Gubernur Kalbar Cornelis Ucapkan Terima Kasih ke Presiden Jokowi
A
A
A
BANDUNG - Ribuan umat dari kabupaten/kota se Kalbar menghadiri Natal Oikumene Nasional di Rumah Radakng (rumah adat masyarakat Dayak), Sejak dimulainya acara sampai selesai semua berjalan lancar dan tertib. Gubernur Kalimantan Barat Cornelis menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang telah memberikan kesempatan kepada Kalimantan Barat sebagai tuan rumah Natal Oikumene Nasional 2017 di Rumah Radakng Pontianak, Kamis (28/12/2017).
Perayaan itu juga dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat antara lain Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan sekaligus Ketua Natal Nasional 2017, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Gubernur Kalbar Cornelis sebagai Ketua Panitia Pelaksana dan para pejabat lainnya.
"Terima kasih setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden memberikan kepercayaan terhadap Kalbar sebagai tuan rumah Natal Oikumene Nasional 2017," ujar Cornelis.
Dia bersyukur juga karena kepercayaan ini diberikan ketika dirinya akan memasuki saat-saat terakhir menjabat sebagai Gubernur Kalbar. Cornelis mengatakan umat kristiani yang hadir dalam perayaan Natal berasal dari berbagai perwakilan kabupaten/kota se-Kalimantan Barat.
"Saya minta maaf kalau ada hal tidak berkenan selama memimpin Kalbar, Saya juga mohon maaf kepada Pak Presiden dan bapak/ibu menteri. Saya harap semoga bapak bisa maju untuk periode akan datang. Sehingga target pembangunan kita di Kalbar bisa tercapai," katanya.
Cornelis menegaskan selama kepemimpinannya dua periode, situasi dan kondisi Kalbar aman dan tenteram. Situasi ini patut disyukuri dan terwujud berkat dukungan semua pihak terutama aparat keamanan baik TNI dan Polri yang saling bahu-membahu bersama masyarakat menjaga situasi keamanan di Kalbar.
Dalam sambutannya Presiden RI Joko Widodo mengajak umat Kristiani di seluruh tanah air agar jangan pernah lelah bekerja, jangan pernah lelah bekerja di ladangnya Tuhan.
"Jangan pernah lelah bekerja di ladang pengabdian kita masing-masing apapun profesinya, apapun pekerjannya, apapun status yang kita miliki baik pedagang, supir, petani, buruh, PNS, TNI, Polri, jangan pernah lelah bekerja untuk kejayaan dan kemajuan bangsa dan negara," ungkap Presiden.
Menurut Presiden, Tuhan sudah memberikan anugerah kepada masyarakat Indonesia untuk hidup di tanah air yang kekayaan alamnya begitu indah dan berkecukupan.
"Tapi Tuhan tidak ingin kita berdiam diri, tapi harus berusaha dan bekerja keras agar Indonesia menjadi bangsa makmur dan sejahtera. Indonesia sebagai negara yang menghasilkan kesejahteraan sosial dan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya," tambah Presiden.
Presiden mengaku bahwa saat ini pemerintah sedang membangun desa, pulau-pulau terdepan dan kawasan perbatasan sebagai beranda RI.
"Kita berlayar sebagai negara maju dengan membangun manusia Indonesia, manusia Indonesia yang unggul, tangguh, bermartabat. Perjalanan menuju kemajuan bangsa ini perlu semua peran elemen bangsa termasuk umat Kristiani untuk bersaing di bidang masing-masing untuk menjadi pribadi optimis, tangguh, selalu membantu manusia lain, gotong royong, dan mengasihi," kata mantan Wali Kota Solo itu.
Presiden pun berharap Natal dapat membawa perubahan mendasar kehidupan umat sebagai bangsa. Karena dunia berubah dengan cepat kalau tidak mau tertinggal harus menyiapkan diri, mengantisipasi setiap gelombang perubahan yang terjadi.
"Jadi Natal bukan perayaan seremonial belaka tapi jadi momentum semangat perubahan, semangat mengejar ketertinggalan, semangat hari esok harus lebih baik dari hari ini," tegas sang Presiden.
Selain itu, Presiden juga berpesan agar Natal membawa semangat kesahajaan. Semangat untuk mengatakan cukup, semangat rela berbagi, semangat memperkecil kaya dan miskin, itu yang perlu kita ingatkan dalam setiap momentum perayaan Natal untuk membawa semangat baru dan perubahan.
Perayaan itu juga dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat antara lain Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan sekaligus Ketua Natal Nasional 2017, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Gubernur Kalbar Cornelis sebagai Ketua Panitia Pelaksana dan para pejabat lainnya.
"Terima kasih setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden memberikan kepercayaan terhadap Kalbar sebagai tuan rumah Natal Oikumene Nasional 2017," ujar Cornelis.
Dia bersyukur juga karena kepercayaan ini diberikan ketika dirinya akan memasuki saat-saat terakhir menjabat sebagai Gubernur Kalbar. Cornelis mengatakan umat kristiani yang hadir dalam perayaan Natal berasal dari berbagai perwakilan kabupaten/kota se-Kalimantan Barat.
"Saya minta maaf kalau ada hal tidak berkenan selama memimpin Kalbar, Saya juga mohon maaf kepada Pak Presiden dan bapak/ibu menteri. Saya harap semoga bapak bisa maju untuk periode akan datang. Sehingga target pembangunan kita di Kalbar bisa tercapai," katanya.
Cornelis menegaskan selama kepemimpinannya dua periode, situasi dan kondisi Kalbar aman dan tenteram. Situasi ini patut disyukuri dan terwujud berkat dukungan semua pihak terutama aparat keamanan baik TNI dan Polri yang saling bahu-membahu bersama masyarakat menjaga situasi keamanan di Kalbar.
Dalam sambutannya Presiden RI Joko Widodo mengajak umat Kristiani di seluruh tanah air agar jangan pernah lelah bekerja, jangan pernah lelah bekerja di ladangnya Tuhan.
"Jangan pernah lelah bekerja di ladang pengabdian kita masing-masing apapun profesinya, apapun pekerjannya, apapun status yang kita miliki baik pedagang, supir, petani, buruh, PNS, TNI, Polri, jangan pernah lelah bekerja untuk kejayaan dan kemajuan bangsa dan negara," ungkap Presiden.
Menurut Presiden, Tuhan sudah memberikan anugerah kepada masyarakat Indonesia untuk hidup di tanah air yang kekayaan alamnya begitu indah dan berkecukupan.
"Tapi Tuhan tidak ingin kita berdiam diri, tapi harus berusaha dan bekerja keras agar Indonesia menjadi bangsa makmur dan sejahtera. Indonesia sebagai negara yang menghasilkan kesejahteraan sosial dan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya," tambah Presiden.
Presiden mengaku bahwa saat ini pemerintah sedang membangun desa, pulau-pulau terdepan dan kawasan perbatasan sebagai beranda RI.
"Kita berlayar sebagai negara maju dengan membangun manusia Indonesia, manusia Indonesia yang unggul, tangguh, bermartabat. Perjalanan menuju kemajuan bangsa ini perlu semua peran elemen bangsa termasuk umat Kristiani untuk bersaing di bidang masing-masing untuk menjadi pribadi optimis, tangguh, selalu membantu manusia lain, gotong royong, dan mengasihi," kata mantan Wali Kota Solo itu.
Presiden pun berharap Natal dapat membawa perubahan mendasar kehidupan umat sebagai bangsa. Karena dunia berubah dengan cepat kalau tidak mau tertinggal harus menyiapkan diri, mengantisipasi setiap gelombang perubahan yang terjadi.
"Jadi Natal bukan perayaan seremonial belaka tapi jadi momentum semangat perubahan, semangat mengejar ketertinggalan, semangat hari esok harus lebih baik dari hari ini," tegas sang Presiden.
Selain itu, Presiden juga berpesan agar Natal membawa semangat kesahajaan. Semangat untuk mengatakan cukup, semangat rela berbagi, semangat memperkecil kaya dan miskin, itu yang perlu kita ingatkan dalam setiap momentum perayaan Natal untuk membawa semangat baru dan perubahan.
(sms)