Kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi Berlangsung Meriah
A
A
A
SLEMAN - Ribuan peserta yang berasal dari 35 komunitas kesenian, kebudayaan, institusi pendidikan, dan pengelola wisata yang ada di Kabupaten Sleman, mengikuti Kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi, Minggu (22/10/2017). Kirab dimulai dari lapangan parkir Denggung, Tridadi, Sleman, Jalan Magelang hingga Lapangan Pemkab Sleman, sepanjang 3 kilometer (km).
Kirab tersebut diawali drumband Akademi Maritim Yogyakarta (AMY) dan Pasukan Purna Paskibraka Sleman, sebagai cucuk lampah, diikuti kirab bregada prajurit, desa wisata, gebyar batik, dan parade busana. Tampak pula beberapa institusi pendidikan seperti dari SMPN 1 Mlati dan D3 Pariwisata UGM serta beberapa museum, antara lain Museum Gunung Merapi (MGM) dan Taman Wisata Candi (TWC) serta pelaku usaha pariwisata, hotel, dan restoran. Perwakilan kesenian dari Surabaya juga ikut menyemarakkan acara itu.
Sesampainya di depan panggung utama, yaitu di area parkir utara Lapangan Denggung, peserta kirab memberikan penghormatan dan menunjukkan performancenya kepada pejabat Pemkab Sleman dan tamu undangan lainnya selama dua menit. Meski singkat, pertunjukan mereka memukau yang hadir dalam acara tersebut.
Warga terlihat antusias melihat arak-arakan kirab yang menggunakan ruas utama Jalan Magelang itu. Akibatnya, arus lalu lintas khususnya dari arah Yogyakarta menuju Megelang, yaitu mulai dari Perempatan Denggung hingga Perempatan Beran, sepanjang 2 km sempat macet.
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut bukan hanya untuk melestarikan kesenian dan budaya yang ada di Sleman, namun juga untuk mempromosikan dan mengenalkan potensi pariwisata yang ada di kabupaten dengan slogan Sembada tersebut. Diharapkan, kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Sleman akan meningkat.
"Saya harapkan even ini bukan hanya menjadi agenda rutin, namun juga dapat menarik wiasatawan dari berbagai daerah dan mancanegara," kata Muslimatun
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Sudarningsih menambahkan, kegiatan ini bukan hanya menyajikan suguhan dan atraksi wisata yang menarik untuk dilihat. Kegiatan ini juga sebagai media promosi untuk mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Sleman.
Namun yang sangat disayangkan meski Kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi sudah dimulai sejak tahun 2008 dan menjadi agenda rutin tiap tahun, publikasi dan sosialisasi belum tersebar dengan baik. Terbukti, tidak semua warga Sleman mengetahui kegiatan tersebut. Satu di antaranya warga Purwomartani, Kalasan, Suyadi (36). "Saya tidak tahu jika ada acara tersebut," katanya.
Suyadi pun mengharapkan, selain ada publikasi, kegiatan tidak hanya dipusatkan di sekitar Sleman, namun juga ke wilayah kabupaten lainnya.
Kirab tersebut diawali drumband Akademi Maritim Yogyakarta (AMY) dan Pasukan Purna Paskibraka Sleman, sebagai cucuk lampah, diikuti kirab bregada prajurit, desa wisata, gebyar batik, dan parade busana. Tampak pula beberapa institusi pendidikan seperti dari SMPN 1 Mlati dan D3 Pariwisata UGM serta beberapa museum, antara lain Museum Gunung Merapi (MGM) dan Taman Wisata Candi (TWC) serta pelaku usaha pariwisata, hotel, dan restoran. Perwakilan kesenian dari Surabaya juga ikut menyemarakkan acara itu.
Sesampainya di depan panggung utama, yaitu di area parkir utara Lapangan Denggung, peserta kirab memberikan penghormatan dan menunjukkan performancenya kepada pejabat Pemkab Sleman dan tamu undangan lainnya selama dua menit. Meski singkat, pertunjukan mereka memukau yang hadir dalam acara tersebut.
Warga terlihat antusias melihat arak-arakan kirab yang menggunakan ruas utama Jalan Magelang itu. Akibatnya, arus lalu lintas khususnya dari arah Yogyakarta menuju Megelang, yaitu mulai dari Perempatan Denggung hingga Perempatan Beran, sepanjang 2 km sempat macet.
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut bukan hanya untuk melestarikan kesenian dan budaya yang ada di Sleman, namun juga untuk mempromosikan dan mengenalkan potensi pariwisata yang ada di kabupaten dengan slogan Sembada tersebut. Diharapkan, kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Sleman akan meningkat.
"Saya harapkan even ini bukan hanya menjadi agenda rutin, namun juga dapat menarik wiasatawan dari berbagai daerah dan mancanegara," kata Muslimatun
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Sudarningsih menambahkan, kegiatan ini bukan hanya menyajikan suguhan dan atraksi wisata yang menarik untuk dilihat. Kegiatan ini juga sebagai media promosi untuk mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Sleman.
Namun yang sangat disayangkan meski Kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi sudah dimulai sejak tahun 2008 dan menjadi agenda rutin tiap tahun, publikasi dan sosialisasi belum tersebar dengan baik. Terbukti, tidak semua warga Sleman mengetahui kegiatan tersebut. Satu di antaranya warga Purwomartani, Kalasan, Suyadi (36). "Saya tidak tahu jika ada acara tersebut," katanya.
Suyadi pun mengharapkan, selain ada publikasi, kegiatan tidak hanya dipusatkan di sekitar Sleman, namun juga ke wilayah kabupaten lainnya.
(zik)