Saat Siswa Desa Inggris Singosari Menyambangi Markas Brimob
A
A
A
MALANG - Markas Komando Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur mendadak ramai saat dikunjungi para siswa Desa Inggris Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Markas yang biasanya padat dengan kegiatan latihan ini, pada Minggu (22/10/2017) berubah menjadi tempat belajar bersama.
Sebanyak 150 siswa-siswi dari Desa Inggris Singosari sangat menikmati kegiatan yang digelar di markas komando pasukan elite Polri tersebut. Mereka bisa belajar tentang sejarah Brimob, dengan menyaksikan museum di ruang utama markas tersebut.
Berbagai benda bersejarah dalam perjalanan Satuan Brimob dihadirkan dalam diorama yang memanfaatkan beberapa ruang kosong selasar markas tersebut. Sisa-sisa senjata berat, termasuk senapan antipesawat yang dahulu digunakan pasukan Brimob dalam sejumlah operasi, dipajang di bagian utama ruang museum tersebut.
Sejumlah senjata laras panjang kuno beserta amunisinya, yang pernah digunakan oleh Brimob, juga dipamerkan dalam beberapa almari kaca. Catatan sejarah perjalanan Brimob, juga turut menghiasi ruang-ruang utama markas, sehingga menarik para siswa-siswi Desa Inggris untuk mempelajarinya.
Wakil Komandan Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur Komisaris Polisi (Kompol) Santoso mengatakan, museum ini sengaja dihadirkan untuk masyarakat umum, agar bisa belajar dan mengenal lebih dekat Satuan Brimob. "Mereka bisa belajar sejarah dan mengenal satuan ini lebih dekat," ujarnya.
Selain bisa menikmati belajar sejarah Brimob, menurutnya, pengunjung juga bisa menyaksikan langsung perlengkapan yang digunakan anggota Brimob saat bertugas, termasuk kendaraan taktis Baracuda yang disiagakan di samping Markas Komando Batalyon B Pelopor.
Bukan hanya melihat benda bersejarah dan peralatan canggih milik Brimob, para siswa-siswi Desa Inggris juga diajak bermain bersama di lapangan latihan Batalyon B Pelopor. Mereka diajak latihan meluncur dari ketinggian, latihan mengenal SAR Brimob, Pasukan Anti Huru-hara, Pasukan Perlawanan Teror, dan Pasukan Penjinak Bom.
Anggota Brimob juga mengajak anak-anak ini mengenal, serta menyaksikan langsung praktik latihan pasukan K-9. Menggunakan anjing berkualitas, pasukan K-9 mempraktikkan cara mengejar penjahat, melakukan pelacakan, serta melatih anjing dengan segala medan.
Ferdi Ardana (11), pelajar kelas enam SD Negeri Pagentan 3, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, yang menjadi salah satu rombongan dalam kunjungan belajar ini mengaku sangat senang bisa belajar di markas komando tersebut.
Banyak hal baru yang bisa dilihat dan dipelajari bersama teman-temannya. Bahkan, dia begitu serius mencatat sejarah pasukan Brimob dan mencoba menyadurnya dalam bahasa Inggris. "Menyenangkan belajar di sini. Saya juga ingin jadi polisi seperti mereka, melindungi masyarakat," katanya.
Avin Nadhir, pendiri program Desa Inggris Singosari mengaku sengaja mengajak anak didiknya berkunjung ke Markas Komando Batalyon B Pelopor, sebagai bentuk pengenalan dan belajar bersama. "Ada sebanyak 150 anak dari tingkat SD sampai SMA yang ikut. Mereka belajar mengenal Brimob dan belajar mengaplikasikan pelajaran bahasa Inggris," ujarnya.
Sebanyak 150 siswa-siswi dari Desa Inggris Singosari sangat menikmati kegiatan yang digelar di markas komando pasukan elite Polri tersebut. Mereka bisa belajar tentang sejarah Brimob, dengan menyaksikan museum di ruang utama markas tersebut.
Berbagai benda bersejarah dalam perjalanan Satuan Brimob dihadirkan dalam diorama yang memanfaatkan beberapa ruang kosong selasar markas tersebut. Sisa-sisa senjata berat, termasuk senapan antipesawat yang dahulu digunakan pasukan Brimob dalam sejumlah operasi, dipajang di bagian utama ruang museum tersebut.
Sejumlah senjata laras panjang kuno beserta amunisinya, yang pernah digunakan oleh Brimob, juga dipamerkan dalam beberapa almari kaca. Catatan sejarah perjalanan Brimob, juga turut menghiasi ruang-ruang utama markas, sehingga menarik para siswa-siswi Desa Inggris untuk mempelajarinya.
Wakil Komandan Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur Komisaris Polisi (Kompol) Santoso mengatakan, museum ini sengaja dihadirkan untuk masyarakat umum, agar bisa belajar dan mengenal lebih dekat Satuan Brimob. "Mereka bisa belajar sejarah dan mengenal satuan ini lebih dekat," ujarnya.
Selain bisa menikmati belajar sejarah Brimob, menurutnya, pengunjung juga bisa menyaksikan langsung perlengkapan yang digunakan anggota Brimob saat bertugas, termasuk kendaraan taktis Baracuda yang disiagakan di samping Markas Komando Batalyon B Pelopor.
Bukan hanya melihat benda bersejarah dan peralatan canggih milik Brimob, para siswa-siswi Desa Inggris juga diajak bermain bersama di lapangan latihan Batalyon B Pelopor. Mereka diajak latihan meluncur dari ketinggian, latihan mengenal SAR Brimob, Pasukan Anti Huru-hara, Pasukan Perlawanan Teror, dan Pasukan Penjinak Bom.
Anggota Brimob juga mengajak anak-anak ini mengenal, serta menyaksikan langsung praktik latihan pasukan K-9. Menggunakan anjing berkualitas, pasukan K-9 mempraktikkan cara mengejar penjahat, melakukan pelacakan, serta melatih anjing dengan segala medan.
Ferdi Ardana (11), pelajar kelas enam SD Negeri Pagentan 3, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, yang menjadi salah satu rombongan dalam kunjungan belajar ini mengaku sangat senang bisa belajar di markas komando tersebut.
Banyak hal baru yang bisa dilihat dan dipelajari bersama teman-temannya. Bahkan, dia begitu serius mencatat sejarah pasukan Brimob dan mencoba menyadurnya dalam bahasa Inggris. "Menyenangkan belajar di sini. Saya juga ingin jadi polisi seperti mereka, melindungi masyarakat," katanya.
Avin Nadhir, pendiri program Desa Inggris Singosari mengaku sengaja mengajak anak didiknya berkunjung ke Markas Komando Batalyon B Pelopor, sebagai bentuk pengenalan dan belajar bersama. "Ada sebanyak 150 anak dari tingkat SD sampai SMA yang ikut. Mereka belajar mengenal Brimob dan belajar mengaplikasikan pelajaran bahasa Inggris," ujarnya.
(zik)