Resahkan warga, Puluhan Rumah Kos di Pekalongan Dirazia
A
A
A
PEKALONGAN - Puluhan rumah kos di Pekalongan, Jawa Tengah, dirazia petugas gabungan Satpol PP, TNI dan Polri, Jumat pagi (15/12/2017). Razia ini untuk menertibkan penyalahgunaan rumah kos, yang sering digunakan untuk mesum dan pesta narkoba.
Satu persatu, rumah kos yang ada di Kota Pekalongan didatangi petugas gabungan ini. Sejumlah penghuni kos satu persatu diperiksa petugas. Petugas meminta agar para penghuni kos menunjukkan identitas mereka dan bukti pernikahan.
Para penghuni sebagian besar tidak bisa menunjukkan surat resmi. Bahkan petugas menemukan sejumlah pasangan kumpul kebo dan sebuah kamar kos yang diisi 2 wanita beserta 1 laki-lakinya.
Razia kali ini mendapat dukungan dari masyarakat yang berada di sekitar rumah kos tersebut. Warga selama ini resah, dengan aktivitas para penghuninya yang selalu menggunakan pakaian seksi dan membuat gaduh lingkungan warga. Dikhawatirkan, bisa mempengaruhi perkembangan anak-anak mereka.
“Kami sangat resah dan tidak nyaman, karena rata-rata penghuni kos yang cewek berpakaian seksi. Kadang sering ribut sehingga meresahkan lingkungan,” ujar Anto, warga sekitar kos.
Diakui petugas, razia yang digelar petugas kali ini memang atas desakan dari masyarakat yang resah atas kegiatan penghuni kos. Razia ini juga untuk menertibkan ijin pendirian rumah kos dan penghuninya. Jika disalahgunakan, petugas mengancam akan menutup usaha kos tersebut.
“Kami melakukan razia gabungan melibatkan Satpol PP, TNI, Polri untuk memantau dan pengawasan sejumlah kos yang ada di Pekalongan. Jika ditemukan pelanggaran ijin atau ada ada yang bukan pasangan suami istri maka akan diproses lebih lanjut,” kata Heru Purwanto, Kabid Gakkum Satpol PP Kota Pekalongan.
Razia rumah kos dan hotel, rencananya akan terus dilakukan oleh petugas, guna meminimalisir penyakit masyarakat dan pencegahan peredaran narkoba. Razia juga dilakukan untuk cipta kondisi menjelang perayaan natal dan tahun baru.
Satu persatu, rumah kos yang ada di Kota Pekalongan didatangi petugas gabungan ini. Sejumlah penghuni kos satu persatu diperiksa petugas. Petugas meminta agar para penghuni kos menunjukkan identitas mereka dan bukti pernikahan.
Para penghuni sebagian besar tidak bisa menunjukkan surat resmi. Bahkan petugas menemukan sejumlah pasangan kumpul kebo dan sebuah kamar kos yang diisi 2 wanita beserta 1 laki-lakinya.
Razia kali ini mendapat dukungan dari masyarakat yang berada di sekitar rumah kos tersebut. Warga selama ini resah, dengan aktivitas para penghuninya yang selalu menggunakan pakaian seksi dan membuat gaduh lingkungan warga. Dikhawatirkan, bisa mempengaruhi perkembangan anak-anak mereka.
“Kami sangat resah dan tidak nyaman, karena rata-rata penghuni kos yang cewek berpakaian seksi. Kadang sering ribut sehingga meresahkan lingkungan,” ujar Anto, warga sekitar kos.
Diakui petugas, razia yang digelar petugas kali ini memang atas desakan dari masyarakat yang resah atas kegiatan penghuni kos. Razia ini juga untuk menertibkan ijin pendirian rumah kos dan penghuninya. Jika disalahgunakan, petugas mengancam akan menutup usaha kos tersebut.
“Kami melakukan razia gabungan melibatkan Satpol PP, TNI, Polri untuk memantau dan pengawasan sejumlah kos yang ada di Pekalongan. Jika ditemukan pelanggaran ijin atau ada ada yang bukan pasangan suami istri maka akan diproses lebih lanjut,” kata Heru Purwanto, Kabid Gakkum Satpol PP Kota Pekalongan.
Razia rumah kos dan hotel, rencananya akan terus dilakukan oleh petugas, guna meminimalisir penyakit masyarakat dan pencegahan peredaran narkoba. Razia juga dilakukan untuk cipta kondisi menjelang perayaan natal dan tahun baru.
(rhs)