Jelang Tengah Malam, Wali Kota Semarang Evakuasi Nenek Lumpuh ke Rumah Sakit
A
A
A
SEMARANG - Seorang nenek lumpuh harus dievakuasi ke rumah sakit karena selama 14 tahun hanya dirawat sekadarnya di rumah. Nenek bernama Asih (60), warga Kelurahan Kalialang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang itu menderita kanker kelenjar getah bening hingga membuat tubuhnya kurus kering.
Raut mukanya nyaris tak ada ekspresi saat sejumlah anggota keluarga dan warga datang untuk memberikan pertolongan. Tubuhnya tampak lemah tak berdaya hingga tak mampu berkomunikasi. Meskipun prihatin dengan kondisi Asih, keluarganya tak dapat berbuat banyak, lantaran tak punya biaya lagi untuk pengobatan.
"Sudah diperiksa ke mana-mana tapi tidak sembuh. Sudah 14 tahun. Kondisi semakin kurus dan lemah. Jalan pun pelan-pelan," kata Karmijah, adik Asih, menjawab pertanyaan awak media, Kamis malam 2 November 2017.
Banyak warga berkerumun di lokasi itu karena Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, juga turut datang bersama satu unit ambulans untuk mengevakuasi Asih. Pria yang akrab disapa Hendi itu langsung berpesan kepada Karmijah untuk menggendong kakaknya dari tempat tidur.
"Saya mewakili keluarga mengucapkan terima kasih telah dibantu. Kami tidak bisa berobat karena tidak punya biaya. Terima kasih atas perhatian Pak Wali Kota telah membantu pengobatan kakak saya ini," katanya.
Hendi menyampaikan, pihak keluarga juga tak perlu khawatir karena semua biaya pengobatan Asih akan ditanggung pemerintah. Orang nomor satu di Kota Semarang itu pun berterima kasih kepada warga Kalialang yang berkomunikasi dengan pemerintah untuk menyampaikan kondisi tetangganya.
"Kemarin kami baru saja meluncurkan program jaminan pengobatan gratis yaitu UHC (Universal Health Coverage), kemudian ada warga yang melaporkan ibu Asih di Kalialang yang membutuhkan bantuan. Makanya saya beserta tim dokter datang menjemput. Biaya ditanggung pemerintah," lugas Hendi.
Raut mukanya nyaris tak ada ekspresi saat sejumlah anggota keluarga dan warga datang untuk memberikan pertolongan. Tubuhnya tampak lemah tak berdaya hingga tak mampu berkomunikasi. Meskipun prihatin dengan kondisi Asih, keluarganya tak dapat berbuat banyak, lantaran tak punya biaya lagi untuk pengobatan.
"Sudah diperiksa ke mana-mana tapi tidak sembuh. Sudah 14 tahun. Kondisi semakin kurus dan lemah. Jalan pun pelan-pelan," kata Karmijah, adik Asih, menjawab pertanyaan awak media, Kamis malam 2 November 2017.
Banyak warga berkerumun di lokasi itu karena Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, juga turut datang bersama satu unit ambulans untuk mengevakuasi Asih. Pria yang akrab disapa Hendi itu langsung berpesan kepada Karmijah untuk menggendong kakaknya dari tempat tidur.
"Saya mewakili keluarga mengucapkan terima kasih telah dibantu. Kami tidak bisa berobat karena tidak punya biaya. Terima kasih atas perhatian Pak Wali Kota telah membantu pengobatan kakak saya ini," katanya.
Hendi menyampaikan, pihak keluarga juga tak perlu khawatir karena semua biaya pengobatan Asih akan ditanggung pemerintah. Orang nomor satu di Kota Semarang itu pun berterima kasih kepada warga Kalialang yang berkomunikasi dengan pemerintah untuk menyampaikan kondisi tetangganya.
"Kemarin kami baru saja meluncurkan program jaminan pengobatan gratis yaitu UHC (Universal Health Coverage), kemudian ada warga yang melaporkan ibu Asih di Kalialang yang membutuhkan bantuan. Makanya saya beserta tim dokter datang menjemput. Biaya ditanggung pemerintah," lugas Hendi.
(wib)