Kondisi Korban Gempa di Pekalongan Memprihatinkan
Kondisi Korban Gempa di Pekalongan Memprihatinkan
A
A
A
PEKALONGAN - Kondisi korban gempa di Kota Pekalongan, Jawa Tengah sangat memprihatinkan. Warga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan terpaksa menumpang di tempat keluarga terdekat.
Pada peringatan tiga hari meninggalnya nenek Aminah (85) yang tewas tertimpa atap dan tembok rumahnya di Kelurahan Sugihwaras Pekalongan Timur Kota Pekalongan, puluhan warga nampak hadir berdoa dan membacakan tahlil bersama di rumah yang rusak akibat gempa tersebut.
Saat ini hujan deras mengguyur Pekalongan sehingga membuat rumah bocor dan kerap banjir karena belum adanya perbaikan material. Hingga kini Pemerintah Kota Pekalongan belum memberikan bantuan, baik sembako maupun bahan bangunan guna perbaikan rumah.
Bantuan sembako baru datang dari PMI dan tetangga sekitar serta para dermawan, namun itu masih jauh dari cukup. “Kondisi bangunan yang runtuh belum dibersihkan dan dibiarkan seperti semula. Saat ini untuk tidur terpaksa saya bawa ke rumah karena rumah ini bocor semua serta membahayakan keselamatan karena rawan roboh,” kata Usmanto, Ketua RW pada Minggu (17/12/2017).
Hal senada disampaian Ny Bartinah, korban gempa yang selamat. “Kami berlima menempati rumah ini dan tidak bisa tidur di sini karena bahaya juga hujan turun, kamar bocor serta banjir. Saya berharap agar rumah saya bisa segera diperbaiki,” ujarnya.
Kondisi rumah lain yang rusak parah akbat gempa juga masih dibiarkan begitu saja. Mereka kesulitan memperbaiki rumah yan rusak karena ketiadaan uang.
Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih, ketika dihubungi menyebutkan bahwa pihaknya masih mendata kebutuhan dan tindakan yang akan dilakukan. “Saya sudah koordinasi dengan BPBD Kota Pekalongan dan ini perlu proses. Senin rencana bantuan baru akan disalurkan,” jelas Sri Ruminingsih Minggu (17/12/2017).
Pada peringatan tiga hari meninggalnya nenek Aminah (85) yang tewas tertimpa atap dan tembok rumahnya di Kelurahan Sugihwaras Pekalongan Timur Kota Pekalongan, puluhan warga nampak hadir berdoa dan membacakan tahlil bersama di rumah yang rusak akibat gempa tersebut.
Saat ini hujan deras mengguyur Pekalongan sehingga membuat rumah bocor dan kerap banjir karena belum adanya perbaikan material. Hingga kini Pemerintah Kota Pekalongan belum memberikan bantuan, baik sembako maupun bahan bangunan guna perbaikan rumah.
Bantuan sembako baru datang dari PMI dan tetangga sekitar serta para dermawan, namun itu masih jauh dari cukup. “Kondisi bangunan yang runtuh belum dibersihkan dan dibiarkan seperti semula. Saat ini untuk tidur terpaksa saya bawa ke rumah karena rumah ini bocor semua serta membahayakan keselamatan karena rawan roboh,” kata Usmanto, Ketua RW pada Minggu (17/12/2017).
Hal senada disampaian Ny Bartinah, korban gempa yang selamat. “Kami berlima menempati rumah ini dan tidak bisa tidur di sini karena bahaya juga hujan turun, kamar bocor serta banjir. Saya berharap agar rumah saya bisa segera diperbaiki,” ujarnya.
Kondisi rumah lain yang rusak parah akbat gempa juga masih dibiarkan begitu saja. Mereka kesulitan memperbaiki rumah yan rusak karena ketiadaan uang.
Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih, ketika dihubungi menyebutkan bahwa pihaknya masih mendata kebutuhan dan tindakan yang akan dilakukan. “Saya sudah koordinasi dengan BPBD Kota Pekalongan dan ini perlu proses. Senin rencana bantuan baru akan disalurkan,” jelas Sri Ruminingsih Minggu (17/12/2017).
(rhs)
Explore More