Angka Kriminalitas di Jawa Timur Turun
A
A
A
SURABAYA - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) mencatat selama 2017 angka kriminalitas di Jatim mencapai 24.551 kasus. Dari jumlah itu, perkara yang selesai ditangani sebanyak 18.217 perkara.
Jumlah itu turun dibanding tahun lalu sebanyak 30.509 kasus dengan jumlah perkara yang ditertangani sebanyak 19.529 perkara.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin menyatakan, kejahatan di dunia tidak bisa dihilangkan. Namun, pihaknya bersyukur karena kejahatan seperti kasus pembunuhan yang terjadi di wilayah Jatim dapat diungkap tuntas.
Beberapa kasus pembunuhan yang terjadi selama tahun 2017 diantaranya pembunuhan sopir taksi online di Bangkalan, pembunuhan istri kepala desa di Gresik yang ditemukan tewas di Mojokerto. "Kasus pembunuhan di Jatim hampir diungkap semua, mungkin sekitar 90%," ujarnya saat paparan Kamtibmas akhir tahun 2017 di Dedung Tri Brata, Polda Jatim, Jumat (29/12/2017).
Dalam evaluasi kegiatan, jenderal polisi bintang dua ini menjelaskan, pengungkapan kasus oleh Polda Jatim mengalami peningkatan sebesar 10,1%. Tahun 2016 cleareancerate sebesar 64,01%. Tahun 2017 meningkat menjadi 74,21%. Untuk kasus pidana umum yang menonjol yakni pengungkapan kasus pencurian dengan kekerasan, pembunuhan, hingga kasus begal.
"Kasus pidana khusus yakni pengungkapan tindak pidana korupsi yang naik 100% dari 32 kasus di 2016 menjadi 64 kasus di 2017," terangnya.
Pidana khusus lain yakni kinerja tim sapu bersih pungutan liar (saber pungli) yang berhasil menangani 95 kasus, kasus ilegal logging 4 kasus, dan kasus ilegal minning 10 kasus.
Ungkap lain yang berhasil dilakukan yakni kasus limbah cair dan oli bekas yang termasuk limbah bahan berbahaya beracun asal Korea Selatan. Untuk kasus pidana narkoba berhasil mengungkap jaringan peredaran sabu, ganja, dan pil PCC.
"Kasus narkoba ini pengungkapan sabu hampir 50 kilogram (kg) jaringan Jakarta dan Kalimantan. Ada ganja juga. Polisi di Jatim memang Top," ujar Machfud.
Dari aspek lalu lintas, terjadi peningkatan kasus jumlah kecelakaan. Di tahun 2016 terdapat 23.103 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 5.794 orang, luka berat 1.669 orang, luka ringan 29.272 orang. Tahun 2017 ini naik menjadi 24.196 kasus dengan korban meninggal dunia 5.346 orang, luka berat 1.005 orang, dan luka ringan 31.885 orang.
Machfud juga mengklaim selama 2017 Jatim nihil kasus kerusuhan atau konflik sosial, suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Beragam aksi buruh, khususnya dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day juga berlangsung aman.
Kegiatan Suroan Agung di Madiun dan daerah sekitarnya juga erlangsung tertib dan terkendali. Pertandingan sepak bola juga berjalan aman, tidak ada konflik antarsuporter. Selain itu, juga tidak ada aksi terorisme.
Jumlah itu turun dibanding tahun lalu sebanyak 30.509 kasus dengan jumlah perkara yang ditertangani sebanyak 19.529 perkara.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin menyatakan, kejahatan di dunia tidak bisa dihilangkan. Namun, pihaknya bersyukur karena kejahatan seperti kasus pembunuhan yang terjadi di wilayah Jatim dapat diungkap tuntas.
Beberapa kasus pembunuhan yang terjadi selama tahun 2017 diantaranya pembunuhan sopir taksi online di Bangkalan, pembunuhan istri kepala desa di Gresik yang ditemukan tewas di Mojokerto. "Kasus pembunuhan di Jatim hampir diungkap semua, mungkin sekitar 90%," ujarnya saat paparan Kamtibmas akhir tahun 2017 di Dedung Tri Brata, Polda Jatim, Jumat (29/12/2017).
Dalam evaluasi kegiatan, jenderal polisi bintang dua ini menjelaskan, pengungkapan kasus oleh Polda Jatim mengalami peningkatan sebesar 10,1%. Tahun 2016 cleareancerate sebesar 64,01%. Tahun 2017 meningkat menjadi 74,21%. Untuk kasus pidana umum yang menonjol yakni pengungkapan kasus pencurian dengan kekerasan, pembunuhan, hingga kasus begal.
"Kasus pidana khusus yakni pengungkapan tindak pidana korupsi yang naik 100% dari 32 kasus di 2016 menjadi 64 kasus di 2017," terangnya.
Pidana khusus lain yakni kinerja tim sapu bersih pungutan liar (saber pungli) yang berhasil menangani 95 kasus, kasus ilegal logging 4 kasus, dan kasus ilegal minning 10 kasus.
Ungkap lain yang berhasil dilakukan yakni kasus limbah cair dan oli bekas yang termasuk limbah bahan berbahaya beracun asal Korea Selatan. Untuk kasus pidana narkoba berhasil mengungkap jaringan peredaran sabu, ganja, dan pil PCC.
"Kasus narkoba ini pengungkapan sabu hampir 50 kilogram (kg) jaringan Jakarta dan Kalimantan. Ada ganja juga. Polisi di Jatim memang Top," ujar Machfud.
Dari aspek lalu lintas, terjadi peningkatan kasus jumlah kecelakaan. Di tahun 2016 terdapat 23.103 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 5.794 orang, luka berat 1.669 orang, luka ringan 29.272 orang. Tahun 2017 ini naik menjadi 24.196 kasus dengan korban meninggal dunia 5.346 orang, luka berat 1.005 orang, dan luka ringan 31.885 orang.
Machfud juga mengklaim selama 2017 Jatim nihil kasus kerusuhan atau konflik sosial, suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Beragam aksi buruh, khususnya dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day juga berlangsung aman.
Kegiatan Suroan Agung di Madiun dan daerah sekitarnya juga erlangsung tertib dan terkendali. Pertandingan sepak bola juga berjalan aman, tidak ada konflik antarsuporter. Selain itu, juga tidak ada aksi terorisme.
(rhs)