Ridwan Kamil Didesak Patenkan Uu Ruzhanul Ulum sebagai Pendampingnya
Ridwan Kamil Didesak Patenkan Uu Ruzhanul Ulum sebagai Pendampingnya
A
A
A
BANDUNG - Para pimpinan pondok pesantren (ponpes) se-Jawa Barat mendesak Ridwan Kamil segera mematenkan Uu Ruzhanul Ulum sebagai cawagub Jabar pendampingnya. Desakan tersebut disampaikan para ulama pasca-Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengkritisi sikap Ridwan Kamil yang memilih konvensi sebagai penentu pasangannya di Pilgub Jabar 2018.
Romahurmuziy menyebut konvensi sebagai cara Ridwan Kamil melepaskan diri dari janjinya kepada parpol pengusungnya. Desakan disampaikan langsung para ulama dalam Halaqoh Alim Ulama se-Jabar. Mereka di antaranya, Herdiana dari Ponpes Thoriqul Huda, Cianjur; KH Chaidar dari Ponpes Darut Taubah, Kota Bandung; KH Sulhan dari Ponpes Bachrul Huda, Karawang; dan KH Teten dari Ponpes Garut, serta sejumlah ulama lainnya.
KH Chaidar menyatakan, pihaknya sangat berharap lahirnya pemimpin Jabar dari kalangan pesantren karena mayoritas warga Jabar merupakan muslim. Selain itu, dengan adanya pemimpin dari kalangan pesantren, pihaknya yakin perhatian pemerintah terhadap pendidikan Islam akan semakin baik.
"Walau bagaimana pun, saya rasa wajar jika kami menginginkan adanya pemimpin Jawa Barat seorang santri, sehingga pembangunan tidak hanya berorientasi pada kebutuhan duniawi saja," tegasnya di sela-sela Halaqoh Alim Ulama se-Jabar di Hotel Golden Flower, Jalan Sudirman, Kota Bandung, Selasa (5/12/2017).
Sementara itu, KH T Herdiana dari Ponpes Thoriqul Huda, Cianjur, mengatakan, calon pemimpin berkultur pesantren terdapat pada sosok Uu Ruzhanul Ulum. Meski Uu memiliki banyak pengalaman di pemerintahan, sosok Bupati Tasikmalaya itu merupakan santri tulen yang lahir dan dibesarkan dari ponpes. "Santri asli, orang tuanya juga pendiri pondok pesantren," katanya.
Oleh karena itu, dia sangat berharap Uu Ruzhanul Ulum maju mendampingi Ridwan Kamil dalam ajang kontestasi politik terbesar di Jabar itu. Dia pun menilai, kehadiran Uu Ruzhanul Ulum sebagai pelengkap Ridwan Kamil jika kelak memenangi Pilgub Jabar 2018.
"Kang Emil kan tokoh dari kota dengan berbagai keahliannya. Dilengkapi oleh Kang Uu yang nyantri, nyunda, dan lebih tahu tentang kehidupan di desa," paparnya.
Sementara itu, senada dengan Romahurmuziy, KH Abdul Azis dari Ponpes Miftahul Huda, Tasikmalaya menyayangkan sikap Ridwan Kamil yang tak kunjung mematenkan Uu Ruzhanul Ulum sebagai pendampingnya. Dia pun menyesalkan rencana konvensi untuk menentukan sosok pendamping Ridwan Kamil.
Padahal, kata dia, seharusnya Ridwan Kamil memilih langsung cawagub Jabar pendampingnya berdasarkan rekam jejak setiap kandidat. Selain itu, untuk mengetahui popularitas dan elektabilitas, Wali Kota Bandung itu bisa merujuk pada hasil survei yang telah banyak diumumkan. "Menurut saya, Kang Uu sudah memenuhi semua kriteria yang dibutuhkan Kang Emil," tegasnya.
Di tempat yang sama, Uu Ruzhanul Ulum mengomentari singkat dukungan sekaligus desakan bagi Ridwan Kamil untuk memilihnya sebagai pendamping di Pilgub Jabar 2018. "Saya mengucapkan terima kasih kepada siapapun yang mendukung saya. Apalagi dukungan ini dari para ulama, guru dan sosok yang sangat saya hormati," tandasnya singkat.
Romahurmuziy menyebut konvensi sebagai cara Ridwan Kamil melepaskan diri dari janjinya kepada parpol pengusungnya. Desakan disampaikan langsung para ulama dalam Halaqoh Alim Ulama se-Jabar. Mereka di antaranya, Herdiana dari Ponpes Thoriqul Huda, Cianjur; KH Chaidar dari Ponpes Darut Taubah, Kota Bandung; KH Sulhan dari Ponpes Bachrul Huda, Karawang; dan KH Teten dari Ponpes Garut, serta sejumlah ulama lainnya.
KH Chaidar menyatakan, pihaknya sangat berharap lahirnya pemimpin Jabar dari kalangan pesantren karena mayoritas warga Jabar merupakan muslim. Selain itu, dengan adanya pemimpin dari kalangan pesantren, pihaknya yakin perhatian pemerintah terhadap pendidikan Islam akan semakin baik.
"Walau bagaimana pun, saya rasa wajar jika kami menginginkan adanya pemimpin Jawa Barat seorang santri, sehingga pembangunan tidak hanya berorientasi pada kebutuhan duniawi saja," tegasnya di sela-sela Halaqoh Alim Ulama se-Jabar di Hotel Golden Flower, Jalan Sudirman, Kota Bandung, Selasa (5/12/2017).
Sementara itu, KH T Herdiana dari Ponpes Thoriqul Huda, Cianjur, mengatakan, calon pemimpin berkultur pesantren terdapat pada sosok Uu Ruzhanul Ulum. Meski Uu memiliki banyak pengalaman di pemerintahan, sosok Bupati Tasikmalaya itu merupakan santri tulen yang lahir dan dibesarkan dari ponpes. "Santri asli, orang tuanya juga pendiri pondok pesantren," katanya.
Oleh karena itu, dia sangat berharap Uu Ruzhanul Ulum maju mendampingi Ridwan Kamil dalam ajang kontestasi politik terbesar di Jabar itu. Dia pun menilai, kehadiran Uu Ruzhanul Ulum sebagai pelengkap Ridwan Kamil jika kelak memenangi Pilgub Jabar 2018.
"Kang Emil kan tokoh dari kota dengan berbagai keahliannya. Dilengkapi oleh Kang Uu yang nyantri, nyunda, dan lebih tahu tentang kehidupan di desa," paparnya.
Sementara itu, senada dengan Romahurmuziy, KH Abdul Azis dari Ponpes Miftahul Huda, Tasikmalaya menyayangkan sikap Ridwan Kamil yang tak kunjung mematenkan Uu Ruzhanul Ulum sebagai pendampingnya. Dia pun menyesalkan rencana konvensi untuk menentukan sosok pendamping Ridwan Kamil.
Padahal, kata dia, seharusnya Ridwan Kamil memilih langsung cawagub Jabar pendampingnya berdasarkan rekam jejak setiap kandidat. Selain itu, untuk mengetahui popularitas dan elektabilitas, Wali Kota Bandung itu bisa merujuk pada hasil survei yang telah banyak diumumkan. "Menurut saya, Kang Uu sudah memenuhi semua kriteria yang dibutuhkan Kang Emil," tegasnya.
Di tempat yang sama, Uu Ruzhanul Ulum mengomentari singkat dukungan sekaligus desakan bagi Ridwan Kamil untuk memilihnya sebagai pendamping di Pilgub Jabar 2018. "Saya mengucapkan terima kasih kepada siapapun yang mendukung saya. Apalagi dukungan ini dari para ulama, guru dan sosok yang sangat saya hormati," tandasnya singkat.
(wib)
Explore More