Besok Gunung Agung Diprediksi Kembali Meletus
A
A
A
KARANGASEM - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi memprediksi Gunung Agung besok Kamis, 23 November 2017 akan meletus lagi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Mitigasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, I Gede Suantika di Rendang, Karangasem, Rabu (22/11/2017).
Pihaknya memprediksi hal tersebut menyusul terjadinya gempa tremor menerus dalam waktu 12 jam terakhir ini. Bahkan ada tremor non harmonik yang berdurasi sangat lama.
"Kami prediksi besok akan ada letusan freatik lagi. Mudah-mudahan. Adanya hal itu melihat adanya tremor menerus terus terjadi," katanya.
Adanya tremor menerus tersebut salah satu ciri akan adanya letusan. Meskipun begitu pihaknya tidak mengetahui apakah akan disusul dengan letusan magmatik.
"Kalau itu kami tidak tahu. Bisa jadi saja seperti itu," ungkapnya.
Pihaknya khawatir akan ada tremor hembusan yang berarti secara visual seperti saat ini terlihat. Secara visual hembusan asap terus dikeluarkan oleh Gunung Agung.
Dia juga mengatakan, meski saat ini gempa tremor terjadi terus menerus, tapi PVMBG belum menaikkan status Gunung Agung.
"Status masih sama. Kami belum menaikkan status Gunung Agung," paparnya.
Seperti diketahui bahwa Gunung Agung sempat meletus pada pukul 17.05 Wita, Selasa 21 November 2017. Dikabarkan sebelumnya Gunung Agung diturunkan menjadi siaga sejak 29 Oktober 2017 sekira pukul 16.00 Wita. Sebelumnya PVMBG menaikkan status Gunung Agung menjadi awas atau level IV pada 22 September 2017 sekira 20.30 Wita mengingat saat itu tingginya kegempaan Gunung Agung.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Mitigasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, I Gede Suantika di Rendang, Karangasem, Rabu (22/11/2017).
Pihaknya memprediksi hal tersebut menyusul terjadinya gempa tremor menerus dalam waktu 12 jam terakhir ini. Bahkan ada tremor non harmonik yang berdurasi sangat lama.
"Kami prediksi besok akan ada letusan freatik lagi. Mudah-mudahan. Adanya hal itu melihat adanya tremor menerus terus terjadi," katanya.
Adanya tremor menerus tersebut salah satu ciri akan adanya letusan. Meskipun begitu pihaknya tidak mengetahui apakah akan disusul dengan letusan magmatik.
"Kalau itu kami tidak tahu. Bisa jadi saja seperti itu," ungkapnya.
Pihaknya khawatir akan ada tremor hembusan yang berarti secara visual seperti saat ini terlihat. Secara visual hembusan asap terus dikeluarkan oleh Gunung Agung.
Dia juga mengatakan, meski saat ini gempa tremor terjadi terus menerus, tapi PVMBG belum menaikkan status Gunung Agung.
"Status masih sama. Kami belum menaikkan status Gunung Agung," paparnya.
Seperti diketahui bahwa Gunung Agung sempat meletus pada pukul 17.05 Wita, Selasa 21 November 2017. Dikabarkan sebelumnya Gunung Agung diturunkan menjadi siaga sejak 29 Oktober 2017 sekira pukul 16.00 Wita. Sebelumnya PVMBG menaikkan status Gunung Agung menjadi awas atau level IV pada 22 September 2017 sekira 20.30 Wita mengingat saat itu tingginya kegempaan Gunung Agung.
(rhs)