Wali Kota Semarang Kecewa Pembangunan Kampung Tambak Lorok Lambat
A
A
A
SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi kecewa dengan progres pembangunan kampung Tambak Lorok. Sebab, sampai saat ini pembangunan baru mencapai 0,6% dari target seharusnya sudah bisa mencapai 20%.
“Setelah saya cek barusan progres jalan belum mengembirakan, padahal nilai kontrak di mulai Juni kemarin yang mestinya sudah mencapai 20%. Tapi sampai hari ini masih 0,6% menurut pantauan saya,” Kata Walikota Saat inspeksi mendadak sidak di lokasi pembangunan Kampung Tambak Lorok, Senin (23/10/2017).
Wali Kota berjanji akan menyelesaikan persoalan ini minggu depan dengan mengkomunikasikan pihak-pihak terkait, seperti kontraktor, pengawas, OPD terkait dan beberapa masyarakat yang lahannya masih bermasalah. “Intinya setelah kita komunikasikan persoalannya hanya sederhana yaitu perlu dikomunikasikan bersama pihak terkait,” tandasnya.
Sementara pembuatan sepa untuk dermaga menurut Hendrar Prihadi sudah baik dari pada pembangunan jalan. “Tinggal satu persoalan yang belum selesai, yaitu lahan di tempat Bapak Edi Karsan. Itu akan diselesaikan oleh Camat setempat dalam waktu dekat ini,” jelasnya.
Menurut Wali Kota, jika project pembungan kampung Bahari Tambak Lorok selesai yang merasakan manfaat langsung masyarakat Tambak Lorok itu sendiri. “Berkat ini dari sisi nilai jual tanahnya jadi meningkat, akses untuk bekerja sekolah lebih nyaman lagi. Serta Mereka yang nelayan pada saat merapat dermaga jadi lebih bagus lagi,” pungkas Hendi
Pelaksana lapangan PT Sarkunia Hasan mengakui, pembangunan Tambak Lorok terdapat permasalahan yang belum selesai terkait pembebasan lahan. “Kalau jalan ada 108 yang terkena dampak, sedangkan lahan kalau dihitung dari utara ada 325 yang terdampak. Hanya 5 rumah yang belum bisa diselesaikan terkait lokasinya yang masih bermasalah,” jelas Hasan.
Terkait anggaran, Hasan melanjutkan, Rp67 miliar APBD Pemkot Semarang untuk pembangunan kampung Tambak Lorok. Anggaran ini diperuntukkan bagi pembangunan RTH, pasar, dan jalan poros dengan panjang 738 meter lebar 20 meter. “Saya optimistis di akhir tahun ini bisa terserap 9% untuk pembuatan jalan sekitar 300 meter,” jelasnya.
“Setelah saya cek barusan progres jalan belum mengembirakan, padahal nilai kontrak di mulai Juni kemarin yang mestinya sudah mencapai 20%. Tapi sampai hari ini masih 0,6% menurut pantauan saya,” Kata Walikota Saat inspeksi mendadak sidak di lokasi pembangunan Kampung Tambak Lorok, Senin (23/10/2017).
Wali Kota berjanji akan menyelesaikan persoalan ini minggu depan dengan mengkomunikasikan pihak-pihak terkait, seperti kontraktor, pengawas, OPD terkait dan beberapa masyarakat yang lahannya masih bermasalah. “Intinya setelah kita komunikasikan persoalannya hanya sederhana yaitu perlu dikomunikasikan bersama pihak terkait,” tandasnya.
Sementara pembuatan sepa untuk dermaga menurut Hendrar Prihadi sudah baik dari pada pembangunan jalan. “Tinggal satu persoalan yang belum selesai, yaitu lahan di tempat Bapak Edi Karsan. Itu akan diselesaikan oleh Camat setempat dalam waktu dekat ini,” jelasnya.
Menurut Wali Kota, jika project pembungan kampung Bahari Tambak Lorok selesai yang merasakan manfaat langsung masyarakat Tambak Lorok itu sendiri. “Berkat ini dari sisi nilai jual tanahnya jadi meningkat, akses untuk bekerja sekolah lebih nyaman lagi. Serta Mereka yang nelayan pada saat merapat dermaga jadi lebih bagus lagi,” pungkas Hendi
Pelaksana lapangan PT Sarkunia Hasan mengakui, pembangunan Tambak Lorok terdapat permasalahan yang belum selesai terkait pembebasan lahan. “Kalau jalan ada 108 yang terkena dampak, sedangkan lahan kalau dihitung dari utara ada 325 yang terdampak. Hanya 5 rumah yang belum bisa diselesaikan terkait lokasinya yang masih bermasalah,” jelas Hasan.
Terkait anggaran, Hasan melanjutkan, Rp67 miliar APBD Pemkot Semarang untuk pembangunan kampung Tambak Lorok. Anggaran ini diperuntukkan bagi pembangunan RTH, pasar, dan jalan poros dengan panjang 738 meter lebar 20 meter. “Saya optimistis di akhir tahun ini bisa terserap 9% untuk pembuatan jalan sekitar 300 meter,” jelasnya.
(wib)