng Geng Jepang
A
A
A
DEPOK - Satu dari 17 anggota geng motor Jepang yang melakukan penjarahan di toko baju diketahui baru beberapa minggu tinggal di Depok. DW (16) bocah ini ternyata berada di Depok untuk liburan setelah bekerja di Bali.
DW mengaku, baru dua minggu bergabung dengan geng Jepang."Saya sehari-hari kerja sebagai salah satu official klub sepakbola di Bali. Ini baru selesai kompetisi jadi liburan ke Depok," kata DW pada SINDOnews, Sabtu (30/12/2017).
Setiap bulan DW menerima gaji Rp4,5 juta, uang itu dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. DW sendiri mengaku baru dua minggu ikut bergabung di geng Jepang.
"Saya baru dua minggu ikut. Dikenalin sama teman namanya Abu tapi dia enggak ikut saat malam kejadian," ujarnya. DW menuturkan, baru satu kali melakukan aksi pencurian tersebut.( Baca: Lima Hari Buron, Polres Depok Ringkus Ketua Geng Motor Jepang )
Saat ini DW pun mendekam di sel. Dia mengaku menyesali perbuatannya dan merasa malu pada keluarga. "Ibu saya sudah jenguk. Saya menyesal," katanya. DW pun kini harus tidur di tahanan Polres Depok, padahal niat semulanya mengunjungi keluarga di Tanah Baru, Beji.
Walau baru dua minggu bergabung, DW menceritakan bahwa geng Jepang sering berkumpul malam hari. Dia juga menceritakan geng mana saja yang menjadi musuh geng Jepang. "Inggris, Margonda Gengster, Camp Jabon. Kalau Margonda Gengster ada yang musuh ada yang teman. Biasanya karena persoalan personal," ceritanya.
DW juga membeberkan bahwa anggota geng Jepang terdiri dari 18-20 orang. Ketuanya adalah Adit yang sudah ditangkap juga. Geng ini bersahabat dengan geng lainnya. "Temannya Geng Amerika (Kalisari) dan Israel (Mekarsari)," ucapnya.
DW mengaku, baru dua minggu bergabung dengan geng Jepang."Saya sehari-hari kerja sebagai salah satu official klub sepakbola di Bali. Ini baru selesai kompetisi jadi liburan ke Depok," kata DW pada SINDOnews, Sabtu (30/12/2017).
Setiap bulan DW menerima gaji Rp4,5 juta, uang itu dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. DW sendiri mengaku baru dua minggu ikut bergabung di geng Jepang.
"Saya baru dua minggu ikut. Dikenalin sama teman namanya Abu tapi dia enggak ikut saat malam kejadian," ujarnya. DW menuturkan, baru satu kali melakukan aksi pencurian tersebut.( Baca: Lima Hari Buron, Polres Depok Ringkus Ketua Geng Motor Jepang )
Saat ini DW pun mendekam di sel. Dia mengaku menyesali perbuatannya dan merasa malu pada keluarga. "Ibu saya sudah jenguk. Saya menyesal," katanya. DW pun kini harus tidur di tahanan Polres Depok, padahal niat semulanya mengunjungi keluarga di Tanah Baru, Beji.
Walau baru dua minggu bergabung, DW menceritakan bahwa geng Jepang sering berkumpul malam hari. Dia juga menceritakan geng mana saja yang menjadi musuh geng Jepang. "Inggris, Margonda Gengster, Camp Jabon. Kalau Margonda Gengster ada yang musuh ada yang teman. Biasanya karena persoalan personal," ceritanya.
DW juga membeberkan bahwa anggota geng Jepang terdiri dari 18-20 orang. Ketuanya adalah Adit yang sudah ditangkap juga. Geng ini bersahabat dengan geng lainnya. "Temannya Geng Amerika (Kalisari) dan Israel (Mekarsari)," ucapnya.
(whb)