Gunung Agung Erupsi, Warga Karangasem Kembali Mengungsi
A
A
A
KLUNGKUNG - Pascaerupsi Gunung Agung pada pukul 17.05 Wita, Selasa (21/11/2017), warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III kembali mengungsi.
"Sekitar pukul 19.00 Wita warga yang rumahnya berada di KRB III sudah kembali mulai mengungsi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Klungkung, Putu Widiada.
Dia menjelaskan, sampai saat ini masih melakukan pendataan berapa orang yang datang ke pengungsian di GOR Sweca Pura maupun di tempat pengungsian lainnya.
Rata-rata pengungsi datang dengan kendaraan sendiri. Ada yang memakai sepeda motor, truk, mobil pik up dan mobil biasa.
"Ya mereka ke sini rata-rata menggunakan kendaraan sendiri," pungkasnya.
Dia menjelaskan, bahwa jumlah pengungsi Gunung Agung per pukul 18.00 Wita hari ini di Klungkung ada 2.958 jiwa di 33 titik posko pengungsian.
Seperti diketahui, Gunung Agung meletus pada Selasa (21/11/2017) pukul 17.05 Wita termasuk letusan jenis freatik. Tinggi asap kelabu tebal dengan tekanan sedang maksimum 700 meter.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, bahwa letusan freatik terjadi akibat adanya uap air bertekanan tinggi.
Uap air tersebut terbentuk seiring dengan pemanasan air bawah tanah atau air hujan yang meresap ke dalam tanah di dalam kawah kemudian kontak langsung dengan magma. Letusan freatik disertai dengan asap, abu dan material yang ada di dalam kawah.
"Sekitar pukul 19.00 Wita warga yang rumahnya berada di KRB III sudah kembali mulai mengungsi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Klungkung, Putu Widiada.
Dia menjelaskan, sampai saat ini masih melakukan pendataan berapa orang yang datang ke pengungsian di GOR Sweca Pura maupun di tempat pengungsian lainnya.
Rata-rata pengungsi datang dengan kendaraan sendiri. Ada yang memakai sepeda motor, truk, mobil pik up dan mobil biasa.
"Ya mereka ke sini rata-rata menggunakan kendaraan sendiri," pungkasnya.
Dia menjelaskan, bahwa jumlah pengungsi Gunung Agung per pukul 18.00 Wita hari ini di Klungkung ada 2.958 jiwa di 33 titik posko pengungsian.
Seperti diketahui, Gunung Agung meletus pada Selasa (21/11/2017) pukul 17.05 Wita termasuk letusan jenis freatik. Tinggi asap kelabu tebal dengan tekanan sedang maksimum 700 meter.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, bahwa letusan freatik terjadi akibat adanya uap air bertekanan tinggi.
Uap air tersebut terbentuk seiring dengan pemanasan air bawah tanah atau air hujan yang meresap ke dalam tanah di dalam kawah kemudian kontak langsung dengan magma. Letusan freatik disertai dengan asap, abu dan material yang ada di dalam kawah.
(rhs)