Oded Teratas, Farhan dan Nurul Arifin Jadi Ancaman

Rabu, 20 Desember 2017 - 22:01 WIB
Oded Teratas, Farhan dan Nurul Arifin Jadi Ancaman
Oded Teratas, Farhan dan Nurul Arifin Jadi Ancaman
A A A
BANDUNG - Bakal Calon Wali Kota Bandung dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Oded M Danial menjadi sosok paling kuat memenangkan pertarungan di ajang Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2018.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaga CiGMark Research & Consulting, elektabilitas Wakil Wali Kota Bandung (incumbent) itu menempati peringkat pertama.

‎CEO CiGMark Research & Consulting Panca Pratama membeberkan, dari 15 kandidat bakal calon wali kota yang dimunculkan dalam surveinya, 27,2 persen dari 440 responden menjatuhkan pilihan kepada Oded.

"Dukungan kepada Oded paling kuat, bahkan dari hasil survei di lima besar saja selisihnya sangat jauh dengan posisi kedua yakni Ayi Vivananda sebesar 8,1 persen, lalu Farhan ‎7,9 persen, Nurul Arifin itu 5,2 persen, dan Yossi Irianto 4,2 persen," kata Panca di Bandung, Rabu (20/12/2017).

Soal popularitas, Oded juga tidak kalah tenar dengan sosok artis yang muncul sebagai bakal calon wali kota Bandung, yakni Nurul Arifin dan Muhammad Farhan. Menurut Panca, hal itu disinyalir merupakan dampak dari posisinya saat ini sebagai wakil wali kota.

Dari hasil survei ditemukan 71,3 persen responden yang mengenal Oded, lalu Nurul yang dikenal oleh 53,9 persen ‎responden, dan diikuti Farhan dengan 50,4 persen. Sementara Ayi menempati posisi keempat dengan 47,7 persen, dan 40,4 persen responden mengenal Yossi.

"Jadi rata-rata warga Bandung puas dengan kinerjanya selama jadi wakil wali kota. Karena dinilai bagus oleh masyarakat, ini yang membuat peluang Oded maju terbuka," tegasnya.

Namun, Panca mengingatkan Oded jangan sampai terlena. Sebab, para kandidat yang berlatar belakang artis bisa membuat gebrakan di masa kampanye nanti.

"Hanya harus diperhatikan calon lain dari kalangan artis yang belum bergerak, yang bisa menjadi batu sandungan sebagai wali kota. Figur-figur seperti Farhan dan Nurul itulah yang berpotensi menjadi ancaman," jelasnya.

Selain figur artis, Panca juga menyoroti banyaknya swing voters yang belum menentukan sikap di Pilwalkot Bandung 2018. Sehingga, dia mengimbau para kandidat yang muncul jangan sampai keliru dalam melakukan manuver politik, karena para swing voters ini sedang mengawasi pergerakan bakal calon wali kota.

Menurut Panca, elektabilitas ataupun popularitas yang tinggi juga masih bisa tercemar apabila tanpa didukung dengan rekam jejak mumpuni. Latar belakang sikap dan catatan perilaku juga menjadi faktor penting.

"Swing voters masih menunggu ide dari para calon dan deklarasi pasangan. Karena memang tingkat intelektual pemilih di Kota Bandung bagus. Ada masa kampanye melihat dulu nanti gimana, orangnya jujur, antikorupsi, atau agamis."

Sekarang ini, Panca melihat setiap bakal calon ‎ataupun partai politik yang mengusung masih sangat berhati-hati dalam menentukan langkah. Sekalipun politik bersifat dinamis, khusus di Kota Bandung ini menurutnya menjadi lahan penting bagi setiap partai politik.

"Partai hati-hati menentukan calon, karena kalau salah menentukan pilihan akan jadi snowball effect pada Pilgub dan Pilpres. Bandung itu diprioritaskan karena salah satu jalan masuk ke Jawa Barat itu dari Bandung," pungkas dia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0009 seconds (0.1#10.140)