Anton Charliyan: Jabar Rentan Radikalisme, Butuh Pemimpin Tegas dan Berani

Minggu, 29 Oktober 2017 - 14:09 WIB
Anton Charliyan: Jabar Rentan Radikalisme, Butuh Pemimpin Tegas dan Berani
Anton Charliyan: Jabar Rentan Radikalisme, Butuh Pemimpin Tegas dan Berani
A A A
JAKARTA - Wilayah Jawa Barat dinilai masih rentan akan aksi terorisme dan intoleransi yang dapat menimbukan keresahan dan ketakutan pada masyarakat. Oleh karena itu, perlu upaya tegas dan serius memberantas aksi kejahatan kemanusiaan itu.

“Jawa Barat rentan radikalisme dan intoleransi. Di Jawa Barat diperlukan seorang pemimpin tegas dan berani yang mampu menjamin keamanan dan kepastian hukum. Karena di sini masih ada ideologi- ideologi yang ingin mendirikan NII (Negara Islam Indonesia) dan inilah akar dari radikalisme dan intolerans” ujar Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Anton Charliyan dalam keterangan persnya yang diterima SINDOnews, Minggu (29/10/2017).

Atas dasar itulah, saat bertugas di Jawa Barat Anton Charliyan terdorong untuk terjun langsung ke lapangan memberantas aksi terorisme, radikalisme, maupun intoleransi. Selama dua tahun memimpin Polda Jawa Barat, Jenderal Bintang itu sudah beberapa kali memimpin penggerebekan aksi terorisme.

Di Jatiluhur misalnya, dua orang terduga teroris berhasil ditangkap hidup-hidup, meskipun keduanya harus dilumpuhkan lantaran melakukan perlawanan. Saat itu Anton Charliyan terjun langsung ke lokasi kejadian.Tidak hanya itu, aksi serupa terjadi di Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung.

Saat itu, terduga pelaku teroris meledakkan bom di Taman Cicendo. Kemudian pelaku lari ke dalam Kantor kelurahan Arjuna dan menguasai kantor tersebut. Aksi tanggap Irjen Anton Charliyan yang memimpin penangkapan itu berhasil melumpuhkan terduga pelaku tanpa ada warga sipil yang terluka.

Padahal, pelaku setelah meledakkan bom di Taman Arjuna Cicendo berlari ke dalam kantor kelurahan bermaksud hendak membakar kantor tersebut yang berada di tengah-tengah pemukiman padat penduduk. Namun aksinya berhasil dipatahkan oleh personel kepolisian daerah Jawa Barat di bawah komando Anton Charliyan.

“Bayangkan, anda ikata pelaku (teroris) berhasil membakar kantor Kelurahan Arjuna, berapa kira-kira rumah yang ikut terbakar. Di lokasi kejadiankan pemukiman padat penduduk, itu masuk dalam area Kota Bandung,” tuturnya.

Menurut Anton, munculnya aksi aksi terorisme dan intolerans lantaran di Jawa Barat masih terdapat ideologi-ideologi NII dan itu harus diberantas. Sebab kata Anton, NII adalah salah satu akar terorisme dan intoleransi, sehingga pemimpin-pemimpin Jawa Barat ke depan harus memberangus NII sampai ke akar-akarnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6682 seconds (0.1#10.140)