Baru Dibangun, Atap Laboratorium SMPN 1 Bungah Ambruk
A
A
A
GRESIK - Atap bangunan laboratorium SMP Negeri 1 Bungah, Gresik, Jawa Timur ambruk setelah diguyur hujan, Jumat 24 November 2017. Padahal, bangunan tersebut baru dibangun dengan Dana Insentif Daerah (DID) 2017 senilai Rp200 juta. Tidak ada korban jiwa, karena saat atap bangunan ambruk saat malam hari setelah turun hujan.
Kepala SMP Negeri 1 Bungah Tajuddin Nur sebelum ambruk saat hujan, memang kondisi bangunan bengkok ke bawah. Dia sempat meminta pihak konsultan pelaksana melakukan pembongkaran atap gedung. "Namun, tidak digubris sehingga terjadi ambruk saat hujan," ujarnya, Senin 27 November 2017.
Dia mengakui, sejak awal pemasangan atap ruang laboratorium komputer SMPN 1 Bungah yang memiliki luas 16x9 meter persegi dipenuhi kejanggalan. Salah satunya terlihat dari salah satu bagian atap gedung yang bengkok.
Sempat ada dugaan atap baja ringan tidak sesuai spesifikasi dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Pada RAB proyek pemasangan rangka atap gedung berbahan galvalum seharusnya memiliki tebal 0,75 sentimeter. Namun, di lapangan ketebalan galvalum hanya 0,45 sentimeter.
"Bengkoknya atap gedung baru kami ketahui pada Jumat 17 November 2017. Mengetahui hal itu, kami lantas meminta konsultan pelaksana proyek dan pengawas proyek PT Panorama untuk melakukan pembongkaran ruang laboratorium," ujarnya.
Sayangnya, lanjut Tajuddin, konsultan pelaksana menyanggupi untuk membongkar pada Kamis 23 November 2017. Dan, pada saat pembongkaran berlangsung, tiba-tiba hujan lebat turun. Kemudian, atap bangunan ambruk.
Tajuddin juga menyatakan, pemasangan atap bangunan yang berbahan dasar baja ringan tidak lakukan langsung konsultan pelaksana proyek melainkan teknisi dari perusahaan galvalum. Makanya, dia duga ada kesalahan teknis pemasangan yang membuat atap ambruk. “Teknisi yang memasang galvalum siap mengganti seluruh atap yang ambruk dan memberikan garansi hingga 10 tahun,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan Gresik, Mahin mengaku sudah memanggil seluruh pihak yang terlibat dalam proyek tersebut. Dalam pertemuan yang dilakukan di ruang Kepala Dinas Pendidikan, konsultan pelaksana berjanji akan memperbaiki bangunan dalam waktu satu minggu. “Tadi dalam pertemuan kami minta komitmen kepada konsultan pelaksana untuk segera memperbaiki dan mereka menyanggupi,” ujarnya.
Sedangkan, Manager Teknik PT Panorama selaku konsultan pengawas, Ainur berjanji memperbaiki atap gedung dalam waktu seminggu ke depan. “Konsultan pelaksana bersama pihak teknisi galvalum bersedia mengganti seluruh kerusakan,” katanya singkat.
Kepala SMP Negeri 1 Bungah Tajuddin Nur sebelum ambruk saat hujan, memang kondisi bangunan bengkok ke bawah. Dia sempat meminta pihak konsultan pelaksana melakukan pembongkaran atap gedung. "Namun, tidak digubris sehingga terjadi ambruk saat hujan," ujarnya, Senin 27 November 2017.
Dia mengakui, sejak awal pemasangan atap ruang laboratorium komputer SMPN 1 Bungah yang memiliki luas 16x9 meter persegi dipenuhi kejanggalan. Salah satunya terlihat dari salah satu bagian atap gedung yang bengkok.
Sempat ada dugaan atap baja ringan tidak sesuai spesifikasi dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Pada RAB proyek pemasangan rangka atap gedung berbahan galvalum seharusnya memiliki tebal 0,75 sentimeter. Namun, di lapangan ketebalan galvalum hanya 0,45 sentimeter.
"Bengkoknya atap gedung baru kami ketahui pada Jumat 17 November 2017. Mengetahui hal itu, kami lantas meminta konsultan pelaksana proyek dan pengawas proyek PT Panorama untuk melakukan pembongkaran ruang laboratorium," ujarnya.
Sayangnya, lanjut Tajuddin, konsultan pelaksana menyanggupi untuk membongkar pada Kamis 23 November 2017. Dan, pada saat pembongkaran berlangsung, tiba-tiba hujan lebat turun. Kemudian, atap bangunan ambruk.
Tajuddin juga menyatakan, pemasangan atap bangunan yang berbahan dasar baja ringan tidak lakukan langsung konsultan pelaksana proyek melainkan teknisi dari perusahaan galvalum. Makanya, dia duga ada kesalahan teknis pemasangan yang membuat atap ambruk. “Teknisi yang memasang galvalum siap mengganti seluruh atap yang ambruk dan memberikan garansi hingga 10 tahun,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan Gresik, Mahin mengaku sudah memanggil seluruh pihak yang terlibat dalam proyek tersebut. Dalam pertemuan yang dilakukan di ruang Kepala Dinas Pendidikan, konsultan pelaksana berjanji akan memperbaiki bangunan dalam waktu satu minggu. “Tadi dalam pertemuan kami minta komitmen kepada konsultan pelaksana untuk segera memperbaiki dan mereka menyanggupi,” ujarnya.
Sedangkan, Manager Teknik PT Panorama selaku konsultan pengawas, Ainur berjanji memperbaiki atap gedung dalam waktu seminggu ke depan. “Konsultan pelaksana bersama pihak teknisi galvalum bersedia mengganti seluruh kerusakan,” katanya singkat.
(wib)