Deddy Mizwar Didukung Tiga Partai, Cawagubnya Tetap Syaikhu
A
A
A
BANDUNG - Deddy Mizwar mendapat dukungan dari PAN, Demokrat, dan PKS untuk maju sebagai calon gubernur di Pilgub Jawa Barat 2018. Ia tinggal menunggu rekomendasi resmi dari DPP ketiga partai itu.
Dengan adanya dukungan itu, kans pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu (Demiz-Syaikhu) kembali menguat. Padahal, pasangan itu sempat berada dalam ketidakpastian setelah Gerindra mencabut dukungan.
Ketua Harian DPW PAN Jawa Barat Hasbullah Rahmad mengatakan pada Senin (20/11/2017) malam sudah ada pembahasan terkait sosok cawagub pendamping Demiz. Hanya satu nama yang mencuat, yaitu Syaikhu.
"Semalam juga muncul diskusi tentang pendamping Kang Demiz. Memang dalam analisa kawan-kawan pengusung, sampai sekarang terlihat masih Pak Syaikhu yang kalau bicara urutan masih di posisi urutan teratas (paling berpeluang jadi cawagub)," kata Hasbullah, Selasa (21/11/2017).
Alasannya, PAN menempatkan diri sebagai partai pengusung Demiz. Begitu juga dengan Demokrat. Sementara PKS berada dalam posisi 'bebas'. Sehingga PKS mengusulkan Syaikhu sebagai cawagub.
Ia pun secara khusus menegaskan PAN tidak menginginkan kadernya sebagai cawagub. PAN lebih menempatkan diri mendorong Demiz daripada memaksakan kadernya jadi cawagub. "Kami tidak memungkiri, PAN tidak dalam rangka memperebutkan posisi cawagub," ucapnya.
Disinggung soal Gerindra, Hasbullah mengatakan pihaknya akan mengajak untuk bergabung. Partai lain pun dipersilakan jika ingin merapat. Tapi, ada syarat mutlak yang tidak bisa diubah.
"Kita terbuka. Kalaupun ada yang ingin gabung, silakan, kita duduk bareng. Tapi sudah jelas kemauan koalisi kita, bahwa cagub kita sudah final," tegasnya.
Jika Gerindra atau partai lain bergabung, posisi yang bisa diincar hanya cawagub. Itu pun tidak akan serta-merta disetujui. Akan ada pembahasan lanjutan yang hasil akhirnya harus disepakati bersama.
Artinya, Syaikhu akan mendapatkan saingan untuk menjadi cawagub pendamping Demiz. Tapi, jika tidak ada partai lain yang merapat, kans Syaikhu otomatis akan jadi paling besar.
"Siapa pun yang gabung di koalisi ini, secara politik kita hormat. Tapi tentu ada mekanisme yang kita sepakat dalam menentukan varian apa, siapa yang pantas dijadikan pendamping Demiz," tandas Hasbullah. (Baca Juga: PAN-Demokrat-PKS Sepakat Usung Deddy Mizwar di Pilgub Jabar 2018(zik)
Dengan adanya dukungan itu, kans pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu (Demiz-Syaikhu) kembali menguat. Padahal, pasangan itu sempat berada dalam ketidakpastian setelah Gerindra mencabut dukungan.
Ketua Harian DPW PAN Jawa Barat Hasbullah Rahmad mengatakan pada Senin (20/11/2017) malam sudah ada pembahasan terkait sosok cawagub pendamping Demiz. Hanya satu nama yang mencuat, yaitu Syaikhu.
"Semalam juga muncul diskusi tentang pendamping Kang Demiz. Memang dalam analisa kawan-kawan pengusung, sampai sekarang terlihat masih Pak Syaikhu yang kalau bicara urutan masih di posisi urutan teratas (paling berpeluang jadi cawagub)," kata Hasbullah, Selasa (21/11/2017).
Alasannya, PAN menempatkan diri sebagai partai pengusung Demiz. Begitu juga dengan Demokrat. Sementara PKS berada dalam posisi 'bebas'. Sehingga PKS mengusulkan Syaikhu sebagai cawagub.
Ia pun secara khusus menegaskan PAN tidak menginginkan kadernya sebagai cawagub. PAN lebih menempatkan diri mendorong Demiz daripada memaksakan kadernya jadi cawagub. "Kami tidak memungkiri, PAN tidak dalam rangka memperebutkan posisi cawagub," ucapnya.
Disinggung soal Gerindra, Hasbullah mengatakan pihaknya akan mengajak untuk bergabung. Partai lain pun dipersilakan jika ingin merapat. Tapi, ada syarat mutlak yang tidak bisa diubah.
"Kita terbuka. Kalaupun ada yang ingin gabung, silakan, kita duduk bareng. Tapi sudah jelas kemauan koalisi kita, bahwa cagub kita sudah final," tegasnya.
Jika Gerindra atau partai lain bergabung, posisi yang bisa diincar hanya cawagub. Itu pun tidak akan serta-merta disetujui. Akan ada pembahasan lanjutan yang hasil akhirnya harus disepakati bersama.
Artinya, Syaikhu akan mendapatkan saingan untuk menjadi cawagub pendamping Demiz. Tapi, jika tidak ada partai lain yang merapat, kans Syaikhu otomatis akan jadi paling besar.
"Siapa pun yang gabung di koalisi ini, secara politik kita hormat. Tapi tentu ada mekanisme yang kita sepakat dalam menentukan varian apa, siapa yang pantas dijadikan pendamping Demiz," tandas Hasbullah. (Baca Juga: PAN-Demokrat-PKS Sepakat Usung Deddy Mizwar di Pilgub Jabar 2018(zik)