Jalan Rusak Menjadi Penyebab Laka Lantas
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Kasus Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) sepanjang 2017 disebabkan rusaknya jalan trans Kalteng. Data ini disampaikan Satuan Lantas Polres Kobar saat konferensi pers akhir tahun, Selasa (12/12/2017) pagi.
Menurut Kasat Lantas Polres Kobar AKP Asdini Pratama Putra, data yang dirilis satuan Lantas hingga 11 Desember 2017 ada 90 kasus kecelakaan sepanjang tahun ini. “Jumlah kejadian kecelakaan baik laka tunggal dan antarkendaraan hingga 11 Desember 2017 ada 90 kejadian. Meninggal dunia 21 orang, luka berat 20 orang, 93 orang luka ringan, dengan kerugian materiil sekira Rp507.900.000,” ujar perwira pertama ini.
Menurut dia, penyebab kecelakaan mayoritas karena jalan yang berlobang dan bergelombang. “Dari data yang kami miliki mayoritas kecelakaan terjadi di jalan luar kota menuju Sampit Kotawaringin Timur. Tepatnya di Jalan Ahmad Yani di Kecamatan Pangkalan Banteng dan Lada karena jalan rusak. Dan mayoritas kecelakaan roda dua dan antarkendaraan,” bebernya.
Penyebab lainnya, kata dia, karena berkendara dengan kecepatan tinggi, sopir mengantuk, jalan licin karena musim hujan. “Sementara itu dari 90 kasus laka itu sebanyak 4 kasus laka sudah P21 atau sudah dilimpah ke kejaksaan, di SP3 kan ada 15 laka, ditilang ada 62 kasus laka, 10 kasus dalam proses pengembangan, 8 kasus proses penyidikan, 2 kasus penyelidikan (tabrak lari),” paparnya.
Namun, jika dibanding kasus laka pada 2016 jumlahnya cenderung menurun. “Kejadian laka tahun ini jika dibanding tahun lalu 2016 cenderung turun. Tahun lalu ada 100 kasus dan tahun inn 90 kasus,” jelasnya.
Ia berpesan kepada para pengendara roda empat dan dua untuk berhati hati saat berkendara dan mengutamakan keselamatan selama berkendara. “Jika merasa ngantuk dan merasa lelah berhenti untuk istirahat, jangan dipaksakan berkendara saat lelah karena sangat berbahaya,” pungkasnya.
Menurut Kasat Lantas Polres Kobar AKP Asdini Pratama Putra, data yang dirilis satuan Lantas hingga 11 Desember 2017 ada 90 kasus kecelakaan sepanjang tahun ini. “Jumlah kejadian kecelakaan baik laka tunggal dan antarkendaraan hingga 11 Desember 2017 ada 90 kejadian. Meninggal dunia 21 orang, luka berat 20 orang, 93 orang luka ringan, dengan kerugian materiil sekira Rp507.900.000,” ujar perwira pertama ini.
Menurut dia, penyebab kecelakaan mayoritas karena jalan yang berlobang dan bergelombang. “Dari data yang kami miliki mayoritas kecelakaan terjadi di jalan luar kota menuju Sampit Kotawaringin Timur. Tepatnya di Jalan Ahmad Yani di Kecamatan Pangkalan Banteng dan Lada karena jalan rusak. Dan mayoritas kecelakaan roda dua dan antarkendaraan,” bebernya.
Penyebab lainnya, kata dia, karena berkendara dengan kecepatan tinggi, sopir mengantuk, jalan licin karena musim hujan. “Sementara itu dari 90 kasus laka itu sebanyak 4 kasus laka sudah P21 atau sudah dilimpah ke kejaksaan, di SP3 kan ada 15 laka, ditilang ada 62 kasus laka, 10 kasus dalam proses pengembangan, 8 kasus proses penyidikan, 2 kasus penyelidikan (tabrak lari),” paparnya.
Namun, jika dibanding kasus laka pada 2016 jumlahnya cenderung menurun. “Kejadian laka tahun ini jika dibanding tahun lalu 2016 cenderung turun. Tahun lalu ada 100 kasus dan tahun inn 90 kasus,” jelasnya.
Ia berpesan kepada para pengendara roda empat dan dua untuk berhati hati saat berkendara dan mengutamakan keselamatan selama berkendara. “Jika merasa ngantuk dan merasa lelah berhenti untuk istirahat, jangan dipaksakan berkendara saat lelah karena sangat berbahaya,” pungkasnya.
(rhs)