Polemik Pendamping Ridwan Kamil Bakal Dimanfaatkan PDIP
A
A
A
BANDUNG - PDIP diyakini bakal menjadikan polemik pendamping Ridwan Kamil sebagai celah untuk masuk bergabung dengan koalisi parpol pengusung pria yang akrab disapa Emil itu.
Penilaian tersebut disampaikan pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung Asep Warlan Yusuf. Dia mengatakan, polemik pendamping Ridwan Kamil akan dimanfaatkan oleh PDIP, agar partai penguasa tersebut dapat bergabung dengan koalisi pengusung Ridwan Kamil.
"Ini (polemik) yang akan dijadikan celah, PDIP akan menyodorkan kandidat cawagub untuk menyelesaikan polemik ini," kata Asep saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (2/11/2017).
Menurut Asep, dengan kepemilikan 20 kursi di DPRD Jabar, PDIP akan menjadi parpol dengan jumlah kursi terbesar di koalisi parpol pengusung Ridwan Kamil. Seperti diketahui, Ridwan Kamil diusung NasDem yang hanya memiliki 5 kursi, PKB (7 kursi), PPP (9 kursi), dan Golkar (17 kursi).
Apalagi, lanjut Asep, masing-masing kandidat cawagub Jabar pendamping Ridwan Kamil yang diajukan oleh PKB, PPP, dan Golkar masih terus berpolemik. Keempat parpol pengusung pun belum menemukan titik temu.
"Masing-masing parpol pengusung berkukuh menyodorkan kadernya sebagai pendamping Ridwan Kamil, belum ada titik temu," katanya.
Karena itu, Asep meyakini PDIP akan berupaya menjadi penengah untuk menyelesaikan polemik tersebut dengan menyodorkan kandidat cawagub. Disinggung siapakah sosok yang berpeluang diusung PDIP jika PDIP mengusung Ridwan Kamil, Asep menyebut Sekda Jabar Iwa Karniwa.
"Pak Iwa ini berpotensi. Dia ikut penjaringan PDIP, birokrat ulung, dan kekuatan di belakangnya pun cukup besar, cocok menjadi pendamping Ridwan Kamil," tandasnya.
Penilaian tersebut disampaikan pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung Asep Warlan Yusuf. Dia mengatakan, polemik pendamping Ridwan Kamil akan dimanfaatkan oleh PDIP, agar partai penguasa tersebut dapat bergabung dengan koalisi pengusung Ridwan Kamil.
"Ini (polemik) yang akan dijadikan celah, PDIP akan menyodorkan kandidat cawagub untuk menyelesaikan polemik ini," kata Asep saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (2/11/2017).
Menurut Asep, dengan kepemilikan 20 kursi di DPRD Jabar, PDIP akan menjadi parpol dengan jumlah kursi terbesar di koalisi parpol pengusung Ridwan Kamil. Seperti diketahui, Ridwan Kamil diusung NasDem yang hanya memiliki 5 kursi, PKB (7 kursi), PPP (9 kursi), dan Golkar (17 kursi).
Apalagi, lanjut Asep, masing-masing kandidat cawagub Jabar pendamping Ridwan Kamil yang diajukan oleh PKB, PPP, dan Golkar masih terus berpolemik. Keempat parpol pengusung pun belum menemukan titik temu.
"Masing-masing parpol pengusung berkukuh menyodorkan kadernya sebagai pendamping Ridwan Kamil, belum ada titik temu," katanya.
Karena itu, Asep meyakini PDIP akan berupaya menjadi penengah untuk menyelesaikan polemik tersebut dengan menyodorkan kandidat cawagub. Disinggung siapakah sosok yang berpeluang diusung PDIP jika PDIP mengusung Ridwan Kamil, Asep menyebut Sekda Jabar Iwa Karniwa.
"Pak Iwa ini berpotensi. Dia ikut penjaringan PDIP, birokrat ulung, dan kekuatan di belakangnya pun cukup besar, cocok menjadi pendamping Ridwan Kamil," tandasnya.
(zik)